Chapter 35 : Lose

923 74 11
                                    

Hinata memindahkan tangan tan milik sang suami yang selama beberapa saat sebelumnya melingkar di tubuhnya, sifat Protektif Naruto yang terus memeluk Hinata saat itu menandakan jika Naruto tidak ingin kehilangan Hinata barang sedetikpun.

Sebuah pergerakan halus yang di timbulkan Hinata membuat Naruto kemabali sigap dan bangun dari tidurnya.

" Mau kemana ? " Tanya Naruto dengan suara serak nya.

" Aku haus, dan lapar. Aku ingin ke dapur membuat beberapa cemilan..." Aku Hinata." Maaf membangunkan mu Naruto-kun, kau tidur lagi saja, aku tidak akan lama ko.."

" Suruh pelayan saja untuk membuatkan nya, Kau diam saja disini, temani aku..." Cegah Naruto sambil kembali menarik tubuh Hinata kedalam dekapan nya.

" Mereka sudah tidur, kasihan jika mereka harus terbangun hanya karena harus membuatkan cemilan untukku. Hanya sebentar, aku janji..." Hinata bersikukuh sambil kembali melepaskan pelukan Naruto.

" Baiklah... Apa kau mau aku temani ? " Tawar Naruto.

" Naruto-kun sebaiknya kembali tidur, tidak akan terjadi apa-apa. Lagi pula beberapa penjaga masih terjaga..."

"jangan terlalu lama, jika sudah. Cepat kemabali..."

Hinata hanya terkekeh mendengar perintah dari suaminya, ia lantas mengecup bibir Naruto singkat dan bergegas keluar dari kamarnya. " Aku akan segera kembali..." ucapnya sebelum melangkah pergi.

Hinata menelusuri lorong penghubung ke ruangan lain, beberapa penjaga yang bertugas di shift malam yang di tempatkan oleh Naruto membungkuk menyambut kedatangan Hinata. Hingga setelah berjalan cukup jauh Hinata menemukan ruangan yang ditujunya, Dapur.

Namun langkahnya mengecil saat di lihatnya seseorang yang di kenalinya sedang duduk termenung sambil menatap sebuah benda yang ada dalam genggaman nya. Wanita itu mendelik ke arah Hinata saat dirasanya jika seseorang tengah berjalan mendekatinya.

" Ha-halo..." Sapa Hinata canggung.

Tanpa membalas sapaan Hinata, wanita itu berdiri hendak meninggalkan tempatnya duduk.

" Kumohon jangan pergi.." Pinta Hinata." Apa aku mengganggumu ? kumohon, aku tidak bermaksud mengganggumu... aku hanya..."

Gadis berambut pirang sebahu itu hanya diam, dan hendak kembali beranjak dari tempatnya, dan saat langkah nya melewati Hinata,dengan cepat Hinata menyambar lengan nya dan menahan gadis itu.

" Sumui-san, apa yang membuatmu tidak menyukaiku ?" Tanya Hinata lirih sambil melepaskan genggaman tangan nya pada lengan gadis bernama Sumui itu." Katakan padaku bagaimana aku bisa membuatmu meredakan amarahmu padaku.."

" Jika aku meminta agar kau menjauh dan meninggalkan Naruto-kun. Apa kau bersedia ? "

Setelah sekian lama membisu, Sumui akhirnya mau berbicara, namun ucapan yang keluar dari mulutnya membuat Hinata terkejut hingga tak mampu berkata.

" Seharusnya kau memanggil Pelayan jika hanya untuk membawakan mu Air minum NYOYA " ucap Sumui dengan penuh penekanan " Ini masih tengah malam, bagi seorang Nyonya muda untuk bekeliaran "

" Kumohon, jangan seperti itu. Panggil saja aku Hinata..." Pinta Hinata mengabaikan sikap Sumui padanya

" bagaimana saya bisa hanya memanggil nama anda Nyonya, saya tahu posisi saya." Elak Sumui dengan nada mengejek, namun Hinata kembali tidak mempermasalahkan nya.

" Kau tidak pantas menyandang posisi Nyonya Namikaze, kau tidak pantas bersanding dengan Naruto-kun " Sumui kembali mengejek " seharusnya kau marah, kau malu ! karena aku sendang menyindir dan merendahkan mu Hinata !"

MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang