KISS ME KISS ME BY 5SOS>>
..................................................................................................
DANIEL'S POV
Aku menatap batu nisan di depanku dan membaca nama Mandy Autumn di batu tersebut. Aku meletakkan bunga mawar di antara batu tersebut. Mandy sangat menyukai bunga mawar - Maddy memberitahunya beberapa waktu lalu.
"Halo lagi, Mandy," ujarku dengan lembut. "Sewaktu aku datang pertama kali disni - maafakan aku karena tidak tahu kalau kau adalah gadis kecilku." Aku berhenti sejenak, merasan udara dingin musim semi menampar wajahku. "Mungkin, kita tidak saling mengenal satu sama lain, selain lima menit itu. Tapi, aku merasa sudah sangat mengenalmu karena tulisan - tulisan itu dan juga cerita tentangmu dari Maddy."
Aku menatap langit di atasku sesaat. Aku merasa seperti orang gila berbicara disini sendirian, tapi mom pernah mengatakan kalau mereka yang sudah tidak ada di dunia dapat mendengar ucapan kita dari atas sana. "Aku ingin berterima kasih kepadamu karena secara tidak langsung kau seperti cupid yang mempertemanku dengan perempuan paling hebat, kakakmu. Aku juga ingin berterima kasih karena kau telah memberi buku ini kepadaku. Mungkin, bagimu buku ini tidak apa - apanya bagimu, tapi buku inilah yang menyelamatkan hidupku dari kehancuran yang kubuat sendiri."
"Buku itu juga sangat berharga bagi Mandy," ujar suara favoritku. Aku menoleh dan mendapati Maddy duduk disampingku. Aku tidak akan pernah bosan untuk terkejut melihat kecantikannya.
Hari ini dia mengenakan sweater berwarna biru tua senada dengan warna matanya yang indah. Celana ketat berwarna putih yang membungkus indah lekuk tubuhnya. Sampai sekarang aku tidak pernah mempercayai perempuan cantik di depanku ini menjawab 'ya' saat aku mengatakan cintaku padanya.
"Lalu, mengapa dia memberikannya kepadaku kalau buku itu begitu berharga baginya?" tanyaku dengan bingung.
Maddy tidak berbicara untuk beberapa saat, hanya terdiam memandangi makam adiknya. "Karena kau adalah cinta pertamanya."
Oke, ada situasi yang sangat aneh, saat pacarmu memberitahumu ada perempuan lain yang menyukaimu. Dan, aku berada di posisi itu sekarang. Aku dan Maddy saling memandang.
"Errr... Apa maksudmu memberitahuku tentang itu?"
"Aku hanya ingin memebritahumu saja," ujar Maddy dengan ketus.
Kalau saja Nate tidak memberitahuku kalau pacarku ini ternyata memiliki kecemburuan terpendam terhadap hubunganku dengan Mandy - pasti, sekarang aku mengira di sedang terkena penyakit sewot akibat urusan wanita.
"Maddy, sudah kubilang kalau aku tidak menyukai Mandy seperti aku menyukaimu. Aku menyukainya karena rasa terima kasihku telah memberikan buku itu."
"Tidak ada bedanya," ujar Maddy segera berdiri.
"Apa sekarang kau sedang cemburu?"
Maddy berhenti berjalan dan menatapku dengan mata menyipit. Oke, ini berarti tanda bahaya. Sewaktu dulu ketika aku masih kecil, aku pernah berjanji pada diriku untuk menemukan pacar yang berhati lembut dan sabar. Aku bahkan tidak menginginkana pacar atau istri yang pemarah seperti mom - tapi seperti karma, aku malah berakhir dengan perempuan bertempramen tinggi.
"Apa aku tidak boleh cemburu melihatmu bersama perempuan lain?" tanyanya dengan marah.
Aku menghela nafas panjang. "Oke, Maddy maafkan aku."
Maddy memijat kepalanya. "Ayo, kita segera pergi. Jangan buat aku marah karena kurasa sebentar lagi aku akan mengalami penyakit bulananku."
Pantas saja, tempramennya melonjak dua kali lipat dibandingkan biasanya. Aku menganggukan kepalaku dan untuk terakhir kalinya berpamitan kepada Mandy Autumn. "Selamat tinggal, Elizabeth Bannet," bisikku pelan lalu berlari mengejar Maddy yang sudah berjalan terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mind (FINISH)
Teen FictionMadeleine Autumn murid pindah baru harus berhadapan dengan Daniel Davis yang playboy. Jika suatu ketika kedua orang ini ditemukan secara tidak sengaja. Daniel menganggap Maddy menarik saat mereka bertemu pertama kali. Sedangkan Maddy menganggap Dani...