Gadis itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia hanya bingung apa yang harus ia lakukan disini. Kalian pasti tau kan kalau tadi ibu gadis ini -- Eunji -- menyuruh pulang bersama Chanyeol? Dan pada saat pulang sekolah, Chanyeol malah menyuruh Eunji menunggu, ia bilang ia harus menyelesaikan masalah nya pada Yoon saem. Dan Eunji sama sekali tidak peduli apa masalahnya. Eunji sudah berusaha merayu ibunya agar ia diperbolehkan pulang sendiri, tapi.. sama, ibunya melarangnya. Eunji harus pulang bersama Chanyeol, ia bilang "Tunggu saja dia. Paling hanya beberapa menit" Beberapa menit? 60 menit? Atau bahkan 120 menit? Tapi, Eunji hanya menurut saja. Daripada sendirian di taman seperti, menyendiri diantara bunga dan lebah yang sedang berdua (?).
Eunji berjalan menyusuri koridor, melewati ruangan Yoon saem. Pintunya masih tertutup, itu tandanya, Chanyeol masih ada di dalam. Eunji pastikan kalau Chanyeol masih lama berada di dalam sana.
Karena sedikit lapar, Eunji berniat ingin mengunjungi cafe yang terdapat di seberang sekolah. Letaknya tidak terlalu jauh. Palingan kalau Chanyeol sudah selesai, ia akan menelfon Eunji.
Jalanan lumayan sepi, walaupun hanya ada beberapa kendaraan roda empat yang masih berlalu lalang. Eunji menghadap kan telapak tangannya kekanan dan kiri, maksud agar mobil mobil tersebut berhenti dan memberi jalan untuk Eunji menyebrang. Tapi, satu mobil yang berkecepatan tinggi dan menyenggol sedikit badan Eunji. Walaupun sedikit, itu membuat badan Eunji gemetaran. Dan ia terjatuh ke aspal. Lututnya sebelah kanan pun membiru dan mengeluarkan sedikit darah. Sang pengendara keluar dari mobilnya dan dengan cepat menghampiri Eunji yang sedang mengeluh kesakitan.
"Gwenchana? Saya bawa ke rumah sakit, ya?"ujarnya sambil menatap khawatir luka Eunji.
"Tidak.. Tidak usah, ini hanya luka biasa. Ibuku bisa mengobatinya"ujar Eunji dengan sedikit cuek tanpa melihat siapa yang menabraknya.
"Emm.. Kalau begitu aku antar kau pulang saja. Sebagai perminta maafanku?"
Eunji melirik sekilas si pengendara, "dari tampangnya, sepertinya tidak ada sama sekali niatan jahat kepadaku. Lagian dia juga memakai seragam sekolah, dia siswa. Tapi.. Chanyeol.. Ah.. Yang penting aku pulang. Luka ini benar benar perih, kalau begini, ibu juga tidak akan memarahiku"
Lelaki ini menatap bingung Eunji,ditawarkan bantuan ia malah bengong "Bagaimana? Mau?"
Eunji mengangguk. Laki laki ini tersenyum lalu membantu Eunji berdiri, ia membantu Eunji membuka pintu dan mendudukinya di jok depan. Tanpa sadar, banyak mobil yang mengantri dan mengeluarkan suara klaksonnya. Laki laki ini hanya tersenyum canggung sambil menundukan badannya. Ia membuka pintu sebelah kiri, duduk, dan kembali menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang kali ini sedang tidak seperti tadi.
"Masih sakit?" Cih, pertanyaan apa itu? Sudah jelas masih sakit. Bahkan darah yang keluar semakin banyak dan lutut Eunji makin biru.
"Masih"jawab Eunji singkat, padat, jelas.
"Dimana rumahmu?"tanya laki laki ini. Eunji menyebutkan alamat rumahnya, dan... rumah laki laki ini juga berada di sana. Satu komplek dengan rumah Eunji hanya beda beberapa blok saja.
"Emm.. Kita belum berkenalan, siapa namamu?"
"Jung Eunji. Panggil saja aku Eunji"
"Emm.. Ya, perkenalkan juga, namaku Kim Kibum. Terserah mau panggil aku apa saja"ujar laki laki bernama 'Kibum' ini. Sedangkan Eunji hanya mengangguk dan menyunggingkan sedikit senyumannya. Dan kembali melihat jalanan.
Selama perjalanan, suasana benar benar hening. Baru kenal, tidak tau apa yang mau dibicarakan. Kibum berusaha berdehem agar Eunji berbicara dan memulai obrolah tapi.. malah yang didapat hanyalah "Tenggorokanmu sedang sakit?" Kibum hanya tersenyum malu saja. Dan ia tidak ingin berdehem lagi melainkan melirik lirik sedikit Eunji. Sama hal nya dengan Eunji, ia sangat bosan dengan keadaan hening seperti ini. Ia juga melirik Kibum. Ketika mata mereka bertemu, mereka hanya tertawa kecil. Dan Eunji berusaha menutupi pipinya yang memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT?! He Is My Soulmate? | end. |
Fanfiction"I love you" "Lo diem kek, berisik!"