"Duluan Than," Arya berjalan meninggalkan kelas bersama dengan Dea, karena ia juga memiliki keperluan yang sama dengan Ethan dan Rani-- mengerjakan tugas yang diberikan oleh Bu Ida beberapa jam yang lalu.
Di kelas hanya tersisa Ethan dan Rani, sementara murid-murid lainnya sudah beranjak sejak bel pulang sekolah berbunyi. Di dalam kelas, Rani masih menyalin tulisan di papan tulis, matanya sibuk beralih berulang kali dari papan tulis ke buku tulis dengan pulpen bertinta hitam yang berada di tangan kanannya.
"Buruan dong." Ethan duduk di kursi sebelah Rani, tubuhnya bersandar pada tembok di sebelah kirinya.
"Sabar dong." Rani masih fokus mencatat, karena ia tertinggal saat pelajaran terakhir. Dikarenakan cewek itu bergadang karena movie marathon.
"Nggak usah nyatet sih, gue aja enggak," Ethan menyenggol-menyenggol tubuh Rani terus menerus, membuat Rani terkadang tidak sengaja mencoret bukunya.
"Ethan, diem!" Rani membentak Ethan, membuat Ethan mendengus. "Kalo diginiin terus gimana gue mau cepet selesai?!"
"Terus gue harus gimana?" Ethan menatap buku tulis Rani dan Rani secara bergantian.
"Lo diem kek, ngapain kek, yang jelas jangan ganggu gue."
Ethan mengangguk mengerti, cowok itu memutuskan untuk mengeluarkan ponselnya, iseng, ia mengecek line, yang ternyata mendapat pesan dari salah satu temannya.
Raka Anggara: Than.
Raka Anggara: Than.
Raka Anggara: Tai.
Ethan Ganendra: P?
Raka Anggara: Kata Arya lo sm Rani?
Ethan Ganendra: Y.
Raka Anggara: Ngga kewarung?
Ethan Ganendra: G.
Raka Anggara: Bgst.
Raka Anggara: Gue sm gavin mau ke Rena aje👣🏥.
Raka Anggara: Bye💃.
Ethan Ganendra: Tai.
Ethan Ganendra: Jangan macem2 lo ye.
Ethan Ganendra: Awas.
Raka Anggara: Y.
Ethan Ganendra: Beneran anying.
Raka Anggara: Y.
Ethan Genendra: Tai:).
"Than, udahan." Rani mengemas buku tulis serta alat tulis yang berantakan di atas mejanya ke dalam tasn sekolahnya yang berwarna merah marun.
Melihat pergerakan Rani, Ethan berdiri dari kursi yang ia duduki, mengambil tasnya yang terletak di atas meja Dea--meja di sebelah Rani, dan menggantungkannya di salah satu bahu cowok itu.
"Yuk."
Keduanya berjalan ke luar kelas, namun tidak berdampingan. Rani berjalan terlebih dahulu, di belakangnya Ethan mengikuti dengan jarak satu meter. Mereka berdua menuju parkiran, lalu Rani memberikan Ethan kunci mobilnya. Ethan mengambilnya dan duduk di kursi pengemudi, sementara Rani berada di sebelahnya.
"Tapi motor lo gimana?" Rani menoleh ke samping kanannya, menatap Ethan yang ternyata menatapnya juga saat mengajukan pertanyaan seperti itu.
"Gampang itu mah," jawab Ethan, ia mulai memutar kunci mobil Rani dan menyetir mobil itu keluar halaman sekolah. "Kita ke mana?" Ethan tetap fokus pada jalanan di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty And The Bad Boy
Teen FictionEthan Ganendra dan Aulia Maharani, dua orang yang memiliki kepribadian berbeda, namun tanpa sengaja bertemu di tempat yang tidak pernah terpikirkan oleh mereka, pertemuan singkat nya membuat Rani lebih ingin mengenal Ethan.