Tebak sendiri lah part ini dari lagu siapa wkwk
Aku percepat sedikit ya alurnya, aku mulai bosan dengan mereka. *nyari mati*
Anggap saja mereka nanti berbicara bahasa inggris ya dan semoga engga termasuk mature part ini. 🙈🙈
Selamat membaca, semoga berkencan, eh berkenan maksudnya. 😀
-*-*-*-
"Aku pergi bukan karena aku pengecut, tapi untuk apa memperjuangkan sesuatu yang tak membutuhkanku lagi?
Aku bersyukur jika masih dibutuhkan, jika tidak? Ku buang kau terlebih dahulu sebelum kau melakukannya kepadaku."-*-*-*-
Los Angeles satu setengah tahun kemudian,
"Adelin, sudah berapa kali ku katakan? Jangan buat dirimu terlalu banyak menjadi sorotan media!" seru seorang laki-laki yang tiba-tiba saja datang ke ruang ganti dengan kemarahan yang jelas terlihat di wajahnya.
"Aku model, Sayang. Wajar jika mereka selalu ingin mengetahui kehidupanku. Lain kali ketuk dulu, ya. Kau tetap seorang pria walaupun aku tahu kau tak akan terangsang dengan tubuhku ini." Gadis itu mengecup manja pipi laki-laki yang sedang berusaha mengontrol emosinya. Gadis itu bergerak perlahan takut merusak kain tipis yang dia gunakan.
"Oh ayolah, pergi ke mana otak cerdasmu itu? Aku tahu memang tugasku itu menjagamu tapi tidak bisakah kau membantuku barang sedikit saja?" keluh laki-laki itu kesal.
"Memangnya aku melakukan kesalahan apa, Honey? Aku hanya keluar untuk membeli makanan, tak ada yang aneh." Jawab gadis itu santai.
"Makanan apa maksudmu? Junk food di pinggir jalan itu yang kau sebut dengan makanan? Demi Tuhan... Adelina, kau itu model Adel. Model! Keluar sendiri tanpa perlindungan itu kau bilang tidak ada yang aneh?! Mana ada supermodel sepertimu bergerak sendiri tanpa seorang bodyguard?! Oh Tuhan... beri aku kesabaran." Laki-laki itu menggerutu hampir pasrah jika tak ingat gaji yang diperolehnya cukup besar dari jerih payah gadis menyebalkan di hadapannya ini.
"Jadi aku ketahuan ya, kau tahu kan aku rindu dengan makanan siap saji, Ed? Lagipula aku bisa menjaga diri sendiri. Aku ingin sekali saja tak perlu diekori, aku bukan induk ayam!" Gadis itu merasa sangat kesal kebebasan nya dibatasi.
"Tapi makanan itu dapat membuatmu gemuk! Oh God... aku frustasi menghadapimu. Aku tak pernah meragukan kemampuan bela dirimu, tapi tolong jangan ceroboh, tingkah konyolmu itu hampir saja membuka identitas aslimu, Lin!"
Gadis itu langsung menatap tajam kepada lelaki yang telah bersamanya selama satu tahun ini, sepasang mata biru lensanya berkilat marah, "Mulutmu itu Edward! Jangan panggil aku dengan panggilan menjijikkan itu!"
"Hah, aku lupa jika kau sedang datang bulan. Kau mirip sekali pitbull ku di rumah jika marah-marah seperti itu." Gadis itu mendelik mendengar sindiran halus dari lelaki di hadapannya.
Gadis itu membuka kain penutup tubuhnya hingga hanya tersisa pakaian dalam merk ternama di mana dia yang menjadi Brand Ambassador nya. "Oh ya? Apakah anjingmu itu memiliki tubuh seindah diriku, Tuan?" Tanya gadis itu dengan sengaja menjatuhkan diri di atas pangkuan pria berotot tersebut. Gadis itu mendesis pelan, "Kau benar-benar bukan pria normal, bahkan milikmu tidak menegang sedikitpun!"
Bukannya merasa tersinggung, pria itu justru terkekeh geli dan menjawil hidung gadis berbadan gitar Spanyol itu, "Kau masih penasaran saja rupanya. Lagipula gadis polos sepertimu tak pandai menggoda tanpa kamera, Sayang. Pantas saja jika dia tak ingin bertemu denganmu lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Locked Out [END]
ChickLit------------------------------------------------- BEBERAPA PART DI PRIVATE, DISARANKAN UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU ------------------------------------------------- Bagiku, hidup hanya perlu dijalani saja seperti air hujan dalam gumpalan awan. Ber...