"Adeeva?" Panggil Aditya saat melihat istrinya yang selalu melamun seminggu belakangan ini.Adeeva masih belum sadar jika dirinya di panggil oleh Aditya. Akhirnya Aditya menghela nafasnya sambil menggendong El, ia segera menghampiri Adeeva dan memegang pundaknya.
"Hei,"
Adeeva menoleh lalu tersenyum sekilas melihat kedatangan Aditya. "Kamu--- Eh Kak Adit butuh sesuatu? El rewel?"
Aditya selalu menatap wajah Adeeva yang belakangan ini terlihat aneh dimatanya. Entahlah, ia merasa Adeeva sedang memikirkan sesuatu.
"Apa yang kamu pikirin?"
Itulah yang selalu ditanya Aditya saat melihat Adeeva yang selalu murung dan merenung di suatu tempat. Aditya tidak tahu apa yang sedang terjadi, ingin rasanya ia memaksa Adeeva untuk bercerita, tapi dirinya tidak ingin melihat Adeeva kembali meneteskan air matanya. Ia takut, jika semakin ia memaksa untuk ingin tahu semakin Adeeva tidak suka dengannya.
Adeeva menggelengkan kepalanya. Ia tersenyum lalu mengambil El dari gendongan Aditya. Setelah itu ia beranjak pergi dari hadapan Aditya. Saat hendak menyusul Adeeva, ia mendengar suara ponsel bergetar. Aditya langsung mengambil ponsel milik Adeeva, ia melihat wallpaper yang terpampang dari ponselnya itu foto dirinya yang sedang menggendong El.
Kapan ia mengambilnya?
Aditya berpikir sejenak. Namun, pikirannya langsung sirna saat melihat notif pesan whatsapp dari Kakaknya, Adityo. Aditya mencoba menggeser layar ponselnya untuk membukanya.
"Sial! Di password lagi," Kesalnya. Ia berpikir sejenak, apa password yang digunakan istrinya ini. apakah tanggal lahir Adeeva? tanggal lahir El? tanggal pernikahannya?
Aditya mencoba satu persatu angka dari tanggal tanggal tersebut. Namun, sudah tiga kali ia mencobanya, dan gagal. Aditya mencoba untuk mengetik tanggal lahirnya. Dan itupun nihil. Ponsel Adeeva belum bisa terbuka.
"Apa passwordnya sih Adeeva!" Ucapnya sambil terus mencari tanggal yang masuk akal untuk membuka ponsel itu.
"Ah sial!"
Aditya meletakkan ponsel Adeeva, ia ingin beranjak pergi namun masih penasaran dengan password handphone milik Adeeva. ia kembali mengambil ponselnya.
"Dan ya berhasil, dasar bodoh!" gerutunya pada diri sendiri. Adeeva membuat password 1234. Kenapa Aditya harus susah susah mencari tanggal tanggal istimewanya Adeeva ternyata ia hanya harus pintar mengitung.
Aditya berdoa semoga aplikasi whatsapp Adeeva tidak dipakaikan password seperti anak-anak alay jaman sekarang yang takut ketauan pacarnya yang lagi selingkuh. Dan Alhamdulillah, tidak dipassword. Aditya menyunggingkan senyum manisnya sekilas. Ia langsung membuka pesan dari Adityo.
Adityo
Dev, aku masih mencintaimu.
Aditya menggeram saat melihat pesan yang baru masuk dari Adityo. Ia semakin penasaran. Apa mungkin istrinya belakangan ini sering melamunkan kakaknya yang sialan itu? Aditya terus menscroll chattingan Adeeva dengan Adityo.
"Eh gilak, kayaknya chat gue sama Adeeva nggak sebanyak ini deh. Apa karena gue nya yang nggak perhatian sama Adeeva? Eh—iya bodoh! Dulu lo sering nyakitin Adeeva"
"Pegel anjir. Sok peratian banget lagi si yoyo" gerutunya saat membaca chat Adityo dari awal. Dan ia mulai memperlambat geseran jarinya pada layar ponsel Adeeva. dan, Aditya cukup shock saat melihat chat terakhir dengan Adityo ternyata Adeeva yang memulainya.
Aditya langsung menutup ponselnya dan kembali menaruh ponsel Adeeva di meja lalu pergi meninggalkan dapur.
"Adeeva,"
YOU ARE READING
VIE
RomanceMencintai seseorang yang tidak mencintai kita merupakan suatu tantangan bagi Adeeva. Mencintai dirinya merupakan hal yang sangat menyakitkan sekaligus menyedihkan terutama terhadap hatinya. Mengapa? Karena setiap kali didekatnya yang diingat...