"Astaga, mau jadi apa sih kamu?!"
Yang diajak berbicara mendengus pelan, laki-laki bernama Ethan itu memasang earphone ke telinganya. Ocehan Thea-- ibu Ethan, bagaikan makanan sehari-hari yang harus diterima olehnya.
"Kalau orang tua ngomong ya didengerin Than!" Thea kembali berujar.
"Ethan capek, Ma. Lanjut nanti aja, deh." Ia melangkahkan kakinya perlahan ke arah kamar, kemudian menutup pintu kamarnya.
Kakak perempuannya menggeleng melihat kelakuan cowok itu, termasuk Bi Inem, salah satu pembantu rumah tangga yang bekerja di sana. Tania-- kakak perempuan Ethan, yang melihat sikap adiknya itu, memilih untuk melangkahkan kaki menuju ke kamar Ethan, masuk tanpa izin terlebih dahulu pada sang pemilik kamar.
Ethan yang tersadar ada yang membuka pintunya langsung menoleh, ia menghela napas pelan, setelah tahu jika yang masuk ke kamarnya itu adalah kakaknya. Tania duduk di pinggiran kasur Ethan, tepat di sebelah Ethan.
"Than, lo nggak kasihan apa sama Mama?" Tania memulai pembicaraan.
Ethan menoleh dan melepas kabel earphone yang menyumbat telinganya. "Hah?"
"Lo nggak kasihan sama Mama?" Tania mengulangnya lagi, berusaha sabar.
Ethan berlagak sedang mengorek-ngorek telinganya, ia menatap Tania lurus-lurus. "Hah?"
Gadis mengambil napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan, berkali-kali. Ethan menatap Tania dengan tatapan bingung "LO NGGA KASIAN SAMA MAMA?!!!" teriak Tania tepat di telinga kanan Ethan.
"Goblok!" sentak Ethan langsung menutup telinga kanannya.
"Language please," peringat Tania kepada adiknya, yang berada tiga tahun di bawahnya. "Gimana mau jadi orang sukses, lo males-malesan terus kaya gini. Lo udah kelas 12 Than, bentar lagi lulus!"
"Denger ye, orang sok pinter. Ini baru awal masuk, lagian juga masih lama kok gue lulus."
"Waktu tuh berlalu cepet, dulu gue ingatnya lo masih orok sekarang udah gede."
Ethan kembali memasangkan earphone ke kedua telinganya. Tidak menghiraukan kehadiran kakaknya yang sekarang tengah memutar mata jengah.
All i need's a little love in my life
All i need's a little love in the a dark
A little but I'm hoping it might kick start
Me and my broken heartEthan menyanyikan bait lagu yang diputar diponselnya, tanpa memperdulikan Tania.
"Ethan!"
I need a little loving tonight
Hold me so I'm not falling apart
A little but I'm hoping it might kick start
Me and my broken heartTania yang kesal langsung mencopot paksa earphone yang ada di telinga Ethan, laki-laki itu setengah kesal, dengan cepat Ethan menoleh ke arah Tania. "Apa, sih tai? Ganggu."
"Udah malam, makan dulu." Tania mengingatkan.
Ethan mengangguk, cowok itu berjalan ke arah lemari pakaiannya, seragam yang masih menempel pada tubuhnya, ia lepaskan, diganti dengan kaus rumah biasa. Ethan melirik pada kakaknya yang masih duduk di pinggiran kasurnya. Laki-laki itu menatap Tania aneh. "Lo masih mau di sini? Nungguin gue buka celana? Mau ngeliat Ethan junior?"
"Hah? Lah kok gue masih di sini?" Tania menggaruk kepalanya, jadi terlihat linglung sendiri.
Ethan kembali mendengus.
Dengan sekali gerakan, Tania keluar dari kamar Ethan, dilihatnya punggung kakak perempuannya sudah tidak terlihat, Ethan mengganti celana sekolahnya dengan celana pendek selutut yang biasa dia pakai di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty And The Bad Boy
Teen FictionEthan Ganendra dan Aulia Maharani, dua orang yang memiliki kepribadian berbeda, namun tanpa sengaja bertemu di tempat yang tidak pernah terpikirkan oleh mereka, pertemuan singkat nya membuat Rani lebih ingin mengenal Ethan.