Bab 22

10K 472 3
                                    

" Kehilangan itu bisa gak ada rasanya kalo masih bisa liat senyum nya si rawit yang masih ada rasanya, Adem "

*****

Disini lah mereka berdua. Mario dan Viona.
Disalah satu kedai kopi starbucks di bilangan Jakarta pusat.

"Kali ini gue yang mesen,"
Viona berdiri dari duduknya diikuti Mario yang terus menatapnya.

"Ehh. Gausah liatin gue gitu. Gue colok mau lo tu mata. Lo mau pesen apa?"
Kata Viona dengan berkacak pinggang.

Mario yang melihat tingkah Viona hanya bisa tertawa kecil di kursinya.

"Samain aja,"

"Ok!"
Viona bergegas pergi ke meja pemesanan.
Entah apa yang ada di fikiran Mario saat ini. Yang pasti, ia tak ingin semuanya cepat berakhir.

Sekitar 15 menit menunggu, Viona datang dengan dua cup starbucks yang memang tidak diduga duga Mario akan dipesan Viona.

Laper ato doyan ni anak ?
Batin Mario cengo.

Viona membawa dua cup starbucks warna pink dengan strawberry dan donat diatasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Viona membawa dua cup starbucks warna pink dengan strawberry dan donat diatasnya.
Yang awalnya Viona hanya ingin coffe latte , malah mengikuti kerinduannya pada sepotong donat starbucks.

"Ntar dulu deh,"
Viona masih memegang dua cup starbucks itu ditangannya. Kini memandangi keduanya heran.

"Kenapa?"
Tanya Mario dengan ekspresi datar.

"Ini mo diminum ato dimakan?"

Yaelahhhh.... Vionaaa..kirain apaann.
Ehh bunuh Mario dirawa rawa nek. Ni cewek kadang bego nya akut . Beneran.

"Dua duanya Vi.. dua duanya. Ngerti,"
Kini Mario berdiri dari duduknya dan mengambil dua starbucks itu dari tangan Viona.

Viona masih berdiri sambil menggaruk garuk belakang kepalanya yang gak gatel.

"Ehhh donat gue. Jangan lo colong ya,"

"Eeh buset dah Vi. Makan Vii. Makann nohh. Nyesel deh jadinya gue ngikutin lo kesini,"

"Tai, becanda kaliii, hhhe"
Viona nyengir lebar banget ampe dua gigi gingsul nya keliatan.

Mario yang sedari tadi merasa pw dengan duduknya, kini kembali menatap wanita didepannya dengan baik. Menelusuri setiap tubuh wanita itu. Ia merasa nyaman. Entah mengapa. Seolah ia lupa bagaimana begitu banyak sedih, beban, sial , bodoh , banyak hal yang menimpanya. Hilang. Setidaknya begitu istilahnya saat ini. Setiap saat , saat berada di dekat wanita itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SECRET LOVE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang