{20} menghindar

1.9K 161 19
                                    

"Lo ngapain?"

Ethan menyerngit bingung saat Rani memindahkan tas sekolahnya ke bangku sebelah Ethan, bangku yang seharusnya diduduki oleh Arya, bel masuk sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu, tapi guru belum juga masuk ke dalam kelas mereka.

"Dea ngga masuk, dia nganterin Nyokapnya ke bandara. Arya juga ngga masuk, dia kan sakit."

"Ya, terus? Apa hubungannya sama mereka berdua ngga masuk?"

"Duh bego ya, lo duduk sendiri, gue juga duduk sendirian, dari pada sendiri mendingan berdua, kan?"

Ethan menggeleng saat mendengar pernyataan dari Rani, "ngga, sana balik ke tempat lo."

"Gue ngga suka duduk sendirian, lagian gue juga ngga bakal ganggu lo, kok."

"Serah lo dah," jawab Ethan, ia mengambil ponselnya untuk bermain game, supaya tidak banyak mengobrol dengan Rani.

Rani pun hanya diam tidak berkata apa pun, Rani menyapu seisi kelas dengan pandangannya, ia merasa amat bosan sekarang.

"Than," panggil Rani.

"Apa?" jawab Ethan tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

"Ke rooftop yuk!"

Ethan terdiam, ia menghentikan permainannya, lalu tatapannya beralih ke arah Rani, tanpa mengucapkan apa-apa.

"Mau kan?" tanya Rani, untuk memastikan.

"Ngga, jangan bolos terus." Ethan kembali berkutat dengan ponselnya.

Rani mengernyit bingung, ia masih menatap Ethan yang asik bermain game di ponselnya. "Lah? Tumben?"

"Emang salah?"

"Ya ngga sih, tumbenan aja," kata Rani, Ethan hanya mengangguk. "Than, nanti jenguk Arya yuk!"

"Hmm."

"Mau nih beneran?"

"Iya, gue anterin lo aja sampe rumah Arya, ntar gue pulang."

"Kenapa gitu? Lo ikut masuk lah, gimana sih. Ajak Gavin sama Raka juga kalo bisa."

"Ngga usah, kita bertiga ntar malem, lo aja nanti yang gue anterin ke sana." Ethan memberhentikan aktivitasnya, ia menaruh ponsel di atas mejanya.

"Ya masa iya, gue berdua doang sama Arya," Rani cemberut, "lo sama yang lain ikut dong, kalo bisa ajak Dea, Irish sekalian Anaya!" sahut Rani cepat.

"Dia mau lo ke sana Ran, lo ke rumah Arya, ya," kata Ethan pelan.

Rani terdiam, ia tidak mengerti apa maksud ucapan Ethan.

"Gue juga pasti bakal ke sana, tapi malem, ngga sama lo," lanjut Ethan lagi.

"Dari mana lo tau, dia mau kalo gue ke sana?"

Ethan diam sejenak, "ya tau aja, nanti pulang sekolah, gue anter lo ke rumah Arya."

"Tapi-"

"Please, Ran."

"Yaudah iya," Rani menghembuskan napas kasar, menyetujui omongan Ethan.

"ETHAN ETHAN!" teriak Raka dan Gavin di depan pintu kelas, Ethan mendengus kesal.

"ETHAN ETHAN!" teriak mereka berdua lagi, teman sekelas Ethan tidak ambil pusing menanggapi sikap Gavin dan Raka.

"Bacot anjing," balas Ethan.

Raka dan Gavin melangkahkan kakinya mendekati meja Ethan lalu duduk di lantai, tepat di bawah kaki Ethan, mereka berdua menyenderkan kepalanya ke tembok kelas.

Beauty And The Bad Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang