12. Incident

4.1K 302 7
                                    

Isi chatnya cuma dikit di sini wkwk.

***

Aldric mengetuk pintu rumah Nura. Sepersekian detik setelahnya, seseorang membuka pintu untuknya. Ia tersenyum. "Hai," sapanya.

"Hai," sapa Nura balik.

"Udah siap?" Nura mengangguk. "Yaudah, yuk."

Aldric pun mengajak Nura untuk ke pesta temannya. Tetapi, ia izin terlebih dahulu dengan Mama dari Nura biar Mama Nura tau Nura pergi kemana dengan siapa.

Mereka berangkat dengan motor ninja biru milik Aldric menuju tempat yang dimaksud oleh teman Aldric. Pesta itu diselenggarakan di sebuah kolam renang yang di sana ada hallnya.

Sesampainya, Nura langsung turun dan disusul dengan Aldric di belakangnya. Mereka pun berjalan beriringan dengan Aldric yang melingkarkan tangannya di pinggul Nura.

Malam ini, Nura memakai dress putih sedengkul tanpa lengan dengan wedges putih kesayangannya, ia juga membawa dompet putihnya. Rambutnya diatur sedikit menjadi bergelombang.

Aldric, ia memakai kemeja putih dengan bawahan putih, ia juga memakai jas putih dilengjapi dengan sepatu berwarna hitam. Rambutnya juga diatur lebih rapi dan membuat wajahnya menjadi lebih lebih mendukung dari sebelumnya.

"Ke sana dulu ya," Aldric menunjuk ke arah temannya, Gio, yang sedang berulang tahun. Nura hanya mengangguk.

Mereka berjalan bersama ke arah Gio, dan mereka bersalaman secara bergantian dengan Gio dan mengucapkan 'Selamat ulang tahun' dengan Gio serta menyebutkan harapan-harapan mereka untuk Gio. Gio pun dikenalkan ke Nura melalui Aldric. "Salam kenal," kata Gio.

"Salam kenal kembali," balas Nura.

"Yaudah, gue ke sana dulu, Yo," Gio menganggukkan kepalanya.

Aldric dan Nura berjalan ke arah stand makanan untuk menikmati makanan yang tersedia di sana. Aldric mengambilkan Nura sebuah piring dengan dihiaskan cupcake, bolu, dan jelly. Nura menerimanya dengan senang hati.

Sesaat setelahnya, Aldric melihat kawan SD-nya yang sudah lama tak ia jumpai. Ia pun izin dengan Nura. "Ra, aku ke sana dulu, ya," izinnya.

"Iyah, jangan lama-lama tapi," balasnya. Aldric hanya tertawa lalu tersenyum tipis.

Akhirnya Nura ditinggalkan sendiri di dekat stand makanan tanpa Aldric yang sedang reunian mendadak dengan teman-teman SD-nya. Nura menunggu sambil berdiri dan memakan makanannya.

Tiba-tiba, seseorang datang kepadanya. "Hai."

"Hai."

"Sendirian aja? Lo cewek loh, hati-hati," orang itu memperingati.

"Ah? Enggak kok, enggak sendiri," Nura mencoba untuk tersenyum.

Dari kejauhan, Aldric sudah memerhatikan Nura. Ia meninggalkan Nura sendiri, bukan berarti matanya lepas pandangan dari Nura. Ia melihat orang yang mendatangi Nura tadi mulai menyentuh-nyentuh Nura.

"Ayolah. Ikut gue, bentar aja. Ke situ doang tuh, ke situ," orang itu menunjuk ke arah semak-semak yang berada sekitar 10 meter di belakang Nura.

"Enggak, ah," Nura menolak sambil mencoba menyingkirkan tangan lelaki itu yang memegang-megang pundaknya.

"Kenapa, sih? Kita have fun di sana. Kalau lo enak, gue bawa ke hotel deh," tawarnya.

Dahi Nura mengernyit, "Apaan sih!" Nura mulai menghempaskan tangan lelaki di hadapannya.

"Ayok!" Lelaki itu mulai mencoba memeluk Nura untuk membawa dia pergi.

Saat lelaki itu sedang berusaha mencoba sekuat tenaga membawa Nura, seseorang langsung menariknya dari belakang dan mendorongnya agar menjauh dari Nura.

Nura mematung di tempat, sedangkan Aldric berjalan mendekati lelaki itu yang sedang tersungkur. "Dia cewek gue, Yosef," tukas Aldric dingin.

"Terus kalau dia cewek lo kenapa?!" Yosef menantang. "Daripada dianggurin, mending gue pake. Siapa tau enak."

Rahang Aldric mengeras, kepalannya juga semakin kuat, emosinya sudah sampai ke ubun-ubun. "Sialan!" Aldric menarik kerah kemeja Yosef dan mulai memberikan pukulan tepat di pipi Yosef.

Yosef yang tak mau kalah, ia akhirnya membalas Aldric karena tidak rela pipinya babak belur karena Aldric. Darah mulai mengalir dari hidung dan bibir Aldric, pun Yosef.

Nura yang memperhatikan keduanya takut untuk menghentikannya, ia takut bukannya menyelesaikan masalah malah memperkeruh masalah. Akhirnya, Gio yang posisinya mempunyai acara itu pun langsung memisahkan keduanya. Gio mengusir Yosef.

"Sorry, Yo. Gue cuma ngancurin acara lo," maaf Aldric pada Gio. Semua mata tertuju pada Aldric dan Nura, sedangkan Yosef sudah pergi karena diusir paksa oleh Gio.

"Gak. Harusnya gue yang minta maaf. Gue tau Yosef kayak gitu, tapi gue malah ngundang dia. Maaf cewek lo kena sama dia," Gio malah meminta maaf.

"Yaudah, gue balik aja, Yo. Makasih, ya," Gio mengangguk.

"Hati-hati, Al," Aldric mengacungkan jempolnya ke arah Gio.

Aldric akhirnya merangkul Nura dan mengajaknya pergi dari kerumunan itu. Sesampainya di atas motor, Ariq memberikan helmnya kepada Nura. Darah masih mengalir di hidungnya, jadi ia takut helmnya kena darah.

Tak lama kemudian, mereka sampai di depan rumah Nura. Kebetulan baru 10 menit lalu, Mama Nura pergi ke rumah temannya untuk mengurus bisnis yang sedang diurus, jadi mereka tinggal berdua di rumah Nura.

"Maafin Nura, kak," air mata benar-benar akan terjatuh sebentar lagi dari kelopak mata Nura yang sedang mengobati Aldric.

Aldric tersenyum, "Gapapa, udah jadi tugas aku ngelindungin kamu," Nura tersenyum manis dengan air mata yang menetes. "Jangan nangis. Satu tetes air mata kamu berharga buat aku, Ra."

"Aaah, kakak jangan gitu, jadi malu," Nura terkekeh malu. "Udah nih."

"Makasih," Aldric tersenyum manis. "Aku pulang, ya."

Nura memperbolehkan Aldric pulang karena memang juga sudah malam. Nura mengantarkan Aldric sampai Aldric di motornya. Lalu membiarkan Aldric pulang dengan perasaan tidak enak karena merasa bersalah.

| | | | |

21.28

Aldric: Sayang

Aldric: Udh sampe.

Nuragi: Alhamdulillah. Yaudah, kakak bebersih terus istirahat. Aku gak mau kakak jadi sakit gara2 tadi dan gara2 aku:(

Aldric: Gk kok. Gpp. Jgn salahin diri km ya.

Aldric: Yadh, Aldric bobo. Nuragi juga.

Nuragi: Iyah, pasti!

Aldric: Night.

Nuragi: Night pacarku!👻

Aldric:

Aldric: Buat km.

Aldric: Simpen ya.

Nuragi: *tangkep*

Nuragi: Makasyi!!!

Nuragi: 😘😘😘

Aldric: *tangkep*

Aldric: Oleh2 buat mimpi aku.

Aldric: Hahaha.

Nuragi: Udah bobo kak.

Aldric: Ok.

Nuragi: Oke😆

Read.





***



12 Sept 16

Started By LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang