tujuh belas

450 91 5
                                    

Hari ini,Wendy telah bersiap dan berdandan secantik mungkin karena sesuai rencana hari ini Sehun akan mengajaknya pergi.

Saat Wendy keluar dari rumahnya,ia melihat Sehun tengah berdiri menyender pada motor sportsnya.Wendy pun segera menghampiri Sehun.

"Menunggu lama ya?"tanya Wendy.

Sehun menggelengkan kepalanya,"Tidak juga kok,kajja!" kata Sehun.

Mereka pun berangkat menuju sungai han untuk melihat festival kembang api yang menjadi acara akhir tahunan di Han river.

Sesampainya disana,mereka memilih tempat duduk yang tidak terlalu dekat dengan pinggiran Sungai Han.

Suasana hening,Sehun terus saja memperhatikan wajah Wendy dari samping.Ia paham jika Wendy pasti tersiksa untuk pura-pura menyukainya selama ini.

"Kenapa melihatku seperti itu?" tanya Wendy yang sadar jika Sehun menatapnya.

"Karena kau cantik"jawab Sehun enteng yang membuat Wendy hanya terkekeh geli.

"Aku tahu itu,apa kau baru sadar jika aku ini cantik?"

"Hm! Aku baru sadar jika pacarku ini sangat cantik"ujar Sehun lalu merangkul pundak Wendy.

Wendy tidak tahu betapa hancurnya perasaan Sehun belakangan ini,ia terus terbayang -bayang percakapan Wendy dan Seulgi tempo hari.Dan itu sangat menganggunya.

"Wen,mari nikmati acara kembang api ini setelah itu ..." Sehun menggantung ucapannya saat tiba-tiba acara kembang api sudah dimulai.

Sehun menoleh kearah Wendy yang tampak takjub melihat berbagai macam jenis dan warna kembang api yang beratraksi diatas langit malam Seoul.

Sehun tersenyum lirih melihat wajah bahagia Wendy melihat kembang api itu.Ia ingin menyimpannya dimemorinya.

"Wahh! Bukankah mereka sangat cantik?"kata Wendy takjub.

"Hei,lihatlah yang itu! Itu terlihat seperti bintang!"

Sehun hanya tersenyum kecil , saat Wendy melontarkan berbagai macam pujian atau menyuruhnya melihat kearah kembang api yang ia maksud.

"Kau suka?"tanya Sehun.

"Tentu saja aku menyukainya. Gomawo" balas Wendy.

Setelah acara kembang api , Sehun mengajak Wendy untuk jalan-jalan mengelilingi sungai Han dengan bergandengan tangan.

"Terima kasih untuk hari ini!"ujar Wendy.

Sehun membalasnya dengan tersenyum.

"Aku senang jika kau menyukainya"kata Sehun melirik kearah Wendy.

Mereka terus berkeliling dan akhirnya mereka berhenti dan duduk dibebatuan yang terletak dipinggiran sungai.

"Sunbaenim"panggil Wendy dan Sehun pun menoleh kearah gadis itu.

"Wae?" tanya Sehun.

"Aku sudah memikirkan semuanya,dan hari ini aku memutuskan untuk mengatakannya padamu"ujar Wendy.

Sehun sudah dapat menebak apa yang akan dikatakan Wendy, instingnya mengatakan hal ini akan berhubungan dengan ucapan Wendy tempo hari ditaman dengan Seulgi.

"Kurasa aku tahu apa yang akan kau katakan"kata Sehun,reflek Wendy pun menatap kearahnya.

"Ap-apa maksudmu?"tanya Wendy bingung.

"Kau tidak pernah benar-benar menyukaiku atau bahkan mencintaiku,kau... kau hanya menyukai Mark selama ini. Benarkan?"tebak Sehun yang berhasil membuat Wendy tercengang.

"Aku seharusnya mendengarkan penjelasanmu waktu itu,tapi aku terlalu memaksamu untuk menerimaku sebagai pacarku"tutur Sehun.

Hari itu,Sehun mengungkap perasaannya pada Wendy disaat gadis itu mengatakan jika ia akan berhenti mendekati Sehun.

"Kalau begitu jadilah pacarku?"

Wendy berhenti menangis dan mengusap bekas airmatanya,ia menatap kearah Sehun.

"Wae? Kau tidak mau?"

"Sunbae,ak-aku benar-benar tidak bisa.Aku mungkin akan melukai perasaan seseorang tidak hanya satu tapi dua orang sekaligus.Aku tidak mau seperti itu"

Sehun memegang pundak Wendy dan menatap tajam kearah mata Wendy.

"Jika kau menolakku,bukankah itu artinya kau juga melukai perasaanku wen?"

Wendy hanya diam,hatinya semakin bimbang.

"Karena kau hanya diam,aku akan menganggapnya kau mau menjadi pacarku"ujar Sehun yang memutuskan sendiri jawaban untuk pertanyaannya sendiri.Terdengar egois memang , tapi Sehun benar-benar tidak mau menerima penolakan apapun dari Wendy.

"Sunbaenim...."lirih Wendy.

"Kajja! Sekarang kau adalah milikku Wen"kata Sehun lalu menggandeng tangan Wendy dan pergi dari rooftop itu.

Saat menuruni tangga,tanpa sengaja mereka berpapasan dengan Mark.

Saat itu juga,Sehun merasakan ada sesuatu dimata Wendy saat ia menatap kearah Mark.Tapi perasaan itu ditepis Sehun,ia percaya jika Wendy hanya menyukainya.

"Maaf karena memaksamu waktu itu,aku seharusnya tidak memaksamu untuk menjadi pacarku"ujar Sehun.

Wendy hanya menundukan kepalanya,ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

Sehun menghela napasnya panjang lalu beranjak dari duduknya.

"Kita akhiri saja sampai disini , aku tidak mau melihatmu pura-pura menyukaiku.Aku membencinya!"kata Sehun.

"Lakukan apa yang menurutmu itu baik untukmu dan orang lain , jangan pikirkan perasaanku. Aku akan baik-baik saja, walau mungkin aku akan mati secara perlahan"sambung Sehun yang membuat Wendy terkejut.

"Sunbaenim!!"

Sehun terkekeh pelan,"Aku hanya bercanda.Ayok,aku antar kau pulang dulu"ajak Sehun.

"Sunbaenim,terimakasih sudah mau memahamiku tapi maaf jika aku membuatku terluka"ujar Wendy dengan perasaan bersalah.

"Tidak,tidak apa-apa.Aku tidak akan membencimu karena ini.Sudahlah,yuk!"

Sehun menggandeng tangan Wendy dan mengajaknya pulang.

Sehun adalah pria baik dan pria baik pasti akan dipertemukan dengan gadis yang baik pula,dia pasti menemukan gadis yang bisa benar-benar tulus mencintainya,itulah yang Wendy pikirkan.

-tbc.

Vomment janlup♥ thankseu.

PLAYGROUND ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang