"Yo,"
Panggil Viona pelan sambil memicingkan sudut matanya.Mario terus berjalan tanpa menoleh sedikitpun pada Viona dibelakangnya. Bahkan mungkin Mario tidak mendengar suara Viona yang sangat halus.
"Mario,"
Lanjut Viona. Kini langkahnya bergetar .Tanpa sadar, wajah Viona memucat sempurna. Tangannya dingin dan gemetar, tampak bunga ditangannya bergerak lambat. Ia takut.
BUKK!
Mario menoleh dengan cepat kebelakang badannya , setelah merasakan sesuatu menabrak belakang tubuhnya.
Viona,
Bahkan kini tangan kanan Viona benar benar memeluk erat pinggang Mario .
"Gue takut,"
Viona berbisik sendu dibelakang tubuh Mario."Vi, kenapa?"
Kini Mario membalik badannya menghadap Viona. Menggenggam erat tangan Viona ."Gue takut,"
Ya , Mario dan Viona sekarang berada di komplek pemakaman besar dengan ribuan makam di dalamnya.
"Ada aku, Vi, ada aku, oke"
Mario memeluk erat tubuh Viona sejenak dan merangkulnya berjalan bersamaan.Tak Mario sangka , Viona yang bahkan memiliki kemampuan bicara melebihi beo dirumahnya , bisa jadi gadis penakut . Wajar, dia perempuan.
Maudy juga takut kok Vi, Maudy juga.
Batin Mario , sesekali melirik kearah Viona."Katanya kita mau ketempat nya cewe lo, kenapa kita kesini?"
Viona membuka suaranya. Suaranya sedikit bergetar.Mario tak menjawab. Ia hanya tersenyum dan mengusap pelan bahu Viona di rangkulannya.
Tak sesikitpun mata Viona lengah melihat banyaknya makam dengan salib salib cantik diatasnya.
Hingga mereka berdua berhenti dipinggir makam dengan salib berwarna putih dengan ukiran yang sangat indah di nisannya.RIP
Maudy Laviana CotwellTulisan yang tertera diatas nisan cantik itu. Tampak Mario yang kini berjongkok ditepi makam. Viona masih diam berdiri memaku dengan bunga ditangannya.
Menatap Mario heran.Maudy siapa?
Tanya Viona dalam hati."Sinih,"
Mario menarik lembut tangan Viona. Kini , Viona berjongkok tepat disamping Mario."Ini , pacar aku Vi. Pacar pertama aku. Cinta pertama aku. Semangat aku Vi. Hidup aku,"
Mario mengusap nisan bertuliskan nama Maudy itu dengan hati hati. Tak satu senti pun terlewatkan.Viona memaku seribu bahasa. Tak tau harua berkata apa melihat sosok seorang Mario yang terlihat sangat dingin , cuek , hanya berkata seadanya , ternyata pernah mencintai wanita , setulus ini.
Perlahan tangan Viona maju bersama bunga besar dalam genggamannya."Hay , Maudy. Gue Viona. Seneng bisa ketemu lo. Maaf ya , gue agak takut tadi . Karna gue belum pernah sama sekali masuk ke tempat yang namanya pemakaman. Bahkan waktu ada sodara gue meninggal , gue gak ikut. Ehhhe. Salam kenal ya,"
Ha-ah. Semuanya keluar begitu saja dari bibir Viona. Ia pun tak sadar kalau ia bicara sepanjang itu di depan makam seseorang yang bahkan baru saja dikenalnya. Lebih tepatnya, di perkenalkan padanya.
Viona mengarahkan tangannya mengusap kepala nisan di depannya. Sedikitpun tatapan Mario tak lepas dari Viona kini. Mario menatap Viona dengan tatapan yang tak bisa diartikan.Viona tersenyum. Viona tersenyum. Viona, tersenyum...
Semanis itu, di depan makam gadis tercintanya.Apasih yang ada di fikiran lo Vi? Kasi tau gue,
Gue gak bisa baca fikiran lo.
Gue migren deh liatin lo kaya gini.
Gimana bisa elo senyum semanis itu , selebar itu , bahkan tadi aja lo mau nangis waktu masuk ke area ini. Kenapa lo ajaib banget sih Viona?
Gue rasa sekarang bukan ajaib lagi deh , bener bener 'god magic' . Kasih tau gue apa yang lo fikirin sekarang Vi, lo gak ilfiel gitu sama gue yang banget banget cool disekolah , bisa jadi kaya gini? Di depan elo, apa sih gue ? Strenger , gue gak ngerti. Viona , kasih tau gue ,,,
Batin Mario.

KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE [Completed]
Teen FictionApa yang bikin hati seorang Viona Georgia si galak keturunan Indo-Prancis jadi dentum dentum melulu? Ya , itu . Si ketua osis SMA Nusa Bangsa yang tiap saat dia bilang error. Iya, yang buat dia jatuh cinta . Mario Fernandez Cullen. Bule ganteng ketu...