empat

1.1K 85 5
                                    

Siang itu, udara di kelas sangat panas. Aku, Andin, Anya dan Adit memilih untuk pergi keluar kelas sekaligus cari udara. Tidak seperti biasanya, hari ini Afga nggak mau ikut ke kantin. Entah karena malas atau ngantuk. Di tengah perjalanan, tiba-tiba banyak anak cowok yang membicarakanku.

"Eh itu Aurel ya?"

"Ternyata bener kata Alva"

"Cantik banget ya..."

Begitulah suara-suara yang kudengar di sepanjang koridor. Aku tidak menghiraukannya. Menurutku tidak penting membicarakan orang. Terlebih lagi di depan orangnya langsung. Aku dan Andin memilih diam dan akhirnya pergi ke kantin.

"Lo mau pesen apa?" tanya Andin.

"Bakso aja deh." balasku.

"Gak pakek sambel ya!" tambahku lalu mencari tempat duduk bersama Anya dan Adit.

"Eh itu Alva bukan sih?" ucap Anya tiba-tiba. Aku langsung menoleh ke arah yang ditunjuk. Benar ada Alva dan teman-temannya sedang duduk di kantin sambil main bareng.

"Eh dia kesini dia kesini!" tambah Anya. Aku menoleh ke belakang dan benar Alva sedang berjalan ke arahku. Entah aku yang kegeeran atau apa, tapi dia benar-benar ke arahku.

"Rel, ati-ati ya." ucap Alva tiba-tiba lalu pergi. Sebenarnya aku gak paham sama yang dia omongin.

"Nih pesenan lo." ucap Andin sambil menaruh semangkuk bakso pesananku.

"Tadi Alva ngapaiin kesini?" tanya Andin lalu duduk di sebelahku.

"Tau tuh. Udah yuk makan." ucapku malas dan segera melahap bakso di depanku.

Awalnya baik-baik saja hingga aku menyadari sesuatu.

"Pedessss anjing!" teriakku sambil mengibas-ngibaskan tanganku di depan mulut.

"Hahahahahahahha" terdengar tawaan keras dari arah belakang. Dan itu Alva and the Geng.

"Lo masukin sambel di bakso gue?"

"Enggak sumpah!"

"Pedess gila! Minum! Minum!" Anya pun menyodorkan segelas es teh. Aku langsung meminumnya.

"Eh sori Rel sumpah gue gak naruh sambel sama sekali!"

"Tadi gue titip baksonya soalnya gue mau ke toilet bentar."

"Ini pasti kerjaannya Alva!"

Bel pulang telah berbunyi. Hari ini aku langsung pulang tanpa mampir mana pun. Aku merasa capek sekali. Belum lagi udah mau ujian. Aku harus belajar dengan rajin.

Sesampaiku di rumah, aku langsung masuk ke kamar dan membuka ponsel.

Muncul banyak sekali pesan yang masuk. Dan salah satunya dari cowok menyebalkan yaitu Alva.

Aurel maaf

Buat?

Buat yang tadi

---

Jangan marah nanti cepet tua!

---

Aurel maaf ya

Hmm

Kalau kamu gak mau maafin, aku ke rumahmu ya.

Hah? Buat apa?

Minta maaf sama bunda dan ayah kamu.

Gapenting

Kalo gitu maaf ya

Hmm ya ya

Lalu aku menutup pesan darinya dan beralih ke pesan dari Afga. Bunyinya

Rel, lagi apa?

Mau tidur

Oo yaudah kalo gitu

Besok ada rapat osis ya? Aku pulang bareng kamu ya ga

Oke.. Selamat malam rel

Aku pun mematikan ponselku dan pergi tidur.

---------

Semoga suka dan tunggu terus kelanjutannyaa

4ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang