57. Helping Her

2.4K 179 12
                                    

Saat sedang asyik menonton Youtube melalui ponselnya, tiba-tiba tanda notifikasi pesan masuk muncul. Aldric langsung membukanya.

09.15

Cia: Hari Sabtu nih Chol. Bantuin gue dong.

Aldric: Bantu ngapain?

Cia: Afa orang mau jenalan sama gue, guebtajut kalau sendirian.

Aldric: Buset, lu ngetik brp km/jam? typo byk amat.

Cia: Yaelah tipo dikit doang.

Cia: Bantuin ya?

Cia: Chocol ganteng :)

Cia: Kaya mimi peri :)

Aldric: Bangsut.

Aldric: Snym pnuh arti y l.

Cia: Buset dah, irit amay ngetiknya.

Aldric: Bodo.

Cia: Yeh kutu kupret.

Aldric tertawa pelan.

Aldric: Yadh kpn?

Cia: Nanti jam 11

Aldric berfikir sebentar.

"Ah, Nura juga gak ada kabar. Dicariin juga gak nongol. Yaudahlah."

Aldric: Yadh, jmpt gw ya.

Cia: Kok lo yg mnt jempit sih!!!

Cia: Kan yg cewek guee!!!

Aldric: Bawel. Jmpt atau gk gue tmnin.

Cia: AWAS LO YAA!!!

Aldric malah terkekeh karena telah mengerjai Cia. Yah, tidak apa-apa sesekali mengerjai Cia, tidak ada salahnya.

| | | | |

Saat yang ditunggu-tunggu pun datang. Cia pun sampai di depan rumah Aldric, dan Aldric sedang berjalan ke depan untuk menemui Cia.

"Lo yang nyetir apa gue?" Tanya Aldric sesaat setelah ia berhadapan dengan Cia.

"Yaudah iya, gue," jawab Cia agak ketus.

Aldric malah tertawa, membuat Cia mendelik ke arahnya.

"Enggak, gue bercanda. Naik mobil gue aja cepetan."

Senyum lebar merekah di bibir Cia, "Gitu kek daritadi, mending elu jemput gue tadi di rumah."

"Maunya enak terus," kata Aldric sambil berjalan meninggalkan Cia.

Beberapa saat kemudian, mereka berdua sampai di tempat restoran di mana mereka akan bertemu kenalan baru Cia.

"Lo nemuin tuh orang dari mana deh?" Tanya Aldric sambil duduk di sebelah Cia.

"Adalah pokoknya, gausah tau."

"Gausah tau gausah tau tapi lu ngajak gue buat kenalan sama dia, ya jadi gue perlu tau."

"Banyak ngomong, nih katanya orangnya udah sampe di depan, angkat tangan dah," suruhnya pada Aldric.

Aldric mendecak sebal, tetapi tetap mengangkat tangannya. Orang itu pun mendatangi mereka berdua.

"Hai, sori ya kayaknya gue lama banget," kata orang tersebut. "Gue Raqha," Raqha mengulurkan tangannya.

Mata Cia melebar saat melihat Raqha, "Nikmat Tuhan mana lagikah yang kau dustakan." Ucapnya dalam hati.

Started By LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang