Kim Namjoon

9.2K 737 200
                                    

Namjoon pov

Kim Naree

Adik perempuanku satu satunya.

Aku sudah melihatnya tumbuh dari kecil, bahkan bisa dikatakan akulah yg selama ini menjaganya.

Dan tanpa sadar rasa itu tumbuh dan membunuhku, aku begitu mengiginkan adikku sendiri.


,

"Oppa, apa- yg- kamu- lakukan?" Tanya adikku tersendat sendat dengan suara super imutnya itu, membuatku makin tidak tahan untuk menyentuhnya.

Setelah aku berumur 6 tahun, ibuku tiba tiba melahirkan lagi dan inilah dia adik perempuanku Kim Naree. Aku begitu menyayanginya, bahkan melebihi diriku sendiri.


"Oppa jilat ya, dek?"


"Jangan oppa, Naree geli."

"Tapi enak kan?" Tanyaku menuntun dirinya, dia pun mengangguk dengan wajah bersemu membuatku makin mengila.

Aku yg kini baru berusia 16 tahun dan adikku 10 tahun.

Kubuka lebar kedua kakinya tsb, lalu mempermainkan sesuatu yg masih kecil dan berwarna merah jambu itu.

"Jangan oppa!" Tolak Naree lagi, aku pun langsung menahan tangannya.

"Sssttt... nanti appa dan umma kedengaran." Dia pun menutup mulutnya juga sambil menahan desahannya, lucu sekali.

Kupercepat gerakan tanganku untuk mempermainkan kepunyaannya dan akhirnya cairan itu tumpah juga mengotori tanganku, Naree memelukku dengan erat.

Kurasakan milikku juga mulai eraksi hebat.


Kulepaskan pelukannya dan menciumnya gemas, ia juga membalas ciumanku.

Ah... sungguh indah momen itu bila diingat.

Seperti itulah akhirnya kami terus melakukannya, aku terus membuatnya masturbasi dibawah tanganku. Aku belum berani untuk bener bener menyetubuhinya walaupun aku ingin.

Aku ingin menikahinya.

Aku akan menunggu sampai aku lulus dulu, cari kerja dan membangun rumah tangga kami berdua.

Tapi semua rencana itu hancur berantakan hanya dikarenakan sebuah nafsu.

Saat itu Naree tengah demam, aku berniat menjaganya. Tapi lantaran wajahnya yg merah kepanasan membuatku tergoda, bukannya mengelap badannya dengan kain, aku malah menjilati badannya dengan lidah.

Dan tanpa sengaja aku ketahuan oleh orangtuaku, aku pun hendak diusir dari rumah bila tidak menghentikan rasa cintaku padanya.


"Tidak!"
"Aku mencintai Naree, aku akan menikahinya!"

"Dasar bajingan!"

PLAK

Ayahku menamparku, tapi aku tetap teguh.

Aku rela keluar dari silsilah keluarga ini bila hal itu dapat membuatku bersama dengan Naree.

"Dia dongsaengmu, Namjoon hiks." Ibuku menangis.


Maafkan aku, umma. Tapi, aku begitu mencintainya.




☆☆☆




Mereka pun pergi, meninggalkan aku sendirian di rumah ini.

Keluargaku meninggalkanku dan sejak saat itulah aku tidak pernah bertemu dengannya lagi.

Tapi aku percaya selama aku disini, suatu hari nanti ia pasti akan kembali.

Seperti hari ini.

"Na--ree??" Kupeluk dirinya, aku senang akhirnya dia kembali juga.


Dengan begitu, kami akhirnya akan bersama lagi? Ya kan? Tapi kenyataan tidaklah seindah yg aku pikirkan, seorang pria tiba tiba berdiri ditengah kami.

Siapa pria itu? Kenapa Naree tidak pulang sendiri saja.

"Siapa kamu?" Tanyaku juga.


"Ohya, perkenalkan namaku Park Jimin."

Ku salami tangannya sambil menahan rasa kesal.

Oke, Park Jimin ssi
Tidak banyak yg ingin kukatakan, tapi bila kamu berani menjadi penghalangku untuk bersama dengan adik kesayanganku. Kamu pasti akan mati ditanganku.

Tidak ada yg boleh memisahkan kami

TIDAK!

TIDAK!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

[M] Two Husbands ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang