** 30 **

1.3K 154 30
                                    

Vote before reading, ok?👌









Gadis itu membuka matanya perlahan, mengumpulkan semua nyawanya barulah ia melihat sekitarnya. Barang barang yang dominan bewarna putih, itulah yang ia lihat. Berbagai macam alat rumah sakit, ia lihat juga. Kepalanya benar benar sakit dan ia merasa kedinginan saat ini. Tidak adakah seseorang diruangan ini kecuali dirinya?

Bunyi pintu terbuka masuk ditelinga Eunji tapi, ia tidak bisa melihat siapa yang masuk karena matanya belum sanggup untuk merajalela kemana mana.

"Kau sudah sadar? Aku akan panggilkan dokter sekarang"

Eunji tidak merespon siapa yang bicara itu, yang jelas dari suaranya, ia seorang laki laki. Suaranya sangat familiar diotak Eunji.

Dokter dengan beberapa susternya pun memeriksa keadan Eunji setelah gadis itu bangun dari pingsannya. "Kau sudah cukup membaik. Harus teratur minum obatmu"ujar dokter Kim sambil menunjuk berbagai macam obat yang terletak disamping tempat tidur Eunji.

Dokter pun keluar, tersisa Eunji dan orang tadi.

"Nuguseyo?"

"Annyeonghaseyo, Lee Jaehwan imnida"

"Annyeonghaseyo, Jung Eunji imnida"

Eunji cukup familiar dengan wajah laki laki bernama Jaehwan ini "Kita pernah bertemu sebelumnya?"tanya Eunji ragu.

Jaehwan mengangguk "ya.. kita satu kampus, satu jurusan dan satu kelas. Kau sepertinya jarang memerhatikan teman sekelasmu, Eunji ssi"

Eunji tersenyum malu "Ya.. begitulah"

"Tapi, yang aku ingat terakhir kali aku ada di taman bermain dan sekarang aku di rumah sakit. Apa yang terjadi denganku?"

Jaehwan mengambil kursi dan duduk disamping kasur Eunji "kebetulan aku sedang lawat disana, dan aku melihat seseorang di ayunan sambil menundukkan kepalanya. Aku mendekat walaupun ada sedikit perasaan takut, dan ketika aku lihat.. ternyata dirimu dan tidak sadarkan diri. Apa yang membuatmu mau hujan hujan sampai kau pingsan, Eunji ssi?"

Eunji terdiam, benar.. ia sudah melakukan hal yang bodoh karena fikirannya sedang kosong saat itu.
Eunji teringat tentang Chanyeol membentaknya saat di bukit itu. Apa itu yang ingin Chanyeol katakan sebenarnya? Kalau ia tidak mau ingatannya kembali, ecspecially tentang Eunji?

"Eunji ssi?"

"Ah.. ne?"

"Kau melamun?"

Eunji mengusap wajahnya pelan, ia bertekad, mau tak mau, ia harus lupakan Chanyeol untuk sementara.

"Maaf, entahlah apa yang membuat aku hujan hujanan. Tunggu, omo.. ibuku belum tau kalau aku masuk rumah sakit?"

"Tenang dulu, Eunji ssi. Aku sudah menghubungi ibumu, karena malam tadi hujan benar benar deras. Ia bilang, akan kesini pagi ini"

Eunji menghela nafas pendeknya, syukurlah ia ditolong oleh orang yang baik.

"Dan kau? Kau tidak kekampus?"

Jaehwan menggeleng "tidak, aku akan pergi sampai ibumu datang. Dan, aku membelikanmu bubur tadi. Kau harus makan karena kau harus minum obat" dengan telaten, Jaehwan menyiapkan sarapan untuk Eunji.

Eunji memandang Jaehwan, laki laki ini benar benar baik. Seakan bayangan Chanyeol hilang di otaknya.

"Eunji ssi? Kau senang sekali melamun ya? Ini makan lah dulu"ujar Jaehwan sambil menyerahakn semangkuk bubur untuk Eunji "Atau kau mau ku suap?" Dengan cepat Eunji menggeleng "tidak. Tidak usah. Aku akan makan sendiri"

WHAT?! He Is My Soulmate? | end. |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang