dua puluh

510 92 42
                                    

"KAU SERIUS HUH?"teriak Seulgi tak percaya begitu mendengar cerita Wendy.

"Hei!hei! Jangan berteriak!" protes Wendy kesal.

"Wow,apa kau secepat itu move on dari Sehun sunbae?"tanya Seulgi dan Wendy hanya diam lalu menopang dagunya.

"Wae? Kenapa kau diam?"

Wendy hanya menggeleng lalu menaruh kepalanya dimeja, Wendy tidak mau membahas apapun yang berhubungan dengan Sehun.

Sebenarnya tanpa alasan juga kenapa Wendy tidak mau menyinggung apapun yang berhubungan dengan Sehun.

"Ah,aku tidak bisa membayangkan adegan pelukanmu dan Mark"kata Seulgi kemudian berimajinasi.

"Hentikan seul!"protes Wendy.

Seulgi hanya mendengus kesal lalu terdengar suara ribut-ribut didepan kelasnya.

"Kenapa mereka sangat berisik huh?"guman Wendy lalu memalingkan wajahnya menatap tembok sebelahnya.

Karena dihantui perasaan penasaran,Seulgi pun bertanya pada temannya -Mijoo- yang tadi melihat keributan itu.

"Hey,ada apa sih?"tanya Seulgi.

"Molla,tapi kudengar ada gadis yang berniat bunuh diri dengan meloncat dari atap"jawab Mijoo.

Wendy diam-diam mendengarkan pembicaraan Seulgi dan Mijoo.

"Tapi kenapa dia sampai mau melakukan hal bodoh seperti itu?"tanya Seulgi.

"Dari apa yang kudengar, mungkin karena dia sedang patah hati makanya ia melakukannya untuk mengancam seseorang"jawab Mijoo.

Tanpa basa-basi Wendy langsung beranjak dari tempatnya dan pergi tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Hei! Son Wendy! Kau mau kemana huh?"percuma juga Seulgi bertanya,Wendy sudah jauh.

Wendy berlari menuju kerooftop sekolah,saat akan berbelok tanpa sengaja Wendy berpapasan dengan Mark yang mungkin juga memiliki tujuan yang sama.

"Kau mau kemana?"tanya Mark pada Wendy.

Wendy tidak menjawabnya,ia segera menaiki anak tangga yang akan membawanya keatap.

"Hei! Son Wendy!!"teriak Mark lalu pergi menyusul Wendy.

Sesampainya,mereka berdua disana.Mereka melihat Mina tengah berdiri diatas tembok yang membatasi atap tersebut.

"Myoui Mina!!"teriak Wendy yang membuat Mina sedikit menoleh kearahnya dan Mark.

"Apa yang kau lakukan disana? Cepat turunlah!"suruh Mark.

"Apa jika aku turun kau mau menjadi pacarku Mark?"tanya Mina yang memutar tubuhnya menghadap Mark dan Wendy.

Mark melirik kearah Wendy yang hanya menundukan kepalanya.

"Hei! Jangan gila dan turunlah!!" bentak Mark lalu berjalan menghampiri Mina.

"Cepat turun!"kata Mark yang menggulurkan tangannya untuk membantu Mina turun.

Wendy hanya diam dan memperhatikannya ditempatnya.

"Jika aku tidak mendapatmu, untuk apa aku hidup huh? Benar, kata orang cinta membuatmu gila sangat gila bahkan!"ujar Mina lalu tertawa garing.

"Mina-ssi,turunlah! Lihatlah kebawah semua orang mengkhawatirkanmu sekarang!"ucap Wendy.

Mina melihat kebawahnya dan banyak sekali orang disana memperhatikannya.Rasa malunya tidak seberapa,ia hanya memperjuangkan apa yang seharusnya ia perjuangkan.

"Kalian berdua memang membuatku muak! Aku membenci kalian berdua! Aku tidak suka melihat kalian dekat, aku membencinya!!!"seru Mina meluapkan emosinya.

"Jika aku mati,mungkin kalian bisa hidup bahagia selamanya.Benarkan?"

Mark geram ia tidak tahan melihat tingkah frustasi Mina dan ucapannya yang tidak masuk akal itu.Terpaksa Mark menarik tangan Mina yang alhasil membuat tubuh gadis itu jatuh terbaring diatas tubuh Mark.

"Kenapa kau melakukan ini? Kenapa tidak membiarkan aku matㅡ"

Ucapan Mina menggantung saat Mark membungkam mulutnya dengan bibirnya.

Wendy tidak buta,tentu saja ia dapat melihatnya.Wendy melihat Mark mencium gadis lain didepannya,hati Wendy hancur saat itu juga tanpa mengatakan apapun Wendy pergi dari tempat itu.

"Mark...."lirih Mina setelah sadar bahwa Mark menciumnya walau mungkin itu hanya kepepet dan penuh keterpaksaan.

Mark sadar jika disana ada Wendy,segera ia melirik ketempat dimana Wendy berdiri tadi.Mark tidak melihat Wendy disana.

Kemana dia pergi? Aish~ Mark kenapa kau bodoh sekali huh?!

"Mianhae" lirih Mina yang kemudian menjauhkan tubuhnya dari tubuh Mark.

Mark mendudukan tubuhnya,ia menyesali perbuatannya.Niatnya adalah membungkam mulut Mina agar berhenti mengucapkan hal-hal yang tidak-tidak tapi secara tidak langsung ia juga melukai perasaan Wendy.

*

Wendy berlari menuju tanah lapang yang ada dibelakang sekolahnya,tidak ada yang bisa menemukannya karena tidak ada yang tahu tempat itu selain Wendy.

Wendy duduk termenung diatas bangku kayu tua yang ada disana,memorinya terus memutar ulang kejadian diatap tadi.

"Pria itu ... kenapa suka sekali membuatku cemburu huh? Menyebalkan!"gerutu Wendy.

"Bisa dipastikan Mina akan semakin berharap pada Mark, gadis itu sangat ambisius padanya"ujar Wendy lalu menghela napasnya dan beranjak dari duduknya setelah mendengar bel masuk.

Wendy kembali kekelasnya, sialnya dia harus lewat koridor depan kelas Mark karena koridor yang biasa ia lewati ditutup karena ada pembangunan.

"Jangan melirik! Jangan melirik!"batin Wendy saat berjalan melewati kelas Mark.

Wendy berdoa agar dia tidak bertemu dengan Mark saat melewati kelas pria itu.

"Wendy!!"

Doa Wendy tidak terkabul,ia justru mendengar seseorang memanggil namanya.Suara bass yang bisa dipastikan itu Mark.

"Wendy-ah!"panggilnya lagi.

Bukannya berhenti,Wendy malah mempercepat langkahnya tapi memang lagi sialnya saja,Mark dengan cepat berlari kearahnya dan menghadang jalannya.

"Kenapa tidak berhenti?"tanya Mark.

Wendy hanya diam dan memalingkan wajahnya kearah lain.

"Aku tahu kau marah,tapi jangan mengabaikanku Son Wendy!"kata Mark memohon.

Wendy lagi-lagi hanya diam.

"Baiklah,kau boleh pergi!"kata Mark lalu menggeser tubuhnya memberikan jalan untuk Wendy.

Tanpa mengatakan apapun Wendy langsung pergi menuju kelasnya.Moodnya masih down, jadilah Wendy mangkel sama Mark.

"Kenapa wanita selalu menyeramkan saat sedang marah huh? Lihatlah! Dia bahkan mengabaikanku!"ujar Mark yang pasrah karena Wendy marah padanya.

Mark hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali kekelasnya.

-tbc.

Vomment janlup♥ thankseu.

*


Berasa jahad sama markdy><
Baru juga gw bikin seneng udah didrop-in lagi:"
Maapkeun akuh ya manteman:"
Enjoy!
Thankseu♥

PLAYGROUND ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang