tiga puluh

429 86 21
                                    

Mendengar ponselnya berdering, Wendy yang tadinya tengah mengeringkan rambutnya menghentikan sejenak kegiatannya lalu mengambil ponselnya yang ia letakan diatas ranjangnya.

Wendy mengulum senyumnya saat membaca nama si penelfon dilayar ponselnya itu,ia gunakan telunjuknya untuk menggeser tombol hijau yang ada dilayar ponselnya.

"Eoh.Ada apa? Apa kau sudah merindukanku?"tanya Wendy pada orang disebrang sana.

"Ya,kau benar.Aku merindukanmu!" balas orang itu.

"Kalau begitu pulanglah!"

"Hei,aku bahkan belum ada 24 jam disini"

"Siapa yang peduli tentang itu huh?"

"Kau itu! Kau sedang apa huh?"

"Mengeringkan rambutku"

"Hei! Kau keramas tengah malam?! Kau mau sakit?!"

"Ini baru jam 10 malam bodoh"

"Tapi itu tidak baik Wendy-ah"

"Baiklah,maafkan aku"

"Masih ada 13 hari sebelum kita bertemu lagi,apa yang akan kau lakukan selama itu?"

"Aku akan menemani bibi belanja,bermain game,belajar, membaca buku dan ah ya! Lusa aku akan pergi ke Seoul University untuk menyemangati Sehun sunbae"

"AKU TIDAK MENDENGARMU!"

"Aku merasa tidak enak jika tidak datang.."

"Lalu apa kau juga tidak memikirkan perasaanku?"

"Mark,kenapa kau sensitif sekali huh?"

"Araseo,pergilah! Aku tidak akan melarangmu"

"Arti ucapanmu adalah 'kau tidak boleh pergi! Aku melarangmu' , kenapa harus berbohong seperti itu?"

"Aku serius,kau boleh pergi pacarku yang cantik"

"Hei! Sejak kapan aku menjadi pacarmu?"

"Sejak ciuman hari itu.. kau membalas ciumanku itu artinya.."

"Kenapa bawa-bawa masalah ciuman itu huh? Aku akan belum bilang aku mau jadi pacarmu"

"Terserah apa katamu, kau harus memberikan kejelasaannya saat aku pulang nanti!"

"Ck,kau memaksaku? Sudahlah, telfon internasional itu mahal.Aku akan tidur"

"Eoh.Selamat malam"

Bip.

Wendy menyudahi telfonnya,entah kenapa ia merasa seperti terbang saat Mark memanggilnya sebagai pacarnya.
Wendy salting,dia senyum-senyum sendiri bayangin kalau Mark ngomong itu langsung.

"Ahhhh"teriak Wendy gemas lalu menutupi wajahnya dengan bantalnya.Ia terus kepikiran tentang itu.

*

"Cepatlah!"Jessica terus menarik tangan Mark agar mengikutinya.

"Kita ini mau kemana jess?"tanya Mark yang pagi ini sudah dibikin lari marathon oleh gadis itu.

Jika saja Jessica tidak memohon pada ibu Mark agar ia bisa mengajak Mark keluar berkeliling,bisa dipastikan sekarang Mark tengah tidur pulas dikamarnya setelah semalaman ia pesta bbq bersama keluarganya.

Mark sedikit heran ketika Jessica membawa masuk kedalam hutan yang ada sekitaran rumah Mark.

"Hei,kau mau membawaku kemana huh?"tanya Mark tapi gadis itu mengabaikannya.

Tak lama,mereka berdua sampai disebuah danau kecil yang ada ditengah-tengah hutan itu.Danau itu dikelilingi pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi.

"Kita sudah sampai!"seru Jessica lalu mengajak Mark duduk ditepi danau itu.

"Kau mengajakmu kemari?"

"Ya,bukankah dulu kita sering kesini Mark?"

"Ya tapi itu dulu.."

Mark sedikit malas jika harus mengingat-ingat masa lalu disini.
Banyak hal yang membuatnya kecewa saat disini.

"Kau masih marah padaku?"tanya Jessica.

"Aku tidak marah padamu, aku hanya kecewa karena kau merusak kepercayaanku padamu jess"jawab Mark menatap lurus kedepan.

"Aku tahu.Aku mengajakmu kemari,karena aku ingin menjelaskan semuanya padamu"

"Menjelaskan bagaimana kau mencium pria itu didepanku dan mengatakan kau lebih memilihnya daripada aku?"

"Mark.."Jessica meraih tangan Mark dan mengenggamnya.

"Waktu itu aku sedang tidak fokus , aku dalam pengaruh alkohol"jelas Jessica.

"Sudah lupakan saja.Untuk apa kita membahasnya."

Mark beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Jessica yang masih diam ditempatnya.Ia merasa malu pada Mark.

Drrt~ drrt~
Jessica menolehkan kepalanya saat mendengar suara ponsel berdering.Ternyata Mark menjatuhkan ponselnya secara tidak sadar.

Jessica pun mengambil ponsel itu dan membaca tulisan yang tertera dilayar ponsel itu.Tulisan 'Mine' dengan emoticon hati berwarna biru disampingnya.

"Siapa ini?"guman Jessica penasaran.

Karena penasaran,ia pun mengangkat panggilan masuk itu.

"Mark! Kau sedang apa huh?"tanya orang itu dari sebrang sana.

"Maaf,tapi kau siapa?"

"Bukankah ini ponselnya Mark?"

"Kurasa kau salah,ini adalah ponsel pacarku..."

"HEI! KAU GILA?!"

Jessica terkejut ketika tiba-tiba Mark datang dan merebut ponselnya,ia menatap penuh amarah kegadis itu.

"Kau benar-benar keterlaluan jess!"cibir Mark sebelum pergi dari danau itu.

Setelah menjauh dari Jessica,Mark langsung mengecek daftar panggilan masuknya. Jadi,tadi Wendy lah yang menelfonnya.

"Arghh!!"geram Mark kesal.

Wendy pasti sedang berpikir yang tidak-tidak tentangnya disini.Mark pun mencoba menghubungi Wendy.

"Wendy-ah!"seru Mark begitu Wendy mengangkat telfonnya.

"Maaf tadi aku menganggu waktumu Mark.."

"Hei,itu tidak seperti yang kaㅡ"

"Sudah dulu,aku harus pergi!"

"Wendy-ah! Hei! Son Wendy!!"

"Sial!"umpat Mark saat Wendy memutuskan telfonnya sepihak.

"Apa dia itu pacarmu Mark?"

Mark menoleh kebelakangnya dan mendapati Jessica tengah menatap kearahnya.

"Yeah,she is!"jawab Mark ketus lalu meninggalkan Jessica disana.

"Benar kata orang,terkadang lebih mudah mencintai seseorang daripada melupakan seseorang.."guman Jessica lalu tersenyum lirih.

-tbc.

Vomment janlup♥ thankseu.

*
Second update hari ini yuhuuu~

PLAYGROUND ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang