VIE 4

610 30 1
                                    

Adeeva mulai memoles wajahnya dengan foundation. Sudah banyak baju pesta yang berhamburan di Ranjang miliknya. Adeeva bingung harus menggunakan pakaian yang mana yang cocok dengannya sehingga dirinya bisa terlihat anggun.

"Ah, udahlah make up kayak gini aja. Bajunya apa gue pakai jeans sama kaos aja ya?"Adeeva mulai mengenakan pakaian tersebut lalu bercermin.

"Not bad" Pujinya sendiri sambil tersenyum.

"tapi, Masa iya gue ke pesta pake baju kayak gini?"Akhirnya Adeeva kembali membuka bajunya lalu mengganti pakaian dengan dress simple berwarna hitam dengan panjang selutut yang membuat kaki jenjangnya terlihat dengan sempurna. Adeeva mempunya bentuk kaki yang sangat bagus dengan betis yang tidak terlalu besar dan dengan kaki panjangnya.

Adeeva mengambil sehelai rambut disampingnya lalu mengepangnya. Setelah mengepang rambutnya Adeeva mencari Tas yang senada dengan warna bajunya. Lalu dilengkapi dengan high heels silver.

"Adeeva, cepat ke bawah. Aufar dan Nadifa sudah menunggumu". Teriak Mama Adeeva yang membuat Adeeva mempercepat langkahnya.

"Ma, Adeeva pergi dulu, Ya. Assalamualaikum"Adeeva langsung pamit dengan orangtuanya lalu mendorong kedua temannya yang masih terpaku melihat penampilan Adeeva. Sudah menjadi kebiasaan kedua temannya melihat tampilan Adeeva ketika sedang Anggun dengan wajah terpesonanya. Terkadang sahabatnya bingung mengapa Adeeva tidak ingin merubah penampilannya seperti ini. Jika Adeeva merubah penampilannya bisa dipastikan banyak pria yang mengantri untuk dirinya.

"pergi dulu ya, Tante. Assalamualaikum" Pamit Aufar dan Nadifa menyusul Adeeva yang sudah terlebih dahulu berada dimobil.

"waalaikumsalam. Jangan pulang larut, Nak" Perintahnya yang dijawab anggukan oleh Nadifa dan Aufar.

Setelah sampai di rumah megah milik Orang Tua Daffa. A deeva langsung keluar dari mobil tanpa menunggu Kedua sahabatnya. Karena Adeeva sangat tau jika Ia menunggu kedua sahabatnya itu pasti banyak pertanyaan dan ungkapan hati dirinya mengenai penampilan Adeeva saat ini.

"udah numpang, dijemput, sekarang ninggalin lagi". Ketus Aufar sambil mengunci pintu mobilnya.

"Namanya juga Adeeva"Jawab Nadifa sembari merapikan pakaiannya. Nadifa dan Aufar menyusul Adeeva masuk ke rumah Daffa.

Saat memasuki rumah daffa yang di cari Adeeva hanya satu yaitu Daffa. Karena Adeeva tahu jika yang datang pada acara ini hanya Adeeva, Aufar, dan Nadifa. Sembari membawa kado yang cukup besar Adeeva mencari batang hidung Daffa.

"Dimana sih Daffa"Gerutunya.

Dilihatnya Pria berkemeja yang senada dengannya lalu dengan celana panjang berwarna coklat muda yang membuat dirinya makin terlihat sempurna. Adeeva sangat mengenali cara berdiri pria itu walaupun saat ini dia sedang memunggunginnya tetapi Adeeva sangat mengenali lalu langsung melangkahkan kakinya dengan lebar.

"Daf"

Merasa terpanggil Daffa langsung membalikkan tubuhnya. Daffa langsung melihatnya dari ujung kaki wanita tersebut sampai ke wajah natural milik sahabatnya itu.

"Anggun" Puji Daffa sambil tersenyum lalu memeluk tubuh Adeeva sampai tidak memperdulikan kado besar yang sedang dipegangnya.

"Adeeva! Bukan Anggun!"Kesalnya lalu melepaskan pelukan Daffa.

"Maksudku, kamu Anggun". Ucapnya dengan lembut lalu mengusap puncuk kepala Adeeva.

"Ih, Orang aku Adeeva. Ngigo Lo, Ya?"

"Yatuhan, Maksud gue hari ini tampilan lo anggun banget, Adeeva"Balasnya dengan kesal karena Adeeva sama sekali tidak mengerti pujian dari seseorang,

"Oh"

Daffa mendengar balasan pujian untuk dirinya sangat kesal dengan respon yang diberikan Adeeva. Daffa sangat berharap jika Adeeva memuji balik dirinya.

"Kado gue rusak nih. Lo sih meluk-meluk"

"Maaf, Ya sudah ayo gue antar ke adik gue. Gapapa kadonya sedikit rusak" Daffa langsung menarik tangan Adeeva yang membuat adeva terkejut.

"Keren"celetuk Adeeva tiba-tiba saat Daffa menarik tangannya untuk menghampiri Adiknya.

"Hah?"

Daffa langsung memberhentikan langkahnya yang membuat Adeeva menabrak tubuh kekar Daffa.

"Lo kalo mau berhenti bilang, kek! Kalo gue jatoh, Gimana?"Kesal Adeeva

"Gue tangkep"Jawab Daffa asal.

"Tadi lo bilang apa?"Lanjut Daffa dengan menampilkan wajah bingungnya.

"keren"

"Siapa yang keren disini?"Tanya daffa penasaran.

"Lo lah, yang ada di hadapan gue kan lo"

"Jadi kalo ada---"

Belum sempat melanjutkan perkataanya, Adeeva yang kali ini menarik tangan Daffa. Daffa kesal sekali dengan sikap Adeeva yang selalu memotong pembicaraan orang.

Belum tiba di meja adiknya. Adeeva memberhentikan langkahnya dengan cepat Daffa memberhentikan langkahnya sebelum Adeeva marah lagi dengannya. Daffa bingung sekali apa yang sedang diperhatikan Adeeva di meja adiknya. Disana hanya ada Mom, Dad, uncle dave. Namun ada seseorang yang berjalan ke arah meja Adiknya.

"Ka Adit?"

VIEWhere stories live. Discover now