epilog

84 6 0
                                    

7 tahun kemudian

"surat..."

suara itu membangunkan tidur siangku. Aku melangkahkan kaki menuju pagar dan menemui pengantar surat tersebut.

 "mbak Aurel ya? "

"iya benar. "

"tolong tanda tangan disini."

Setelah aku menandatanganinya,  aku mengambil surat tersebut lalu membawanya masuk ke dalam rumah.

Amplop coklat itu terlihat cukup tebal untuk sebuah surat biasa. Aku pun membukanya,  dan ternyata ada undabgan di dalamnya.

Terdapat tulisan undangan pernikahan. Semakin penasaran,  aku pun membuka undangan tersebut. Tampak jelas nama Alvaro Reynaldi di sana.

Awalnya aku sempat kaget dan bertanya-tanya dalam hati. Apa ini benar?  Apa tidak salah? Kenapa rasanya cukup menyesakkan?

Selain undangan pernikahan,  ternyata ada sebuah amplop berwarna merah di dalamnya. Aku pun mengambil dan membacanya.

Hai princess...
Apa kabar kamu? Baik kan?
Semoga kamu masih inget aku ya si ksatria baja hitam itu lo
Masih nyimpen gak kadoku.
Awas aja kalo ilang.
Udah jangan sedih gitu aku mau nikah, akhirnya aku bisa nemuiin sosok yang paling tepat dan terbaik buat aku.
Seperti yang kamu bilang,  dia sangat mengerti aku Rel.
Aku bersyukur banget
Aku banyak belajar dari kamu
Betapa perlunya kejujuran dan komunikasi yang baik satu sama lain.
Makasih ya Rel sudah pernah mewarnai hidup aku. Semoga kamu juga bahagia.
Kapan-kapan aku samperin bole?
wkwkwk jangan deh nanti dimarahin lagi sama Aldo.
Yauda Rel jaga diri baik-baik ya
Salam buat Bunda.

Alva

Tetes air mata jatuh begitu saja. Senang bercampur sedih. Ada rasa lega karna Alva sudah menemukan kebahagiaannya. Namun ada rasa sesal,  bersalah,  dan sakit yang terdalam entah karna apa. Mungkin memang ini akhir dari segalanya.

"Rel udah siap?  Ayo berangkat. " suara itu menyadarkan lamunanku. Aku pun segera menutupnya dan memasukkan ke dalam amplop lagi. Mengahapus air mata dengan cepat sebelum ketahuan.

Seorang lelaki dengan kaos hitam dan celana coklat itu membuka pintu kamar dan berjalan ke arahku. Di depanku sudah ada sosok yang paling sempurna dan melengkapi aku. Ya Aldo namanya. Teman SMA ku dan Alva juga. Tatapannya sangat teduh seakan tulus menyayangiku.

Namun mengapa hati ini tetap mengingat masa lalu terus menerus? Apa yang salah? Apa yang belum selesai? Rasanya tidak ada.

Mungkin ini hanya tentang perasaan yang lama kupendam saja. Tentang memori dan segala hal menyenangkan yang sudah aku lalui bersama Alva.

Serta pelajaran-pelajaran bermakna yang aku dapat darinya. Justru aku yang berterimakasih banyak Va,  kamu udah buat aku orang paling beruntung saat itu.
Namun, waktu tidak bisa diputar.

Aku yakin,  saat ini kami berdua sudah menemukan jalan dan kebahagiaannya masing-masing.

"udah kok." ucapku dengan senyuman lalu menggandengnya dan pergi.

SELESAI.

Haiiii jadi gimana...
Maaf banget update lama karna sibuk bgt udh kelas 3 nih :(
Semoga kalian suka yaaa
Habid ini aku akan hiatus soalnya
Doakan ujian ku guys supaya bisa masuk perguruan tinggi yg terbaik amin
Bye alllll

Kasih saran dan review dong jangan lupaa hehehe masih amatir nih

4ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang