Chapter 29 : choice

1.5K 84 2
                                    

Hinata memandang kosong kedepan, dalam hatinya banyak hal yang berkecimbuk meminta penjelasan tentang apa yang akan terjadi setelah ini ?

Sebuah tepukan lembut di pundak nya menyadarkan lamunan nya, ia mengalihkan pandangan nya pada pelaku yang sudah membuatnya terperanjat kaget dengan aksi jahilnya menepuk pundak nya.

" Sakura-Chan.." sapa Hinata setelah ia mengetahui pelaku itu.

" sedang apa ? " Tanya Sakura duduk di samping Hinata.

" Tidak sedang apa-apa, aku hanya memikirkan tentang apa yang akan terjadi setelah ini, waktu cepat berlalu hingga tidak terasa sudah satu bulan aku tidak berkomunikasi dengan Shoya-Kaachan, bahkan dia tidak menghubungiku, aku rasa dia sudah tahu mengenai keadaan ku yang sudah pulih dan berada di dalam perlindungan kalian. apa yang sedang dia lakukan hingga dia lupa akan segala nya ? " Ucap Hinata lirih.

" Tentu saja, dia pasti sudah tahu keadaan mu, tidak mungkin jika dia tidak tahu, kau ataupun dia seharus nya sudah saling menghubungi semenjak 3 minggu yang lalu, sudahlah. jangan terlalu keras berfikir, berdoalah semoga semua masalah ini cepat teratasi, dan kau harus ingat. Kau harus menjaga emosimu. " Ucap Sakura memberikan dukungan " aku yakin Neji-nii pasti bisa menyelesaikan masalah ini."

" Aku harap begitu." Ucap Hinata lirih. " Sakura-chan.."

" Hmmm ? ada apa ? " Tanya Sakura sambil beralih memandang Hinata lekat.

" apa Umurku bisa mencapai saat kebahagiaan hingga permasalahan ini selesai ? " Ucap Hinata lirih. tiba-tiba saja air mata nya mengalir " aku.. Hiks.. tidak yakin pada diriku sendiri, aku takut jika suatu saat dengan tiba-tiba aku ambruk dan tak bisa bangun lagi, mengingat selama sebulan ini tidak ada perkembangan yang membahagiakan untuk kesehatanku ini, prediksi Shizune-san aku akan meninggal kurang dari 6 bulan, jadi berapa lama lagi aku bisa bertahan ? saat aku berhenti bernafas, apa menurutmu mereka bisa menerima hal itu ? Apa yang akan terjadi pada semua orang saat aku tiada ? apa yang akan terjadi pada Naruto-kun ?? "

Sakura hanya bisa diam tak bisa menjawab ucapan yang terlontar dari mulut sahabatnya.

"... aku.. ingin membuat sebuah kenangan indah bersamanya, aku ingin ada suatu hal yang bisa ku kenang saat aku pergi nanti, tapi Kami-sama memiliki rencana lain dengan membuat Neji-nii memisahkan kami berdua kembali. Mungkin, ini pertanda jika Kami di takdirkan untuk tidak bersama, apa aku benar ? "

" Hinata.." Ucap Sakura sambil merangkul Hinata. " tak ada yang tahu mengenai takdir seseorang sekalipun dirinya sendiri, manusia hanya berencana dan tetap saja Tuhan yang akan menghendaki.Namun,jika kita berusaha aku yakin mungkin setidak nya Sang pencipta akan mempertimbangkan setiap usaha dan kerja keras kita, yakinlah, jika setiap usaha dan kerja kerasmu akan berbuah manis suatu saat nanti. Dan kau, pasti melupakan janjiku, aku akan berusaha sekeras dan sebisaku untuk menyelamatkan mu,aku akan berusaha untuk menyembuhkan mu, dan aku akan berusaha untuk membuatmu bisa bersama dengan Naruto."

Hinata membalas rangkulan Sakura, tepat di samping telinga nya, Hinata berbisik.

" Arigato.." Ucapnya lirih.

" Sama-sama ... jangan terlalu keras berfikir, sebaiknya kau beristirahat. Dan jangan lupa meminum Vitamin dan Obatmu.." balas Sakura hangat.

" Sakura-chan, aku memiliki satu permintaan " pinta Hinata sambil melepaskan pelukan nya.

" katakanlah, jika itu masuk akal dan aku mampu, aku akan mengabulkan nya"

" aku ingin pergi berdua dengan Naruto-kun, aku ingin menghabiskan waktuku bersamanya, sampai Neji-nii memutuskan kapan dan kemana aku harus meninggalkan Tokyo."

MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang