🌸🌸🌸
Hinata mengerjapkan matanya, kesadaran nya masih belum sepenuhnya sadar setelah ia bergulat dengan mimpinya, Tubuhnya terasa pegal, dan tak nyaman.
Rasa dingin seakan menusuk tubuhnya meskipun selimbut menggulung membungkus badan nya, dengan malas ia menatap sekeliling, ' Ini bukan kamarku ' Ucap nya dalam hati. Ya, ini memang bukan kamarnya, Hinata langsung terperanjat saat menyadari jika dia berada di sebuah ruang yang biasa gunakanakan untuk beristirahat, sebuah ruang yang ia ketahui dimana ia berada di dalam sebuah mobil.
Hal lain yang ia temukan adalah sebuah jalanan besar dimana kendaraan berlalu lalang, perasaan takut langsung bertaburan dalam benak nya, ' Apa aku diculik ? ' Ucap Hinata dalam benak nya ketakutan. Ia menatap sekeliling tempat nya berada. Pandanga nya kembali menangkap sebuah pantai di sisi tempat itu. ' Kami-sama, kumohon. Lindungi aku ' Panjat nya dalam hati " Naruto-kun... kau dimana ? Neji-nii... Naruto-kun, tolong aku..." tambahnya dalam hati saat perasaan takut terus menyebar dan meluas dalam benak nya.
Hinata kembali memperhatikan sekeliling nya, mobil yang tak ia kenali, dan tempat yang tidak ia ketahui. Satu hal yang sangat membuat ia penasaran, siapa yang membawanya ? Shoya kah ?
#Deg
Ketakutan semakin meraja lela menguasai perasaan nya, dua hal yang ada dalam benak nya sekarang adalah caranya untuk melarikan diri, dan menghubungi kakak nya.
Hinata kembali melirik ke segala arah, mencoba membaca situasi saat ini, tidak ada orang lain selain dirinya di tempat itu. dan Saat rasa aman untuk melarikan diri, Hinata mengeluarkan dirinya sendiri dalam bulatan selimbut yang menggulung di tubuhnya dan keluar dalam kendaraan secepat yang ia bisa, dan baru saja ia melangkahkan kaki nya, sebuah suara yang sangat familiar terdengar oleh telinga nya.
" Good morning, Nona tukang tidur " Sapa seorang pria dengan suara bariton nya.
Dengan kaku Hinata membalikan tubuhnya, ia takut jika apa yang di dengar nya salah, dan mata nya membalak saat mendapati seseorang yang sangat ia kenali tersenyum sambil menyandarkan tubuhnya pada mobil.
Perasaan takut tergantikan saat melihat sosok sang suami di hadapan nya, tanpa membuang waktu dan mengekspresikan kelegaan hatinya, Hinata berlari ke arah sang suami yang cukup agak berjarak dengan nya, dan langsung menghambur memeluknya.
" Aku kira... Hiks.. aku kira aku sedang di culik... Hiks... sungguh aku ketakutan..." Ungkapnya dengan terisak di tengah-tengah pelukan nya pada sang suami.
" hahaha, tidak ada yang akan berani menculikmu selain suamimu sendiri, sayang." Naruto terkikik mendengar ungkapan sang Isteri yang baru saja sadar dari tidurnya " Kau hanya bisa di culik oleh suami mu sendiri saat ini, tidak akan ada yang berani menyakitimu jika aku berada disampingmu Hinata, jangan menangis lagi kau aman..."
" Aku takut Naruto-kun.. Hiks.. saat ku bangun, aku merasa bingung dan takut. Karena tiba-tiba saja aku bangun di tempat yang asing, dan kau tidak ada disisi ku. Perasaan negatif langsung tiba-tiba menguasai pikiran ku, aku takut kau dan Neji-nii tidak ada, dan Shoya Kaa-chan melakukan hal-hal yang..."
" Tidak akan terjadi sayang, kau ada bersamaku.. kumohon, jangan menangis lagi. Itu hanya perasaan mu saja, buktinya aku ada bersamamu, Shoya Kaa-chan mu tidak akan bisa mengambilmu kembali, aku berjanji aku akan melindungimu sebisaku..."potong Naruto " jadi hentikan tangisan ini, sungguh ini membuatku merasa tidak nyaman, dan jujur saja hatiku sakit jika air matamu itu menetes, apalagi karena pemikiran seperti itu " Tambahnya sambil menarik sang Isteri lembut untuk sekedar ingin bertatapan dan menyeka air matanya.
" Jelaskan apa yang terjadi... " pinta Hinata sambil dengan menikmati sentuhan dari sang suami.
" Aku akan menjelaskan nya setelah kita berada dalam mobil, cuaca disini cukup dingin, mungkin karena sudah memasuki akhir dari musim gugur. "Ucap Naruto sambil menuntun kembali sang Isteri kedalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mask
FanfictionRasanya ingin sekali bersembunyi di balik tirai Hitam yang bisa menutupi semua Keluh kesahku... Bukan ku ingin melarikan diri, Hanya saja Perasaan ini Terlalu berat Untuk di Pertontonkan ..