chapter 14 : I Love You too

2.7K 147 15
                                    

Naruto kembali menggandeng tangan Hinata untuk turun bersamanya dari panggung yang sudah di jadikan panggung tontonan untuk ciuman mereka, dan membawa Hinata ke taman yang akan mereka datangi sebelum bertemu dengan Shion, dan Shion pun mengekori mereka berdua menuju taman ingin menuntut jawaban atas apa yang ia lihat oleh pandanganya.

Hinata berubah menjadi pendiam dan berubah menjadi wanita yang mempunyai fokus yang buruk. Hinata banyak melamun setelah kejadian Naruto yang menciumnya secara tiba-tiba dan di saksikan oleh banyak orang.

" Hinata !!! " triak Shion menyadarkan lamunan kakaknya.

Dengan wajah bingung Hinata menatap Shion, " kau tadi memanggilku ? " tanya Hinata polos pada adiknya.

" Naruto ! kau harus tanggung jawab pada Hinata ! lihat dia menjadi wanita dengan otak lemot sekarang ! kau memberikan ciuman yang beracun ya padanya ! " bentak Shion pada Naruto

" itu biasa terjadi setelah aku menciumnya, dia akan kembali menjadi Hinata setelah beberapa saat. dan mulai sadar dengan apa yang terjadi dan memukul-mukul badanku " ucap Naruto tenang, sambil menggaruk kepalanya gatal.

Hinata menatap Naruto datar mencoba mencerna setiap kata yang di katakan laki-laki yang sudah mencuri ciuman pertamanya.

" dasar,Oh, jadi kau suka mencuri ciuman kakak ku ya ! lalu apa yang terjadi antara kalian berdua ? kalian benar-benar pacaran sekarang ? " tanya Shion pada Naruto dan mengabaikan Hinata yang masih terlihat bodoh yang kehilangan dunianya.

" aku pernah menyatakan cinta padanya, tapi dia menolaku. lalu kami memutuskan akan mejadi teman hidup, dan aku tidak keberatan dengan status apapun yang terjalin dengan Hinata. asalkan dia bersamaku, itu sudah cukup bagiku " jawab Naruto sungguh-sungguh

" kau mencintainya ? "'

" Cinta ? tentu saja, tapi ketimbang aku mencintainya aku lebih suka jika aku menyebut perasaanku padanya adalah sebuah rasa sayang. aku tidak akan menyuruhmu untuk percaya dengan kata-kataku, kau bahkan akan bilang jika aku adalah lelaki lebay dan gombal. Tapi,ini memang kenyataan jika aku memang menyanyangi Hinata, aku tidak ingin membiarkan dia kecewa, menangis , atau bahkan menderita. melihat dia berjuang sendiri untuk mencari perhatian dari ayahnya, dan hanya di balas dengan kekejaman ayahnya dia malah tersenyum dan seakan-akan tidak terjadi apa-apa, itu yang membuatku tertarik dan selalu ingin terus bersamanya. " jawab Naruto panjang lebar.

" kau tidak takut dengan kejadian-kejadian yang menimpamu saat bersama Hinata ? maksudku, ayah selalu berkata jika Hinata merupakan anak pembawa sial dan akan menimbulkan kesialan bagi setiap orang-orang yang berada di sekitarnya. ya, meskipun aku belum pernah merasakan hal yang di maksud ayah. apakah argumen tentang Hinata tidak membuatmu merasa takut dan menjauh dari Hinata ? "

" kesialan ? itu tidak pernah terjadi saat aku bersamanya Shion, malah yang kudapatkan bukan kesialan melainkan suatu berkah dan kebahagiaan bagiku, meskipun aku baru mengenalnya selama beberapa bulan, tapi aku sudah merasa nyaman denganya, dia bagaikan oksigen bagi kehidupanku, sehari tanpa bersamanya bagaikan ada yang kurang bagiku saat ini "

Shion tertawa terbahak-bahak mendengarkan perkataan Naruto yang terdengar puitis, dan Naruto hanya memandang Shion dengan senyumanya.

" kau tahu, kau dan Hinata sangat mirip secara Fisik. Hanya mata dan rambut kaluan saja yang berbeda, tapi untuk sikap dan karakternya kalian sangat berbeda 180°, aku belum pernah melihat Hinata tertawa seperti monseter sepertimu, aku heran kenapa Itachi-nii sangat mencintaimu " ucap Naruto pada Shion yang langsung membuat Shion menghentikan tawanya seketika mematung.

"Itachi ? Itachi mana yang kau maksud ?" tanya Shion ingin meyakinkan jika nama Itachi yang di sebut Naruto bukan Itachinya.

" Uchiha Itachi, kekasihmu " jawab Naruto singkat.

MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang