** 17 **

1.1K 156 8
                                    

#typobertebaran.maapkeun

Gadis itu menyisir rambut panjangnya dan tidak lupa poni yang bertengger di dahinya. Memakai liptint berwarna pink dibibirnya, lalu tersenyum pada dirinya sendiri di cermin. Hal itulah yang membuatnya tambah semangat.

Ia mengambil tasnya dan segera turun ke bawah.

"Pagi.. eomma, appa, Minki ah.." ada yang aneh, hari ini Eunji menyapa Minki dengan sangat sangat lembut. Sedangkan yang disapa, hanya menunjukan senyum garisnya saja. Mungkin ia masih kesal dengan kejadiaan kemarin.

Suara klakson mobil terdengar, Eunji cepat cepat pamit kepada orang tua nya yang terlihat bingung kenapa Eunji ingin cepat cepat. Biasanya, kalau Kibum yang menjemputnya, malah Eunji lambat lambat kan. Kalau ini bukan Kibum, siapa ya?

Eunji tersenyum melihat laki laki itu berdiri di samping mobilnya, dan dibalas lambaian dari laki laki itu.

"Selamat pagi, Eunji ah.."

"Pagi juga"

Chanyeol membukakan pintu untuk Eunji duduk. Sungguh, perilaku mereka pagi ini sebelumnya tidak pernah ada. Saling menyapa, bersikap manis. Benar benar aneh.

"Ohya.. hari ini jadi kan?"

"Kemana?"

"Kau lupa.. tugas kelompok"

Eunji menepuk jidatnya pelan, "ohya.. maaf aku lupa"

Setelah itu, keheningan menyelimuti mereka. Eunji fokus pada fikirannya sendiri sedangkan Chanyeol fokus menyetir.

"Ohya.. boleh aku tanya sesuatu?"

"Tanyakan!"

"Em.. kau.. kau punya hubungan spesial dengan Kibum?"tanya Chanyeol ragu ragu, ia takut setelah ia menanyakan ini sikap Eunji kembali berubah dan ia kembali membenci Chanyeol. Tapi.. sepertinya tidak.

"Bisa dibilang begitu"

"Boleh aku tau alasan kau menerimanya?"

Eunji menundukan kepalanya, sedetik kemudian, ia kembali mengangkat kepalanya "Entahlah. Mungkin hanya sebatas rasa kasihan"

Tidak ada seorang pun yang tau perasaan Eunji kepada Kibum selain dirinya. Tapi, sekarang Eunji menceritakan semuanya kepada Chanyeol, yang notabenya orang yang ia kenal dan musuhnya.

"Kasihan?"

"Ya.. berhubungan dengan ayahnya. Dia bilang ayahnya sudah meninggal, dan ayahnya memiliki permintaan. Tapi permintaan itu belum terwujud oleh Kibum, sampai ayahnya meninggal. Dan dia bilang, sekarang ibunya punya penyakit keras, dan ia juga punya permintaan 'bawalah seorang wanita kehadapan ibu' maka dari itu, Kibum mengajakku ke toko ibunya, walaupun aku dan ia tidak ada hubungan apa apa. Setelah dari sana, ia menceritakan tentang ayahnya. Yang membuat rasa kasihan muncul di hatiku dan menerimanya sebagai...... ya kau tau"

Chanyeol termenung, entah perasaan apa yang ada di dirinya saat ini. Ia berusaha mengingat sesuatu.. ya, itu dia!

Flashback
Chanyeol meminggirkan motornya ke halte karena hujan lumayan deras, berniat membeli obat untuk ibunya, malah ia terjebak hujan. Hujan tambah deras, dan sedikit lama, ia duduk di bangku halte sambil sesekali memandangi langit menggumam "kapan hujannya berhenti? Lama sekali!"

"Appa! Aku tidak mau! Tunggulah beberapa bulan lagi, aku berada di tingkat akhir sekarang. Beberapa bulan kedepan aku akan lulus.. mana bisa kau mau memindahkan ku ke Jepang begitu saja!"

Chanyeol melirik ke arah kirinya, seorang laki laki sedang bicara di telfon, dan menaikan nada bicaranya. Chanyeol yakin, laki laki ini sedang bicara dengan ayahnya, tapi.. dia benar benar tidak sopan, bicara kasar pada ayahnya.

WHAT?! He Is My Soulmate? | end. |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang