PERHATIAN, ini penting!!!
Cerita ini di PRIVATE secara acak. Disarankan untuk FOLLOW terlebih dahulu .
Apabila sudah FOLLOW tapi masih ada bagian yang hilang, coba hapus cerita ini dari library, lalu di add ulang.
Semua dilakukan untuk kenyamanan pembaca dan penulis. Happy reading! 😘
-*-*-*-
Seorang gadis gila sedang mengendarai motor dengan kecepatan 120 km/jam di jalan raya yang beruntungnya terlihat lenggang. Tentu saja dia terhindar dari segala macam bentuk kemacetan, karena kini jam tangannya menunjukkan pukul 09.13 WIB.
Tidak, dia tidak sepenuhnya beruntung, tapi justru sangat sial. Dia kesiangan! Demi Tuhan, dia hanya memiliki sisa waktu 17 menit lagi untuk sampai tepat waktu mengikuti kelas ekonomi manajerial nya. Sedangkan jarak dari rumahnya hingga ke Universitas tempat dia menuntut ilmu seharusnya ditempuh dalam waktu 45 menit.
'Ya Tuhan! Gue masih pengen hidup. Gue tahu ini gila, tapi diomelin sama dosen killer itu lebih gila lagi. Baru setengah jalan nih, tolong selamatkan Alin!' gumamnya dalam hati.
Ya, gadis gila itu Alina. Alina Laksita Lazuardi
>>>>>
Alina berlari tersengal-sengal menuju ruang kelasnya. Jaraknya lumayan jauh dari parkiran Kampus. Belum lagi ditambah letak kelas gadis itu saat ini yang berada di lantai lima.
Kesialan Alina belum berhenti rupanya, lift kampus penuh karena memang waktunya pergantian jam. "Oke, fine! Gue naik tangga." Alina menggerutu kesal.
Alina berhenti di dekat pintu kelasnya. "Mampus gue, pintunya ditutup. Aduh, itu nenek lampir udah masuk belum ya? Gue telat cuma lima menit kok," gumam Alina cemas.
Celah pintu ruang kelas terbuka sedikit dan salah satu teman dekatnya melihat Alina. "Alin, masuk buruan! Bu Eni lagi keluar buat absen finger."
"Duh, tahu gitu gue masuk aja daritadi, di luar ngendap-ngendap mulu udah kaya maling aja gue," keluh Alina.
"Ya kamu sih, Al. Kebiasaan datang terlambat." tukas teman dekat Alina yang paling alim. Fiska namanya.
"Please jangan menghakimi gue sekarang, oke! Haus banget nih, ada yang bawa air minum engga?"
"Naik tangga lo?! Hahaha kasihan. Nih, tapi jangan dihabisin," ledek Suci seraya memberikan botol minumnya.
Tak lama kemudian, pintu ruang kelas terbuka kembali. Seisi ruangan mendadak sepi karena mengira ibu dosen yang terkenal paling killer itu sudah selesai absen. Tapi ternyata, yang datang justru dua murid laki-laki yang tampak kelelahan.
"Wah, ternyata benar yang tadi di jalan itu lo, Al. Gila! Motor gue aja gak bisa ngejar lo! Gokil," seru salah satu di antaranya.
"Bocah sinting! Kalau udah di jalan gak kenal rem," ujar yang lainnya.
Jika kalian mengira Alina menggunakan motor Satria, CBR, atau Ninja itu salah besar. Alina hanya menggunakan motor jenis Vega-R keluaran lama yang sedikit mengalami modifikasi di bagian body nya.
"Berisik lo, ah! Yang penting kan gue selamat. Selamat dari maut dan selamat dari nenek lampir," tukas Alina santai.
"Psstt, Al. Lo suka ikut balapan liar ya? Cuma anak Racing aja setahu gue yang bisa ngendarain motor kaya gitu. Lo mau engga ikut klub gue?" bisik Putra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Locked Out [END]
ChickLit------------------------------------------------- BEBERAPA PART DI PRIVATE, DISARANKAN UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU ------------------------------------------------- Bagiku, hidup hanya perlu dijalani saja seperti air hujan dalam gumpalan awan. Ber...