MADELEINE AUTUMN>>
....................................................................................................................
MADELEINE'S POV
Sudah berapa lama aku tidak bertemu dengan Daniel Davis? Empat hari? Mungkin? Seharusnya aku merasa bahagia bukan? Dia tidak mengganggu hidupku lagi? Urusan kami sudah selesai? Tapi nyatanya aku merasa sangat tidak enak karena telah menyakitinya. Karena aku tahu kalau waktu itu bukanlah kesalahan Daniel, melainkan nenek sihir Cecilia Brook yang omong – omong kejahatannya mungkin melebihi Saruman si penyihir gelap di film The Lord of The Rings.
Walaupun, awalnya aku takut akan terjadinya public humilation dikarenakan mantan pacarku berselingkuh, tapi sepertinya semua orang tidak menganggap terlalu serius masalahku. Malah, yang menjadi bahan gosip adalah kisah cinta pertama konyol milik Kapten Daniel Davis. Semua orang berusaha membuat candaan karena pria itu ternyata tidak berani berkenalan dengan perempuan yang menjadi cinta pertamanya.
Siapapun pasti terkejut mendengarnya karena Daniel selalu tampak percaya diri, tapi dia tidak berani hanya untuk berkenalan. Tapi, aku tersenyum sendiri ketika mengingatnya. Bukankah itu berarti Daniel masih memiliki sisi normal yaitu malu untuk berkenalan dengan perempuan yang disukainya. Dia sepertinya tidak seburuk yang kupikirkan. Buktinya, dia memberiku hasil wawancara yang dilakukannya sendiri.
Walaupun, aku tidak terlalu senang tapi secara tidak langsung Daniel menyelamatkanku. Karena kisah romantis cinta pertamanya, kisah memalukan bahwa aku pernah diselingkuhi oleh mantanku tenggelam dengan sendirinya. Aku menyeringai senang, mengira – ngira bagaimana reaksi Cecilia ketika mengetahui rencana busuknya telah gagal.
"Mengapa kau tertawa sendiri?" tanya Aiden dengan bingung duduk di sampingku.
"Aku sedang membayangkan reaksi tolol Cecilia Brook kalau aku berhasil mempermalukannya di depan semua orang."
"Dengan?"
"Aku tidak tahu. Sahabatku, Abby menyuruhku untuk meletakkan video di kamar ganti ketika Cecilia akan ganti baju, lalu menyebarkannya ke youtube. Tapi, aku sadar aku bisa dikeluarkan kalau ketahuan aku adalah pelakunya. Lalu, Abby memberiku rencana lain untuk pura – pura menjadi seorang pria, menghubunginya lewat facebook dan berusaha membuat Cecilia jatuh cinta kepada rekayasa priaku. Lalu. BAM. Dia akan tahu kalau pria yang dicintainya ternyata hanya fiksi belaka dan dia menangis. Lupakan bagian terakhir Cecilia tidak akan pernah bisa mencintai seorang pria. Atau Abby memiliki ide lain sepertii..."
"Waow. Waow. Sebentar ada dendam apa kau kepada Cecilia hingga membuatmu ingin melukainya sampai seperti itu?"
"Dia dengan istilahnya 'menjatuhkan harga diriku' di depan umum pada saat pesta di rumah Cam."
Aiden melirikku dengan mangangkat salah satu alisnya. "Memangnya apa yang dia lakukan?'
"Dia mempermalukanku karena mantanku berselingkuh dengan sahabatku," ujarku menahan malu. "Juga karena aku masih virgin."
Mulut Aiden terbuka. "Kau.. masih? Bagaimana?"
"Oh Tuhan. Apa yang salah kalau aku masih virgin?" tanyaku dengan marah. Tidak. Jangan Aiden juga. "Memangnya kau sudah pernah melakukan sex Aiden Blake?" Dan aku berani bersumpah Ia pasti akan menggeleng. Tapi, nyatanya dia hanya terdiam dan menatapku tampak berpikir, lalu mengangguk. "APA?" teriakku terkejut. Untung saja sekarang cafetaria sedang sangat ramai hingga tidak ada orang yang dapat mendengar teriakanku. "Dengan siapa kau melakukannya pertama kali?"
Aiden mendesah. "Pada saat itu kami berumur lima belas tahun dan kami melakukannya ketika mabuk. Dia kehilangan keperawanannya dan begitu pula denganku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mind (FINISH)
Teen FictionMadeleine Autumn murid pindah baru harus berhadapan dengan Daniel Davis yang playboy. Jika suatu ketika kedua orang ini ditemukan secara tidak sengaja. Daniel menganggap Maddy menarik saat mereka bertemu pertama kali. Sedangkan Maddy menganggap Dani...