Sepulang sekolah,Mark menunggu Wendy didepan kelasnya.Tak lama Mark melihat teman-teman Wendy keluar, matanya ia fokuskan mencari Wendy.
Mark tidak dapat menemukan Wendy,ia pun memutuskan untuk bertanya pada Seulgi yang keluar terakhir dari kelas.
"Seulgi-ssi!"panggil Mark pada Seulgi yang tengah sibuk dengan ponselnya.
Seulgi pun mengalihkan pandangannya pada Mark,"Eo? Markeu-ssi ,apa yang kau lakukan disini?"tanya Seulgi.
"Aku sedang menunggu Wendy tapi tadi aku tidak melihatnya keluar,apa Wendy cabut pelajaran?"kata Mark.
"Aniya, dia sudah keluar kok.Apa benar kau tidak melihatnya?"tanya Seulgi dan Mark hanya mengangguk.
"Apa kau tidak melihat orang yang memakai hoodie hitam dan topi hitam?"tanya Seulgi lagi.
Mark berpikir sejenak dan ia baru sadar jika orang yang pertama keluar tadi adalah orang yang memakai hoodie hitam dan topi hitam yang menutupi hampir setengah wajahnya.
"Hash,kenapa aku tidak sadar jika itu Wendy?! Bisakah kau menelfonnya? Aku takut jika aku menelfonnya mungkin tidak akan diangkat"ujar Mark.
Seulgi mengangguk lalu mencari nama Wendy pada kontaknya lalu menelfonnya tak lupa ia juga menghidupkan loud speakernya.
Mereka menunggu beberapa detik sampai akhirnya Wendy mengangkatnya.
"Eo,Seulgi-ya ada apa?"suara Wendy dari sebrang sana.
"Apa kau sudah pulang?"tanya Seulgi.
"Belum,aku masih menunggu bus dihalte.Kenapa?"
Seulgi melirik kearah Mark yang membisikan padanya agar menyuruh Wendy menunggunya.
"Kau jangan pulang dulu,aku akan menyusulmu kesana.Kita pulang bersama"
"Araseo,cepatlah!"
"Baiklah!"
Seulgi menutup telfonnya.
"Pergilah,jangan membuatnya menunggu dan ingat baik-baiklah pada temanku.Kau mengerti?"ujar Seulgi.
Mark mengangguk paham, "Gomawo,seulgi-ssi"katanya yang langsung berlari menuju halte.
*
Wendy sedikit merasa aneh,tidak biasanya Seulgi menyuruhnya pulang bersama,karena biasanya Seulgi akan dijemput supirnya.
Wendy hanya mengangkat bahunya masa bodoh,beneran juga jika ia pulang bareng Seulgi itu akan menghemat pengeluaraannya.
Tak lama bus yang Wendy tunggu datang,sebelum ia naik ia melihat kesamping kiri-kanannya mencari Seulgi tapi tidak menemukan gadis itu.
"Kenapa dia lama sekali huh? Apa aku tinggal saja?"pikir Wendy.
Baru saja ia akan naik ke bus itu,Wendy mengurungkan niatnya untuk naik.Gadis itu memilih untuk menunggu Seulgi,ia takut jika ia tinggal Seulgi mungkin akan marah padanya.
Wendy terus memperhatikan sekelilingnya untuk mencari Seulgi,tapi saat ia menoleh kearah kanannya bukan Seulgi yang ia temui melainkan Mark yang berlari kearahnya.
Wendy masih malas bertemu dengan Mark,ia pun beranjak dari halte itu dan berlari kearah kirinya.Walau Wendy adalah perempuan tapi larinya sudah termasuk cepat.
Mark semakin mempercepat larinya untuk mengejar Wendy yang sudah berlari menjauh dari halte itu.
"Apa dia sedang mencoba menghindariku? Kau tidak akan bisa Son Wendy!"batin Mark disela-sela larinya.
Sesekali Wendy menoleh kebelakangnya,ia melihat Mark masih mengikutinya.
"Kenapa dia terus mengikutiku? Apa dia tidak tahu aku sudah lelah berlari huh?"batin Wendy yang sekarang sudah terengah-engah napasnya.
Wendy tersenyum licik saat melihat spot keramaian didepan sebuah toko pakaian,Wendy ikut kedalam gerombolan orang-orang yang tengah berdemo didepan toko tersebut.
Dalam hati Wendy berharap Mark tidak akan bisa menemukannya dan mungkin doa Wendy kali ini terkabul karena Mark kehilangan jejaknya.
"Dia pergi kemana huh?"guman Mark ia menyelip diantara gerombolan orang-orang itu untuk menemukan Wendy tapi setelah Mark keluar dari gerombolan itu pun Mark tidak bisa menemukan Wendy.
"Arghh!!"geram Mark kesal karena tidak bisa menemukan Wendy.Ia pun pergi melanjutkan mencari Wendy.
Sementara itu,Wendy ternyata penyamar menjadi pembeli ditoko pakaian yang tadi ia lewati.Wendy bernapas lega saat ia melihat Mark sudah pergi dari depan toko itu.
"Ah,akhirnya"kata Wendy lega.
"Wendy-ssi!"
"Omona!!"kaget Wendy saat merasakan ada tangan yang memegang bahunya.
"Myoui Mina?"
Wendy sedikit terkejut saat bertemu Mina ditoko itu,berhasil menghindar dari Mark ia malah dipertemukan oleh Mina.
Dunia Wendy memang sempit.
"Mau minum teh bersama? Aku yang bayar!"tawar Mina,Wendy tampak berpikir sebelum akhirnya ia setuju untuk minum teh dengan Mina.
Lumayanlah lagipula Wendy juga haus habis lari marathon sama Mark.
-tbc.
Vomment janlup♥ thankseu.
*
Update terakhir krn kuota mepet takut gabisa update^^
Enjoy!
Thankseu♥
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYGROUND ✅
Fanfiction"You're my playground"-unknown. [!!] Epilog di private ya^^ Start-30 Nov'16 🔚 7 Jan'17