MADELEINE AUTUMN>>>
...........................................................................................................
MADELEINE'S POV
Pikiranku masih terngiang oleh komentar Jenny tadi pagi. Damn it. Mengapa wanita itu bisa berpikir sejauh itu? Maksudku, Daniel adalah anaknya dan dia menyarankan anaknya untuk melakukan hubungan sex. Apakah memang mereka satu keluarga memiliki pikiran mesum atau mereka hanya berpikiran terbuka ketika membahas tentang sex? Keluarga yang aneh.
Tapi mau tidak mau, aku merasa hangat ketika berada di dekat mereka. Maka dari itu, saat Jenny menawariku dan Nate utuk makan di dalam – aku tidak berpikir dua kali untuk menerimanya.
Tapi sekarang aku tahu darimana sifat narsis Daniel atau sifat nyelenehnya. Roger dan Jenny merupakan gambar kesatuan Daniel Davis, tapi dalam versi buruk. Segala gen kelemahan mereka diambil oleh seorang Daniel, sehingga menjadikannya pria yang egois, arogan, narsis, sombong dan playboy. Ha! Mengapa Daniel bisa mengambil seluruh sifat buruk kedua orang tuanya bukan sifat baiknya? Hanya Tuhan yang tahu.
Aku merasakan seseorang duduk di sampingku dan aku menoleh mendapati seorang pria berambut pirang, berkulit kecokelatan dan bermata cokelat tersenyum ke arahku. "Apakah tempat ini kosong?"
Aku berusaha keras tidak memutar bola mataku. Tentu saja kosong, tolol! Kau sudah mendudukinya dan baru bertanya kepadaku. Oke, stop menjadi seorang bitch Maddy. "Tempat duduk itu kosong," ujarku tersenyum dan menoleh ke arah sekelilingku.
Aiden yang baru masuk ke dalam bus tampak bingung melihat tempat duduk di sebelahku sudah diduduki oleh orang. Aku menatapnya dengan wajah meminta maaf dan dia mengangguk duduk di salah satu kursi kosong. Aku mencoba berpikir untuk mencari alasan agar bisa pindah di sebelah kursi Aiden, tanpa membuat pria di sebelahku ini merasa tidak nyaman.
"Aku baru pertama kali melihatmu disini," ujar pria itu. "Apakah kau murid baru?"
Aku menoleh ke arahnya dan tersenyum. Sebenarnya pria ini cukup menarik, tapi dia bukan tipeku sama sekali. Aku lebih menyukai pria berambut cokelat dengan mata berwarna hijau keabu – abuan. Oke, stop. Apakah kau baru memikirkan Daniel Davis, Maddy? Selama beberapa hari ini aku selalu tidak menganggapnya ada setelah kejadiaan di kamar mandi itu. Saat tubuhku seperti terhipnotis saat melihat matanya yang indah itu. Aku segera menggelengkan kepalaku, mencoba menjernihkan otakku.
"Aku baru pindah ke sekolah ini hampir dua bulan terakhir," ujarku pendek. Aku sedang tidak berniat untuk berkenalan dengan orang baru.
"American?"
"Ya. Waktu dulu aku tinggal di Florida."
"Florida? Pantai di situ sangat indah dengan musim panasnya."
"Ya, tapi aku lebih menyukai musim gugur," ujarku pendek. Oh, hell. Apa pria ini tidak tahu kalau aku menjawab pertanyaannya dengan pendek dan sedang tidak ingin diganggu.
"Anyway, namaku Luke Wayd," ujarnya mengulurkan tangannya.
"Madeleine Autumn."
"Apakah kau pernah mendengar namaku?" tanya Luke.
"What?" tanyaku dengan bingung.
"Wayd? Nama pemilik perusahaan sepatu terkenal di London. Wayd Enterprise."
"Ehemmm," ujarku ragu – ragu.
Sekarang, aku melihat Cam dan Nate masuk ke dalam bus. Keduanya menatapku dan orang yang duduk di sampingku dengan wajah bingung dan Cam tampak tidak senang. Hell, sepertinya pria disampingku memiliki reputasi buruk kalau tidak Cam tidak mungkin menampilkan wajah seperti itu. Cam duduk di sebelah Aiden, sedangkan Nate duduk di sebelah perempuan tepat di belakangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mind (FINISH)
Teen FictionMadeleine Autumn murid pindah baru harus berhadapan dengan Daniel Davis yang playboy. Jika suatu ketika kedua orang ini ditemukan secara tidak sengaja. Daniel menganggap Maddy menarik saat mereka bertemu pertama kali. Sedangkan Maddy menganggap Dani...