"Gue udah capek banget"kata Stella menghela nafasnya
"Lo pikir cuman lo aja yang capek?"kata Xarotte menatap sinis Stella
"Gue gak ngomong sama lo"kata Stella mengejek Xarotte
"Kalian jangan beradu mulut disini , bentar lagi kita udah mau sampe "kata Tercerio
Stella , Xarotte , Aquillino , Tercerio , Lisandro , Cruz , Earlana , Edgardo , dan Carnacion memasuki sebuah gua yang didalamnya adalah istana penyihir .
"Keren"kata Stella menatap kagum
"Kampungan banget sih , tempat kek gini banyak kali dimana-mana"kata Cruz memutarkan bola matanya .
"Gue cabut tuh mulut"kata Stella manatap sinis Xarotte .
"Cepat jalan"kata Tercerio berjalan memasuki klan penyihir .
Mereka semua berjalan mengikuti Tercerio , kecuali Stella . Stella berjalan diarah yang berbeda , ia masuk kesebuah gua yang lebih gelap .
Gua ini beda dari gua lain , gue penasaran sama gua yang ada disini . -batin Stella .
Stella berjalan memasuki gua yang sangat menarik perhatiannya .
"Ahh"jerit Stella melihat tengkorak manusia .
Walaupun Stella takut , ia tetap berusaha berjalan masuk karena ia masih penasaran dengan gua yang sedang ia jalani .
"Patung apa ini, ini terlihat sangat nyata" kata Stella memegang patungnya
Stella mengelilingi patungnya ,ia menemukan sebuah kunci .
Kunci apa ini?, mungkin ini kunci rumah manusia yang telah mati - batin Stella
Tanpa disadari , sebuah harimau berada dibrlakang Stella .
Stella memutarkan badannya dan berteriak "Ah..."
"Aku adalah penjaga gua ini , apa maumu disini?"tanya Tigior ( harimau)mendekati tubuh Stella
Stella menelan ludahnya "gak ada"
"Bagaimana bisa kamu memegang kunci itu?"kata Tigior semakin penasaran
"Semua orang juga bisa pegang kunci " kata Stella yang lupa ia berbicara dengan seekor harimau besar.
"Aku harap , kamu bisa membantuku "kata Tigior menatap Stella
"Apa?"kata Stella
"Masukkan kunci itu ke bawah patung itu "kata Tigior .
Stella memasukan kunci itu ke bawah patung itu . Saat Stell memasukan kunci itu , gempa terjadi di wilayah klan penyihir .
Stella yang terbentur sebuah batu dari gua , ia pingsan .
Patung itu berubah jadi seorang pria yang sangat tampan . Tigior menundukan kepalanya menghormati pria yanng baru saja berubah .
Xiver( pria patung) berjalan ke arah Stella dan membawanya pergi dari gua . Xiver membawa Stella keistana penyihir , ia membawa Stella ke kamarnya .
"Bagaimana kamu bisa kembali? " kata Zessy (ibu tiri Xiver)
"Sudah 400 tahun aku berada dipatung itu , kau telah mengutukku dan membuatku sengsara"kata Xiver menatap Zessy
"Kamu hanya menyusahkanku , sebaiknya kamu mati saja"kata Zessy .
"Apa kamu tidak mempunyai hati?kamu juga membunuh ayahku demi harta , kau telah menghilangkan semuanya"kata Xiver meneteskan beberapa air mata
"Itu tidak penting untukku"kata Zessy tertawa jahat .
"Mungkin kau harus musnah dari dunia ini"kata Xiver yang mengangkat tangan kirinya untuk menyemburkan api .
Zessy menggunakan bola pelindung agar bisa melindungi dirinya . Xiver terus menyemburkat api agar bola pelindungnya retak .
Para pembela Zessy datang untuk memusnahkan Xiver dan membuat Zessy berkuasa .
Stella membukakan pintu kamar Xiver dan menguap selebar-lebarnya . Stella tidak menghiraukan pertempuran didepan matanya .
Stella berjalan ke meja dan mengambil air putih untuk minum . Sedangkan , Xiver terus menerus menyemburkan api ke Zessy dan temannya .
Tigior datang menghampiri Stella "aku mohon , tolonglah Xiver "
"Hah?"kata Stella menaikan bibir atasnya
"Aku mohon , aku akan melakukan apapun"kata Tigior menatap Stella .
Lisandro , Aqullino ,Xarotte , Cruz ,Edgardo , Carnacion , dan Earlana membukakan pintu istana dan berjalan masuk .
"Bagaimana bisa Stella ada disana?"kata Earlana menatap bingung .
"Tadi diakan ada dibelakang kita"kata Aquillino .
Stella melambaikan tangannya , mereka lalu berjalan ke arah Stella dan melewati peperangan .
"Ada apa?"tanya Edgardo menaikan satu alisnya .
"Bantu gue,bunuh semua orang disana kecuali dia"kata Stella menunjuk ke arah Xiver .
"Enak-enak emak lo aja"kata Xarotte menatap Stella .
"Kalo lo gak mau , gue laporin lo ke Ratu Dulcinia "kata Stella memakan beberapa kue yang ada dimeja
Mereka langsung berjalan dan berusaha membunuh Zessy dan teman-temannya . Tetapi , mereka kurang kuat untuk membunuh mereka . Karena jumlah mereka ribuan , sedangkan mereka hanya 7 orang .
Dimana Tercerio ? Kalo ada dia pasti semua gampang -batin Stella
Stella yang menatap mereka dari satu jam lalu . Akhirnya terbang menggunakan sayapnya berjalan dan masuk kedalam petempuran .
Stella mengeluarkan ke-3 kekuatannya yaitu kekuatan Quida sih Ratu ular , kekuatan Oliverio sih Raja Naga dan kekuatan Nerea sih penguasa burung .
Stella menggunakan kekuatannya membunuh mereka semua . Dalam beberapa menit mereka semua mati . Stella langsung kembali dimeja makan dengan sayapnya .
"Terimakasih"kata Tigior menjilat muka Stella .
----
See you in next chapter
Jangan lupa vote&comment
Byee
KAMU SEDANG MEMBACA
🍀; Who Are You ? [COMPLETE]
Fantasy#6 in Fantasy (22-06-17) #3in Malaikat(17-05-18)'tags' First Story! DIFOLLOW DULU, SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE TYPO BERTEBARAN Namaku Stella , awalnya aku bangga dengan diriku sendiri . Lama-kelamaan aku menjadi benci dengan diriku sendiri , ternya...