dua puluh dua

455 87 18
                                    

Suasana canggung menyelimuti keduanya,Wendy dan Mina hanya saling terdiam dan sesekali menyesap teh mereka masing-masing.

"Ah,bukankah suasana ini terlalu canggung?"Wendy membuka suaranya memecah keheningan antara mereka.

Mina mengangguk lalu meletakan cangkir tehnya.

"Bukankah ini pertama kalinya kita berdua bertemu tanpa pria?"tanya Mina dan Wendy hanya terkekeh pelan.

Suasana kembali hening.

"Aku menyukai Mark,ah mungkin aku mencintainya"kata Mina.

Wendy mengangguk,"Aku tahu itu"katanya.

"Aku mau kau menjauhinya!"

Hampir saja Wendy tersedak salivanya sendiri , saat mendengar ucapan Mina.

"Aku mau kau melakukan itu!"

Wendy hanya tersenyum miring lalu melipat kedua tangannya didepan dada.

"Aku tidak mau!"tolak Wendy.

"Wae? Kenapa kau tidak mau?"tanya Mina dengan tatapan sengitnya.

"Karena aku tidak mau melepaskan pria yang kucintai"jawab Wendy.

Mina tertawa garing lalu meminum tehnya dan kembali menatap Wendy.

"Bukankah sudah kukatakan, aku tidak melarangmu dekat dengan Mark tapi hanya saja jangan terlalu berharap padanya.Aku takut kau akan menyesalinya nanti.Sudah dulu,aku harus pulang!"kata Wendy lalu pamit pergi dari tempat itu.

Jujur,ucapan Wendy sedikit memberi goncangan pada tembok pendirian Mina.Tapi Mina masih berusaha menjalani apa yang sudah ia mulai.

"Aku tidak akan menyerah! Tidak akan pernah!"batin Mina.

*

Wendy terus melangkahkan kakinya menuju rumahnya , ia berjalan sambil menundukan kepalanya.Banyak hal yang terjadi hari ini yang membuat kepalanya pusing.

Brukk!
Wendy merasakan kepalanya menabrak seseorang,segera ia mendongakkan kepalanya dan terkejut melihat siapa yang ia tabrak tadi.

"Sunbaenim.."panggil Wendy.

Dia,Sehun hanya tersenyum.

"Kenapa kau ada disini? Seingatku jalan kerumahku tidak lewat sini"kata Wendy.

"Apa aku tidak boleh lewat sini?"

"Tidak,bukannya tidak boleh.Hanya saja apa yang kau lakukan disini?"

"Hanya mengunjungi rumah temanku.Kenapa kau baru pulang?"

"Ah..itu aku baru saja dari perpustakaan"bohong Wendy.

"Benarkah? Sudah lama aku tidak kesana.Lain waktu kita harus pergi sama eoh"

Wendy hanya tersenyum menanggapi ucapan Sehun.

Disisi lain,Mark diam-diam memperhatikan Wendy dan Sehun dari sebrang jalan sana.

Hatinya memanas melihat sikap Wendy yang terkesan malu-malu dihadapan Sehun itu.

"Lihatlah dia berubah menjadi sok feminim didepan pria itu!"cibir Mark.

"Mau kuantar pulang?"tawar Sehun pada Wendy.

"Ne ? Ah,tidak usah.Rumahku juga sudah dekat kok"tolak Wendy halus.

"Tidak apa-apa,kajja!" Kata Sehun lalu menarik tangan Wendy.

Mark tidak buta,ia geram melihat sikap Sehun yang menurutnya 'terlalu' baik pada Wendynya.

Mark langsung berlari menghampiri mereka dan merebut tangan Wendy dari tangan Sehun.

PLAYGROUND ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang