{12} membolos

2.3K 189 81
                                    

Ethan menatap papan tulis di depannya dengan mata mengantuk, sementara Arya masih asik dengan game yang ia mainkan di ponselnya secara sembunyi-sembunyi.

Mata Ethan melihat ke seluruh kelas, di lihatnya beberapa anak sama seperti dirinya; mengantuk.

"Ra," panggil Ethan, pada perempuan yang duduk di depannya. Ethan mengenali Ara karena mereka pernah sekelas, jika Ethan tidak pernah sekelas dengan Ara, mungkin sampai sekarang ia tidak mengetahui nama orang yang duduk di depannya ini karena ia sulit mengingat nama.

"Apa?" Ara membalikan badan nya ke belakang, posisi nya menghadap Ethan sekarang.

"Minjam penghapus," kata Ethan, Ara membalik kembali badan nya dan merogoh tempat pensilnya, ia mengambil penghapus berwarna putih yang tampaknya masih baru.

"Nih," Ara menyerahkan penghapusnya pada Ethan, Ethan menerimanya.

"Arya," panggil Ethan.

"Hmmm," gumam Arya tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

"Minjem penggaris," balas Ethan, Arya hanya menunjuk arah tas nya yang ada di atas mejanya, Ethan membuka tas Arya dan mengambil penggaris dari tas Arya.

Setelah itu, ia memotong-motong penghapus milik Ara dengan penggaris Arya, ia memotong penghapus Ara menjadi beberapa bagian kecil, lalu melemparkannya pada guru yang sedang mengajar di depan kelas, Pak Tio.

Tetapi Pak Tio tidak merasakan apa-apa, jadi ia tidak merespon perbuatan Ethan.

Kurang gede kali ya batin Ethan, akhirnya ia kembali memanggil Ara, Ara mendengus kesal dan kembali berbalik menghadap Ethan.

"Apa lagi?" Tanya nya, Ethan tersenyum menunjukan deretan gigi-giginya.

"Minta tisu," balas Ethan, Ara membuka tas nya dan mengambil tisu dari sana, setelah itu memberikannya kepada Ethan.

Ethan membejek tisu itu menjadi tak berbentuk, lalu menumpahkan sedikit air pada tisu tadi. Ia meremasnya pelan, dan mengarahkannya ke depan kelas, tepat ke arah Pak Tio berdiri yang sedang menulis di papan tulis.

Ethan membidik sasarannya, yang tak lain adalah Pak Tio. Ia melempar tisu yang sudah di basahi nya barusan dengan kencang, tepat saat Pak Tio berbalik menghadap murid-murid kelasnya, tisu tadi mendarat mulus di jidat Pak Tio.

Pak Tio langsung menepis tisu itu dari jidatnya, matanya melotot dan Ethan langsung pura-pura tidur.

"Siapa yang ngelakuin ini?!" Tanya Pak Tio pada semua muridnya, spontan rata-rata murid di kelasnya mengarahkan pandangan nya ke meja Arya dan Ethan, tanpa mengucapkan apa-apa.

"Ethan!" Panggil pak Tio, Ethan terbangun dari posisinya dan mengucek matanya.

"Kenapa Pak?" Tanya Ethan, matanya di buat menyipit seakan-akan seperti orang habis bangun tidur.

"Kamu berani ya," ujar pak Tio.

"Berani apa? Saya baru bangun," jawab Ethan pada Pak Tio, Pak Tio menatap Ethan bingung.

"Terus siapa yang ngelempar ini?" Pak Tio mengangkat tisu tadi di depan wajahnya.

"Arya kali pak," jawab Ethan, Arya langsung memberhentikan aktivitas bermain game nya.

"Kok gue?" Tanya Arya.

"Arya yang ngelempar tisu ke bapak, biar ngga ketahuan dia pura-pura main game." Ujar Ethan.

"Berani-berani nya ya kamu sama saya, sini sini, Arya, maju kamu ke depan."

"Pak, tapi-"

"Ngga ada alasan, udah sini cepat." Pak Tio dengan cepat langsung memotong omongan Arya, Arya berdiri dari kursinya kesal, ia mengacungkan jari tengah nya pada Ethan, sementara Ethan tertawa kecil.

Beauty And The Bad Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang