Hari ini hari Sabtu. Alva datang ke rumah untuk mengajakku pergi. Aku segera memakai baju dan berdandan cantik. Sekitar 15 menit kemudian, aku sudah keluar dari kamar dan melihat Alva duduk di meja makan dengan ayam goreng yang ada di tangannya.
"Alva, kok malah makan?" ucapku menghampirinya.
"Biarin Alva makan dulu biar nanti gak jajan. Kamu juga makan sini." ucap bunda masih berbalut celemek dapur.
"Buatan bunda emang paling enak!" seru Alva dan melanjutkan makan.
"Ah bisa aja kamu Va." ucap bunda malu-malu. Alva paling bisa ya nggombalin cewek muda ataupun tua. Sama aja.
Tunggu-tunggu! Sejak kapan Alva manggil bunda aku 'bunda'? Ah ikut ikutan dia. Dasar anak ayam. Batinku kesal. Kelakuan aja masih kayak anak kecil. Karena perutku yang kosong, aku pun duduk di meja makan dan makan bersama Alva. Akhirnya setelah kenyang mengisi perut, aku dan Alva pamit pergi.
"Kita mau kemana sih?" tanyaku di tengah perjalanan.
"Gatau. Pokoknya pergi." balasnya.
"Ya masa pergi gaada tujuan?" tanyaku lagi.
"Loh ada tujuannya tau."
"Apa coba?"
"Biar kamu tambah sayang sama aku." jawabnya singkat.
"Lebay banget sih!" bantahku lalu memukul helmnya dari belakang.
"He he he" aku pun mengeratkan tanganku padanya. Senang sekali rasanya.
Tak lama kemudian, kami sampai di tempat rekreasi yang terkenal di Jakarta. Setlah membeli tiket masuk, kami pun jalan-jalan dan melihat lihat sekeliling. Disini ramai sekali. Tentu saja. Ini kan di Dunia Fantasi (Dufan). Sapa sih yang nggak tau tempat ini? Gak mungkin.
Kami berdua berjalan-jalan melihat semua wahana. Ada rollercoaster, niagara, komedi putar, galeon dan lainnya. Aku dan Alva mencoba hampir semua wahana yang ada. Hanya satu yang tidak berani kumasuki.
"Rel, kita ke rumah hantu yuk." ajak Alva tiba-tiba.
"Apa?!" balasku kaget.
"Kenapa kamu takut?" tanyanya.
"Iya hehe."
"Kan ada aku jadi gak akan ada yang berani sama kamu. Termasuk hantu."
Karena terpaksa dan Alva yang minta, akhirnya aku masuk ke rumah hantu. Dimana banyak hal-hal yang menyeramkan dan tidak berani kulihat. Kami masuk melalui pintu kayu besar berwarna coklat. Baru aja masuk aku sudah merasa merinding. Bahkan terdengar suara mengerikan dari sana.
Rumah hantu itu sepi sekali. Dan saat ini hanya ada kami berdua didalam. Aku dan Alva pun melangkah maju melewati berbagai macam hantu yang mencoba menganggu kami. Dari kuntilanak, pocong, suzana, genderuwo, tuyul dan kawan-kawan lainnya. Hampir saja kita tiba di pintu keluar namun tiba-tiba
"AAAAAAAAAAA WEWE GOMBELL!" teriak Alva kencang lalu berlari ke pintu keluar dan meninggalkanku.
"ALVAAA AWAS LO YA!" teriakku lalu menyusulnya.
Sesampainya diluar, aku langsung memukul Alva karna jengkel.
"Awas lo! Katanya berani apaan gue ditinggal!" bantahku.
"Aw sakit tau! Habis ada wewe gombel beneran nyeremin tau." teriak Alva.
"Cowok apaan!" ketusku.
"Iya iya sori. Jangan marah lagi dong." ucapnya.
Namun tiba-tiba Alva berlari pergi entah kemana. Lagi-lagi gue ditinggal. Dasar anak itu. Karena kesal aku mencari tempat duduk di dekat sana. Sambil menunggu Alva yang entah kemana. Tapi aku yakin dia pasti kembali. Gak mungkin pulang gitu aja. Tak lama kemudian, tebakanku benar. Alva datang lagi. Namun anehnya dia datang dengan membawa balon pink, es krim dan boneka beruang di kedua tangannya.
"Nih biar lo ga marah lagi." ucapnya lalu menyodorkan 3 hal tersebut.
"Gue bukan anak umur 5 tahun kali Va. Ngapaiin dikasih beginian?" balasku dengan wajah masih marah. Sebenarnya dalam hati rasanya senang sekali.
"Yaudah gue kembaliin nih." ucapnya hendak berbalik badan namun langsung kuhentikan. Dan kuambil balon, boneka beruang, dan es krim tersebut.
"Makasih Va." ucapku singkat lalu memakan es krim tersebut.
Namun Alva dengan cepatnya menoletkan es krim tersebut ke wajahku. Dasar Alva cowok super nyebelin tapi ngangenin.
------
Haloo sori update chapter mesti lama hehe
Jangan lupa vommentnya yaa
Tunggu next chapternyaa
![](https://img.wattpad.com/cover/89831948-288-k903952.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
4A
RomanceHanya kisah remaja biasa. Yang baru merasakan jatuh cinta. Dan sakitnya patah hati "Kalau ada orang yang bilang aku sayang kamu itu pasti boong. Soalnya yang ngomong bukan aku."