Chapter 19 - Pangeran Iblis

6.8K 464 4
                                    

Stella berjalan ke arah hutan , ia tidak  mengetahui arah jalan yang sedang dia jalanin .

Stella melihat kearah kiri dan kanan ,kaki ia terhenti saat melihat sesuatu yang seperti api .

Stella memasuki lebih dalam hutan itu , ia ingin mengetahui apa yang dia lihat tadi .

"Heyy!!"jerit Stella ke arah seseorang .

Orang yang Stella panggil berlari ke arah Stella , ia melihat sekeliking tubuh Stella . Ia berhenti di hadapan Stella .

"Apa kamu Stella?"tanya orang yang berada di hadapannya .

"Stella? Siapa dia?"tanya Stella yang tidak menyadari dirinya sendiri .

"Apa kamu mau berpura-pura denganku ? Aku adalah Pangeran Iblis "kata Luciv (Pangeran Iblis)

"Pangeran iblis? Kamu yakin?"kata Stella sambil tertawa karena tidak percaya .

"Lebih baik , kamu serius . Karena aku tidak main-main denganmu"kata Luciv menatap serius .

"Apa aku bermain-main ,aku daritadi mendengarkan khayalanmu"kata Stella tertawa kecil .

Luciv menatap geram , ia pelan-pelan mengeluarkan bola api dari tangannya .

"A...aku...per..percaya..."kata Stella ketakutan melihat bola api yang ada di tangan Luciv .

"Berarti benar , kamu kehilangan ingatanmu . Karena , telah mengeluarkan banyak tenaga untuk membunuh ayahku"kata Luciv menghela nafas kasar .

"Apa maksud dari pembicaraanmu? "tanya Stella  .

"Lupakan , ikut denganku"kata Luciv yang mulai menyusun rencana .

"Baiklah"kata Stella tersenyum menatao Luciv

--<>--<>--

"Dimana Stella?"tanya Aquillino mencari disekeliling kerajaan .

"Dia tidak ada di istana"kata Lisando yang juga bantu mencari .

"Aku juga tidak melihatnya sejak pagi"kata Xarotte .

"Kita tidak boleh kehilangan Stella , karena jika ada satu iblis di dunia ini ,Stella dalam bahaya"kata Tercerio mengkhawatirkan keadaan Stella .

"Emang kenapa?"tanya Lisando menaikan satu alisnya .

"Aku tidak mengetahuinya ,tetapi Ratu Dulciana yang mengatakannya padaku"kata Aquillino yang terua khawatir .

"Jika begitu ,kita harus memanggil orang-orang yang ada kaitannya dengan Stella . Karena cuman Mahkota , tato , gelang lengan ,cincin dan kalung yang  bisa mengetahui keberadaan Stella"kata Lisando yang menjelaskan cara untuk mengetahui keberadaan Stella .

"Tetapi tidak segampang itu ,karena semua barang yang dia pakai tidak akan berfungsi jika dia dalam keadaan biasa-biasa saja"jelas Xarotte .

"Apa salahnya jika mencoba dulu? "kata Lisando meninggalkan istana .

"Aku akan membantu Lisando memanggilkan yang lainnya"kata Aquillino .

---<>----

Salju semakin deras menuruni hutan , dan membuat jalan semakin licin .

"Kenapa kamu sangat lambat"kata Luciv menatap geram .

"Aku sangat dingin dan disini sangat licin ,jadi aku harus hati-hati"kata Stella menatap Luciv .

"Sini"panggil Luciv .

Stella berjalan kearah Luciv ,Luciv langsung memeluk erat Stella agar tubuhnya terasa hangat .

"Aku memelukmu ,karena aku kasian melihatmu"kata Luciv memeluk semakin erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku memelukmu ,karena aku kasian melihatmu"kata Luciv memeluk semakin erat .

"Aku baru tau ,ternyata iblis memiliki hati yang baik dan pelukan yang hangat"kata Stella tersenyum .

Kenapa aku merasa kehangatan yang tak pernah aku rasakan , dan kepolosannya membuat ku mulai menyukainnya . Apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus membunuhnya atau membiarkannya -batin Luciv .

"Apa kamu sudah merasa hangat ? " tanya Luciv .

"Ya, aku sudah mulai hangat"kata Stella .

"Baiklah ,jika begitu . Ayo sambung berjalan"kata Luciv melepaskan pelukannya .

Mereka berdua berjalan , langkah mereka terhenti sesampai di Kerajaan Iblis .

"Ini tempat apa?"tanya Stella melihat kesekeliling .

"Ini Kerajaanku"kata Luciv masuk ke dalam .

Luciv dan Stella masuk ke dalam Istana , kepala Stella terasa mengingat sesuatu sejenis tengkorak .

"Ahh"jerit Stella yang membuat mahkota , cincin ,tato , gelang lengan dan kalung bersinar terang .

"Kamu kenapa?"tanya Luciv .

"Ahh...aku merasa takut ditempat ini"kata Stella hingga terjatuh di lantai dan erus memegang kepalanya .

Luciv langsung menggendong Stella masuk ke kamarnya . "Kamu istirahat dulu"kata Luciv meninggalkan kamarnya

"Tunggu , aku takut"kata Stella .

"Aku akan menemanimu"kata Luciv duduk di sofa kamarnya  .
.
.
.
.
.
.

🍀; Who Are You ? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang