Paginya, adeeva langsung terbangun. Dirinya melihat jika sekarang Adeeva bukan berada dikamarnya. Ia mengerutkan dahinya, berusaha mengingat. Karena sangat tidak mungkin jika Adeeva memasuki kamar Aditya tanpa dirinya menyuruhnya atau Saat membersihkan kamar Aditya.
Adeeva mengingat tadi malam jika dirinya menunggu makanan yang dibelikan Aditya..
"Sate!!"Adeeva langsung turun dari tempat tidur dan menuju dapurnya. Ia melihat Ada satu bungkus sate yang sama sekali belum tersentuh.
Adeeva membuka bungkusan tersebut lalu memakan sate itu tanpa peduli jika nantinya sate itu basi atau tidak. Tapi, sama sekali satenya belum basi. Ia terus melahap sate itu sampai habis.
Adeeva mengambil air putih lalu meneguknya. Ia mencari Aditya. Adeeva ingin mengucapkan terimakasih dan maaf tadi malam ia ketiduran. Adeeva terus berdoa agar Aditya tidak marah. Ia sama sekali tidak enak dengan Aditya meskipun saat ini Aditya masih suaminya. Tetapi dirinya masih tidak enak.
"Bu, Liat Kak Adit gak?"Tanya Adeeva saat melihat ibu tanti sedang merendam baju kotor.
"Bapak sudah berangkat dari tadi subuh, Nak Adeeva"Jawabnya. Adeeva langsung melihat jam dinding. Baru satu jam Aditya berangkat. Adeeva terus memikirkan apa Aditya ada meeting di luar kota sampai harus pergi sepagi buta itu?
Adeeva menghiraukan segala pikirannya lalu kembali ke kamar untuk mempersiapkan dirinya untuk kembali bekerja.
Setelah siap, Adeeva langsung melajukan mobilnya ke kantor. Sampai dikantor. Ia membuka ponselnya. Seperti rutinitas paginya dirinya membuka handphonenya untuk mengestalk sosok suaminya.
"Belum ada update"Guman Adeeva. setelah itu, adeeva meletakkan ponselnya dan kembali bekerja.
Pulang kerja, Adeeva memilih untuk kembali ke rumahnya. ia harus mengucapkan terima kasih dan maaf kepada Aditya. Walau dirinya masih sempat kesal, tetapi Aditya sudah membantunya untuk memenuhi keinganannya juga anaknya.
"Bu, Kak Adit sudah pulang?"Tanya Adeeva saat keluar dari kamarnya untuk bersih-bersih.
"belum, Nak" Jawab Ibu Tanti. Adeeva hanya mengangguk mengerti lalu berjalan ke ruang tamu.
"Eh-- Nak Adeeva" panggil Ibu Tanti. Adeeva menoleh lalu tersenyum sekilas seraya bertanya.
Ibu tanti meninggalkan Adeeva untuk mengambil sesuatu. Adeeva menunggunya, lalu Adeeva bisa melihat jika Ibu tanti membawa sebucket bunga.
"Ini ada yang ngirim bunga. Ibu nggak tau dari siapa" Ibu tanti menyerahkan bunga itu. Adeeva mengerutkan alisnya. Sudah beberapakali ada seseorang yang mengiriminya bunga.
"Ini orang salah alamat kali ya"Pikirnya sendiri. Lalu adeeva merasa Ada selembar kertas yang terselip diantara bunga itu. Adeeva membawa bunga itu lalu dirinya duduk di sofa dan diambil kertas itu.
Hai, How are you today?
I will see you, later. Bye!
-A-
Adeeva kembali mengerutkan alisnya. Ia hanya terfokus pada inisial yang ditulisnya. A. adeeva langsung teringat pada Fandy. Sebelumnya ia mengirim bunga untuknya.
"Ah pantas" Gumamnya kesal. Lalu adeeva membawa bunga itu lalu ditaro dalam vas bungannya.
Setelah selesai menyusun bunga Adeeva melirik jam. Sudah pukul sebelas malam, Aditya belum juga pulang. Adeeva ingin sekali bertanya lewat massage tapi gengsinya terlalu tinggi. Akhirnya Adeeva memilih besok aja untuk mengatakan hal ini dan ia harus tertidur saat ini. matanya sudah tidak bisa ditahan kantuknya.
YOU ARE READING
VIE
RomanceMencintai seseorang yang tidak mencintai kita merupakan suatu tantangan bagi Adeeva. Mencintai dirinya merupakan hal yang sangat menyakitkan sekaligus menyedihkan terutama terhadap hatinya. Mengapa? Karena setiap kali didekatnya yang diingat...