enam belas

704 52 3
                                    

Maaf banget updatenya lamaa yaa hehehe lagi sibuk juga nihh

Pagi hari, di rumah Aurel.

"Bunda, Aurel berangkat dulu yaa..." teriakku sambil menggunakan sepatu sekolah.

"Iya hati-hati ya." balas bunda.

"Dadah bundaa..." ucap Alva dengan senyum lebarnya

"Iya Alva. Jangan pulang malem-malem ya.."

"Siap bunda. Alva pergi dulu ya."

Kami berdua pun naik ke motor dan berangkat ke sekolah. Selama perjalanan, kupeluk erat Alva dari belakang. Udara sejuk di pagi hari membuatku sedikit mengantuk. Sesampainya di sekolah, Alva memarkirkan motornya lalu kami berjalan menuju kelas.

Alva masuk ke kelasnya dan aku masuk ke kelasku. Kelas kami memang berbeda tapi itu nggak masalah. Yang penting satu sekolah. Sesampainya di kelas, kulihat Andin dan Anya duduk di bangku mereka sedang membicarakan sesuatu hal yang seru.

"Aurel! Akhirnya lo dateng juga." sahut Andin semangat.

"Kenapa sih emang?" tanyaku heran melihat tingkah mereka.

"Kita punya kabar baru."

"Apaan?"

"Jadi hari ini bakal ada murid baru pindahan dari Malang. Kata anak-anak, dia itu cowok. Semoga aja gantengg... Entar mau gue deketin ah." ucap Andin ceria.

"Ngaco lo. Mana mungkin dia mau sama elo."

"Hahaha bener juga mending sama gue." ucap Anya tidak mau kalah.

Bel sekolah berbunyi dan semua anak masuk ke dalam kelas. Tiba-tiba Guru kelas kami datang.

"Baik. Hari ini kita kedatangan murid pindahan. Silahkan masuk dan memperkenalkan diri."

Tak lama kemudian seorang lelaki tinggi masuk ke dalam kelas. Wajah tampan, badan tinggi, hidung mancung. Benar-benar perfect.

"Halo perkenalkan nama saya Alverdo Raka Prasetia. Kalian bisa panggil aku Aldo."

"Baik Aldo silahkan mencari bangku yang kosong." ucapnya lalu berjalan dan mencari kursi.

Semua anak perempuan di kelasku teriak kencang dan bisik-bisik membicarakan cowok itu. Bahkan Andin dan Anya juga menyukai cowok itu. Aku hanya diam dan
Mengalihkan pandanganku ke ponselku. Dan ada pesan dari Alva. Aku pun membukanya.

From = Alva
Rel, sori hari ini aku gak bisa anter kamu pulang. Ada urusan mendadak kumpul sama temen-temen. Besok aku traktir es krim dehh :))

Kumatikan ponselku. Jengkel. Marah. Sedih. Kenapa sih Alva selalu mementingkan temen-temen gerombolannya daripada aku. Huh, nyebelin. Kualihkan tatapanku ke anak baru tersebut. Aldo namanya. Dilihat-lihat bener juga kata Andin. Dia ganteng. Tunggu-tunggu kenapa aku jadi tertarik melihatnya? No! No! No!

Kringg.. Kringg..

"Rel, ayo ke kantin." ajak Anya.

"Kita ajak si Aldo itu yuk." seru Andin semangat.

Dengan cepat Andin menghampiri bangku Aldo.

"Hai. Kenalin aku Andin. Ini Anya, dan Aurel. Dan cowok itu Adit. Kita mau ke kantin nih. Mau ikutan?" tanyanya.

Aldo masih duduk di bangkunya. Sambil membaca buku entah buku apa. Dingin. Satu kata yang sangat tepat untuknya.

Andin terlihat kesal saat Aldo sama sekali tidak merespon ajakannya. Bahkan menoleh saja tidak. Ini nggak bisa dibiarin.

Dengan cepat kutegur dia

"Heh! Jadi cowok gausa jual mahal deh. Diajakin baik-baik malah dicuekin." teriakku tidak terima sambil memukul buku yang dia baca.

Perlahan dia menoleh, lalu berdiri dari bangkunya. Tinggi. Deskripsi yang tepat untuknya.
Aku saja hanya se lengan atasnya.

"Apa Lo bilang? Jual mahal? Enak aja kalo ngomong. Dan gue gak butuh ajakan kalian." ucapnya lalu pergi keluar kelas sambil membawa bukunya.

"Dasar cowok nyebelin!" teriakku kesal.

"Sabar Rel sabar" ucap Anya menenangkanku.

"Kok ada sih cowok kayak dia?!" sahut Adit.

"Sori Rel gara-gara gue yang sok akrab dia jadi gitu ke elo." ucap Andin.

"Gaapa kali. Udah ah kita ke kantin aja." setuju.

Kami pun berjalan ke kantin. Dan disana ada Alva tertawa kencang bersama teman-teman nya. Lalu dia melihatku.

"Aurel!" teriaknya lalu menghampiriku.

Aku hanya terdiam kesal karena dia lebih mementingkan teman-temannya.

"Hei jangan marah dong sori aku gak bisa anter kamu nanti."

"Terserah kamu." balasku singkat lalu pergi memesan makanan.

Hari itu aku masih marah dengan Alva. Akhir-akhir ini dia selalu pergi berkumpul bareng temen-temennya. Bahkan jarang bales chat dan telpon lagi.

Aku nggak tau lagi harus gimana.

-----------------------
Halo
Sori lama updatenyaa
Sibuk sekolah hehehe
Jangan lupa vomment yaa
Tunggu chapter selanjutnyaa

4ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang