Malam ini dimana malam terakhir Adeeva melajang. Esok hari ia harus merelakan dirinya mengubah statusnya menjadi seorang istri dari pria yang sangat ia cintai. Tetapi apakah Aditya akan mencintai Adeeva seperi Adeeva mencintai Aditya? Apa Aditya akan melakukan hal yang sama untuk mempertahankan hatinya? Apakah Aditya akan selalu berkorban untuk dirinya?
"Buat apa gue mikirin ginian. Yang pasti dia gak bakal bisa cinta sama gue sampai kapanpun!"Gerutunya sendiri. Adeeva berbaring di ranjangnya. Ia kembali menerjap nerjapkan matanya. Matanya sama sekali tidak mau dipejamkan. Hatinya pun saat ini tidak ingin beristirahat. Hatinya selalu bergemuruh. Ia bingung harus melanjutkan ini atau tidak.
"Bodo amat gue gak tidur. Biar besok dia ilfeel sama gue dan gue gak jadi dinikahin. Bakalan gue itemin kelopak mata gue!"Lanjutnya dengan raut wajah kesal.
Adeeva kembali bangun dari tempat tidurnya. Ia memilih untuk mengambil makanan ringan di dapur untuk menemani dirinya malam ini. ia melinguk ke kanan dan kiri. Ayah dan Mamanya sudah terlelap. Adeeva melirik jam dinding. Jam menunjukkan pukul sebelas malam.
"Pantes aja mama ayah udah tidur. Hah gue lapar". Adeeva membuka rice cookernya ia mengambil nasi dan dilihatnya di meja makan terdapat udang rica-rica. Ia mengambilnya lalu membuka kulkas dan mengambil snack berserta air mineral botolannya.
"Aih, nikmat bener!"Senyum Adeeva melihat piring yang ia pegang berserta air dan snacknya. Ia kembali ke kamar tidurnya lalu menguncinya.
Saat Adeeva ingin menyuapkan satu sendok pertama. Ponsel Adeeva bordering. Ia menaruh kembali sendoknya lalu mengangkat ponselnya.
"Adeeva"
Adeeva diam sejenak. Kemudian ia tahu suara ini. "DAFFA!"teriak Adeeva senang.
"sst! Ini sudah malam. Nanti orang rumah mengira aku sedang tidur berdua dikamar lo"
"Ah iya, Ada apa?"
"Kenapa belum tidur?"
"Gue gak mau tidur"
"Gak sabar buat hari esok?"
"Tidak, malah gue berharap dia gak jadi nikahin gue pas ngeliat gue jelek"
"Dia tetap bakal nikahin lo!"
Adeeva mendengus tanpa menjawab ucapan Daffa. "Gimana kabar lo disana?" Alih Adeeva.
"Baik. Bahkan ada banyak wanita yang mendekati gue"
Adeeva membawa ponselnya lalu ia duduk di ranjangnya sambil menyuapkan satu sendok nasi. Ia mengunyah nasi tersebut sementara di sebrang sana Daffa mengerutkan dahinya. Ia tahu sekali saat ini Adeeva sedang makan malam.
"Matanya jereng ya tuh cewek?"
"Tidak, matanya indah. Bahkan jauh lebih cantik dari lo"
Adeeva terkejut mendengarnya ia memberhentikan makannya. Adeeva kesal mendengarnya ia hanya menjawab dengan deheman. Kemudian ia kembali menyuapkan nasinya.
"Dia bisa ngerawat tubuhnya. Tubuhnya bagus"
Kembali Adeeva jawab dengan berdeham.
"Dan dia gak pernah makan malam"
Adeeva merasa tersindir. Ia memberhentikan makannya kembali. "Gue juga gak pernah makan malam"Ucapnya dengan percaya diri.
"Tapi sekarang Adeeva shakila Afsheen sedang makan malam. Jangan ngelak lo"
"Bodo. Tapi gimana lo nya suka sama cewe itu?Oh ya, Daf. Besok kamu akan datang kan?"
Hening.
Adeeva menyeritkkan kedua alisnya. Ia bingung kemana manusia ini? apa ia juga mengambil nasi dan makan malam?
YOU ARE READING
VIE
RomanceMencintai seseorang yang tidak mencintai kita merupakan suatu tantangan bagi Adeeva. Mencintai dirinya merupakan hal yang sangat menyakitkan sekaligus menyedihkan terutama terhadap hatinya. Mengapa? Karena setiap kali didekatnya yang diingat...