33. Different

2.3K 199 6
                                    

16.34

Aldric: Ra, udah di rumah?

Nuragi: Udah

Aldric: Pulang sm siapa?

Aldric: Tadi aku cariin ke kls kamu, kata temen kamu, kamu udah pulang.

Aldric: Hari pertama kamu sekolah, masa kita ga ketemu satu hari ini.

Nuragi: Dijemput tadi.

Sama Willo.

Nuragi: Kan sblmnya kita udah ketemuan mulu.

Aldric: Kamu bosen ketemu sama aku?

Nuragi: Ya engga, tp gimana ya?

Aldric; Dulu, malah kamu mulu yg mau sm aku terus2an, Ra.

Nuragi: Aku udah blg, aku lupa sm semuanya yg lalu2.

Nuragi: Jgn bahas yg lalu2.

Nuragi: Klo Aldric anggap aku msh pacar Aldric

Nuragi: Oke

Nuragi: Nura mau kita putus.

Mata Aldric terbelalak melihat deretan kata itu.

Aldric: Bahkan, dulu kamu bilang, kamu yg gamau kehilangan aku.

Aldric: Tapi skrg?

Aldric: Malah kamu mau kehilangan aku.

Aldric: Terlalu lucu, Ra.

Aldric: Lucu!

Hati Nuragi terasa tak enak ada yang mengganjal, dan jari Nuragi sebenarnya terasa tak ingin mengetik kata-kata tadi. Ditambah, saat Aldric marah, Nuragi seketika merasa sedih.

Aldric: Klo km mau kita pts

Aldric: Ok.

Aldric: Kita putus.

Aldric Aku cm mau blg

Aldric: Jgn nyesel klo nanti km udh inget aku.

Aldric: Inget itu.

Aldric: Klo perlu, screenshoot!

Setetes air mata terjatuh dari kelopak mata Aldric. Ia menarik nafasnya dalam-dalam, lalu membuangnya secara perlahan.

"Kamu beda, Ra..."

"Maaf, Al..."

| | | | |

Tangerang, 12 Desember 2016

Started By LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang