Part ini pakai lagunya Matty BRaps feat Gracie Haschak - Friendzone🎼🎶
Selamat membaca, semoga berkenan😊
-*-*-*-
"Kalau Friendzone lebih nyaman daripada pacaran kenapa kita harus memaksa untuk saling memiliki?"
-*-*-*-
Alina sedang asyik seorang diri berteduh di bawah sebuah pohon yang memang tersedia di Taman Kampusnya. Jam tangannya menunjukkan pukul 09.30 WIB, artinya jam mata kuliahnya hari ini sudah selesai sejak setengah jam yang lalu.
'Enaknya, jadi mahasiswa' mungkin itu yang terlintas di pikiran kalian, tapi tahu kah kalian jika itu membosankan sekaligus dapat membuat kita 'Mager' alias malas bergerak untuk berangkat ke Kampus? Boros, begitulah cara pandang Alina.
Satu jam mata kuliah sehari itu boros nya melebihi lima jam mata kuliah dalam sehari. Boros bensin, boros uang saku, terutama untuk Alina yang mata nya mendadak lebar jika melihat makanan. Itu jelas cobaan sekali! Tapi jika langsung pulang ke rumah, ayolah ini masih pagi!
Lagipula jam 3 sore nanti ia akan ikut latihan basket di sini. Jadilah Alina mampir ke Taman ini setelah meminjam buku milik Tere Liye - Pulang, yang tak sengaja ia temukan di Perpustakaan tadi.
Padahal niat awalnya hanya untuk mulai menyusun proposal skripsi, tapi baru saja melihat beberapa lembar bagian awal skripsi karya seniornya terdahulu atau katakan saja Alina baru melihat kata pengantar, daftar isi dan abstrak, ia menyerah.
Kepalanya seperti berputar dengan cepat dan rasa lapar pun melanda. Kacau. Alina tak mengerti kenapa, namun sepertinya untuk menuju tugas akhirnya sebagai seorang mahasiswi akan menjadi ujian yang sangat berat.'Kruyuk'
"Aduh, alarm gue jam segini udah waspada aja. Padahal sengaja lari ke sini biar engga gampang bunyi," keluh Alina mendengar suara yang berasal dari perutnya sendiri.
"Pagi, cantik! Ini ada mie ayam special dua mangkok buat pasangan yang special juga." Mata Alina membulat melihat makanan kesukaan gadis itu berada tepat di depan matanya. Betapa beruntungnya Alina saat ini. Makanan itu terbang sendiri menghampiri Alina.
Namun kebahagiaannya sirna sesaat setelah melihat siapa manusia yang dengan baik hati membuat rasa laparnya semakin menjadi-jadi. Oh please, jangan dia lagi!
"Gue engga suka mie ayam dan gue engga lapar. Gue lagi diet. Jadi makasih, buat lo aja." Alina berbohong. Padahal jelas sekali perutnya berbunyi nyaring beberapa saat yang lalu.
"Ayolah, Al. Jangan bohong sama gue. Itu cacing lo udah pada protes minta vitamin. Gratis kok, gue yang beliin."
'Monyet juga tahu kali itu gratisan.' batin Alina sebal.
"Sok tahu. Gue engga lapar." Kadar gengsi Alina terlalu tinggi rupanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Locked Out [END]
ChickLit------------------------------------------------- BEBERAPA PART DI PRIVATE, DISARANKAN UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU ------------------------------------------------- Bagiku, hidup hanya perlu dijalani saja seperti air hujan dalam gumpalan awan. Ber...