Benda berbentuk bulat itu terus berdering dengan kencangnya. Tapi, tetap tidak bisa membangunkan gadis ini. Padahal matahari sudah mulai naik, dan tandanya hari semakin siang. Dan ia akan terlambat ke sekolah, mungkin.
"Eunji ya.. ireona.. "teriak seorang wanita dari luar sambil menggedorgedor pintu kamar yang dipanggil 'Eunji' ini.
Eunji membuka perlahan matanya, tapi, matanya langsung melebar ketika ia melihat jam yang masih berdering di sebelah bantalnya.
"Eomma.. Aku akan telat!"
Eunji langsung mengacir ke kamar mandi. Yang biasanya sangat lama dalam hal mandi, hari ini tidak lebih dari 5 menit ia sudah selesai membersihkan tubuhnya.
Tapi, ia merasakan ada hal yang aneh. Setelah melewati kalender yang tergantung di meja belajarnya. Bukankah kemarin hari sabtu? Berarti hari ini hari minggu, iya kan? Eunji menggeram kesal, ia mengepalkan tangannya dan langsung membuka pintu kamarnya siapa tau orang yang membangunkannya tadi masih ada diluar.
"Kau meng---"
Ucapannya terhenti melihat apa yang didepannya sekarang. Ibu, Ayah, dan Adiknya sedang berdiri didepannya. Ibunya memegang kue yang terdapat banyak lilin yang mengelilingi kue itu. Sedangkan Ayah dan adiknya membawa 3 buah kado. Eunji menutup mulutnya, ia bahkan lupa kalau hari ini adalah ulang tahunnya.
"Saengil Chukhae Eunji ya.."
Eunji mengatupkan kedua telapak tangannya, mambuat permohonan lalu meniup lilin. Senyuman lebar terpampang dari wajah Eunji.
"Sekarang, ganti kimonomu dan turun ke bawah"
Eunji mengangguk semangat, ia kembali masuk kedalam kamarnya setelah ibu, ayah, dan adiknya turun kebawah.
Setelah itu, Eunji turun kebawah. Ia menemukan ibu, ayah, dan adiknya tengah menunggu Eunji turun dari kamarnya.
"Ini kado dari kami semua.. Ibu harap kau menyukainya. Jangan pernah melihat dari harganya, ini"
Eunji menerima kado itu dengan senyum yang lebar. Tangannya membuka perlahan pita yang melilit benda berbentuk kubus itu. Matanya berbinar ketika melihat isi dalamnya. Ini adalah barang yang Eunji sangat ingin dari dulu.
Sebuah kotak musik.
Eunji mengambil kotak musik itu, didalamnya ada sebuah balerina yang menjinjit kedua kakinya dan kedua tangannya dinaikan sampai berbentuk lingkaran. Kotak musik itu juga mengeluarkan suara yang sangat indah dan lembut. Selain itu, ada buku yang lumayan tebal. Buku itu berisi rumus rumus. Ibunya tau Eunji sangat menyukai buku seperti ini.
"Kau menyukainya?"tanya ibunya lembut. Eunji mengangguk dengan senyuman tipis di wajahnya. Ia memeluk ibunya "Gomawo eomma.." lalu ia memeluk ayahnya "Gomawo Appa.." ayahnya mengangguk sembari mengelus rambut Eunji "Tetap jadi anak gadisku, ne?" Eunji hanya mengangguk.
"Aku harap aku mendapatkan laki laki sepertimu nanti, Appa ya"
-.-.-.-.-.-
Eunji berjalan tergesa gesa setelah melihat gerbang yang sedikit lagi akan tertutup. Fiyuh.. akhirnya Eunji bisa melewati gerbang itu. Sekarang, ia berjalan menuju kelasnya. Pelajaran pertama Yu seonsengnim. Guru yang paling garang di sekolah ini. Jangan sampai, ia sampai duluan dikelas. Bisa dihukum Eunji nanti. Mendengar suara ribut dari kejauhan, Eunji bersyukur artinya belum ada Yu saem dikelas. Benar, anak anak saja masih banyak yang ribut.
Eunji duduk dibangkunya sambil mengatur nafasnya.
"Eunji ya, nau sudah belajar malam tadi?"tanya salah seorang gadis
![](https://img.wattpad.com/cover/94041701-288-k105373.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT?! He Is My Soulmate? | end. |
Fiksi Penggemar"I love you" "Lo diem kek, berisik!"