You have a new massage
From: Kak Dityo
Bisa ketemu sekarang di café biasa? Aku tunggu ya. Ajak El aja.
From: Kak Dityo
Mau aku jemput?
From: Alex
Dev, lo sekarang dirumah? Nanti malem mau ngomong.
Adeeva melirik jam dindingnya. Sudah jam sepuluh pagi. Ia kembali melirik pria mungil disampingnya yang masih tertidur lelap. Adeeva tersenyum lalu mengecup puncak kepala El.
"Selamat Pagi. Kita udah kesiangan loh, El. kamu masih belum bangun"
Adeeva kembali ke layar ponselnya. Ia menggelengkan kepalanya melihat pagi hari ini sudah tiga pesan dari pria-pria lajang.
To: Kak Dityo
Aku baru bangun. Nanti aku ke sana jam 11 ya. Aku bisa sendiri kok:)
Sent.
To: Alex
Iya, di rumah.
Sent
Adeeva kembali menaruh ponselnya lalu beranjak dari ranjangnya. Ia harus menyiapkan sarapan pagi untuk anaknya.
"Dih, Emak sama anak sama aja kebonya. Najong!" Sindir Daffa saat melihat Adeeva keluar dari kamarnya.
"Suka-suka. Ini rumah siapa?"
"Lo sih"Jawabnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Kutuan lo ya? By the way, udah sarapan?" Adeeva bertanya sambil berjalan menuju dapur. Kemudian diikuti oleh Daffa.
"Gini kek ditanyanya yang enak gitu. Kan gue jadi seneng dengernya. Gue bel—"
"Ini mangkuk siapa? Siapa yang habis makan bubur?"
"Itu istri gue tadi makan"
"Nggak mungkin istri lo makan bubur dua mangkuk. Ini pasti lo sama istri lo. Udah sana gue mau buat bubur buat anak gue"
"Tapi, gue pengen Nasi goreng buatan lo. Gue masih laper. Lo tau lah istri gue lagi bunting. Dia juga tadi makan porsi gue diambil. Please"Pintanya dengan wajah memelas. Adeeva hanya menghela nafasnya.
"Yaudah lo diem. Jangan ngomong biar gue masakin"
"Uh, yang kaya gini di sia-siain. Parah banget s—"
"Diem!"
Daffa membungkam mulutnya lalu memperhatikan Adeeva yang sedang membuatkannya makanan. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya makanan pun jadi. Adeeva hanya memberikan sepiring nasi goreng kepada Daffa lalu membawa mangkuk dan piringnya ke kamarnya.
"Eh, sini temenin gue makan. El, belom bangun juga"
"Huh. Minta temenin sama istri lo, Daffa. Lo itu punya istri, duh gue bingung deh sama lo. Gue berasa emak lo. Udah ah, gue mau mandi" Adeeva langsung pergi meninggalkan daffa.
"Selalu begitu,"
Setelah merapikan Elvaro, Adeeva beranjak untuk pergi menemui Adityo. Ia berharap saat keluar dari kamarnya tidak ada tuyul yang tiba-tiba mengintilinya lagi.
Saat sampai di café ia melihat Adityo yang sedang memainkan ponselnya. Adeeva langsung menghampirinya.
"Kak, udah lama?"
YOU ARE READING
VIE
RomanceMencintai seseorang yang tidak mencintai kita merupakan suatu tantangan bagi Adeeva. Mencintai dirinya merupakan hal yang sangat menyakitkan sekaligus menyedihkan terutama terhadap hatinya. Mengapa? Karena setiap kali didekatnya yang diingat...