VIE 33

435 14 1
                                    


Adeeva sengaja untuk bangun pagi hari untuk melaksanakan ibadahnya di dini hari. Ia berdoa dan berharap suatu hal kepada yang maha kuasa dan yang maha mendengar kan segala doa dari hambanya yang tulus.


Pagi harinya Adeeva menyiapkan roti untuk dirinya sarapan. Hari ini Adeeva juga masih jadwal dirinya untuk berlibur bekerja. Ia membuat susu untuk dirinya dan Aditya. Ia berharap kali ini Aditya mau menerima sarapan paginya bersama dengan Aditya.

Adeeva sudah melihat Aditya keluar dari kamarnya. Ia melihat Aditya sudah rapih dengan baju kerjanya.

"Ini hari libur, bukannya semua kantor juga libur?"Tanyanya sendiri. Adeeva melihat Aditya berjalan ke arahnya. Tumben sekali. Adeeva kembali merasakan jantungnya gak karuan. Ia terus menarik napas dan membuang napasnya.

"Adeeva"

Adeeva sedikit tersedak saat mendengar Aditya memanggil namanya. Adeeva terus terbatuk. Aditya mengambil air putih dan memberikannya pada Adeeva tanpa bersuara.

"Ad—a a-pa, kak?"

"Gue Cuma mau ngasih tau, nanti malam teman-teman gue bakal ke sini" Ucapnya. Adeeva mengangguk mengerti.

"Yasudah kak. Nanti aku belanja dan memasak makanan"

"Gak perlu. Lo gausah masak"Balasnya dengan dingin. Adeeva mengerutkan dahinya.

"Lalu, teman-teman kakak makan apa?"

"Nanti gue minta tolong buat siapin barang-barang untuk barbeque. Biar gue yang beli bahan-bahannya"Adeeva mengangguk menuruti semua perkataan Aditya.

"Terimakasih" baru kali ini Aditya mau mengucapkan terimakasih kepadanya karena dirinya telah membatu Aditya.

"Kak"

Saat Aditya ingin berlalu dari hadapan Adeeva. Adeeva memanggil dirinya. Dirinya kembali menoleh dengan datar.

"Tid—ak ingin sarapan terlebih dahulu?"Tanyanya dengan takut. Aditya terus memandanginya datar. Adeeva sudah bisa menyimpulkan tatapannya. Adeeva tersenyum miris.

"Baiklah" Aditya menarik bangku dimeja makannya. Adeeva terus memandanginya tak percaya. Aditya mau menerima tawarannya.

Ini hanya sebagai balasan atas bantuanmu, Adeeva. Jangan bersenang dulu. Pikirnya dalam hati.

Aditya mengambil susu hangatnya lalu meneguknya. Adeeva dengan ragu dan sedikit takut ia mengambil roti lalu mengolesi dengan selai kacang.

"E-eh kak aku olesi selai kacang. Apa kak Adit suka?"Tanya Adeeva takut. Aditya mengangguk lalu mengambil piring yang berada ditangan Adeeva.

Adeeva menuduk saja. Ia takut terus memperhatikan pria yang sedang menemaninya sarapan. Dan membuat Aditya merasa jijik dengannya dan tidak ingin makan dengannya lagi.

Tidak ada perbincangan dimeja makan ini. rasanya sangat hambar dan sepi. Ingin sekali Adeeva bawel dengan Aditya tetapi takut dirinya tidak mau menerimanya.

"Kak" Aditya menoleh.

"Ap—a hari ini kakak kerja?" Adeeva melihat anggukan dari kepala Aditya.

"Tidak libur?" Tanyanya kembali. Aditya memberhentikan makannya. Membuat Adeeva panic dan merasa bersalah dengan dirinya yang bawel sekali.

"Ma-af kak. Dilanjut saja makannya. Maaf aku banyak bicara"Ucapnya sedikit memohon.

"Gue ada meeting" Aditya bangkit dari tempat duduknya. Lalu berlalu meninggalkan Adeeva yang masih menatapnya sedih. Ia sungguh merasa bodoh kali ini membuat mood makannya kacau.

VIEWhere stories live. Discover now