" Jadi, bagaimana dengan permintaan Naruto ? "
" Jawablah dengan Hatimu Hinata."
" Aku bersedia..."
🌸🌸🌸
Naruto menggenggam erat tangan Hinata yang tertidur pulas berada di samping nya, Setelah diskusi dan berfikir panjang tentang apa yang direncanakan Neji, mereka berdua memutuskan untuk menikah besok dengan cara yang sederhana.
Naruto menatap lekat wajah Hinata layak nya seorang bayi, dengan perlahan Naruto membelai sayang wajah Hinata.
" Emmh..." Sebuah lenguhan lembut Hinata seketika menghentikan aktfitas Naruto yang sedang membelai lembut wajah sang kekasih, dan tak lamasetelah itu perlahan Hinata memamerkan mata rembulan nya.
" Apa aku membangunkan mu ? " Sesal Naruto yang merasa telah membangunkan sang kekasih dari tidur pulas nya.
Hinata mengubah posisinya, ia duduk sambil bersandar pada kepala kasur dan menatap Naruto. dengan gelengan sebagai jawaban atas ucapan Naruto
" Naruto-kun tidak membangunkan ku ko.." Tambah Hinata serak.
" lalu kenapa kau bangun ? "
" aku hanya merasa serak dan Haus, tiba-tiba saja aku ingin meminum sebuah jus segar. itu alasan kenapa aku terbangun " jelas Hinata
" Kau ingin meminum Jus di tengah malam seperti ini ? " Ucap Naruto terkeut dengan keinginan Hinata.
" Hmm, aku ingin Jus jeruk yang asam, sedikit gula dan jeruk nya harus yang segar.."
" Mungkin para pelayan sudah tidur, dan Ini sudah malam Hinata. sebaiknya kau meminum sesuatu yang hangat, seperti susu misalnya.."
" Kau benar, tapi entah mengapa aku merasa jika aku ingin sekali meminum jus itu sekarang. " eluh Hinata. " sepertinya segar..." tambah Hinata sambil mebayangkan jus yang ingin di minumnya.
" Apa kau sangat menginginkan nya ? " Tanya Naruto yang tak tega melihat wajah lesu Hinata.
Mendengar ucapan sang kekasih Hinata seketika mengangguk, entah mengapa ia sangat ingin meminum nya.
" Tunggu disini, aku akan mencoba meminta seorang pelayan untuk membuatkan nya. semoga saja masih ada pelayan yang belum tid..."
" Bagaimana jika Naruto-kun saja yang membuatkan nya ?" potong Hinata. " berhubung Naruto-kun belum tidur, dan masih terjaga. bagaimana kalau Naruto-kun saja yang membuatkan nya untuk ku ? Jika harus membangunkan para pelayan itu, aku merasa kasihan. mereka kan harus kembali bekerja besok.."
Naruto menarik nafas berat mendengar permintaan Hinata, ia mulai menimbang permintaan sang kekasih yang menurutnya mulai terkesan aneh "Jadi kau ingin aku membuatkan nya untuk mu ? "
Kembali Hinata mengangguk untuk menjawab pertanyaan Naruto.
Melihat wajah polos Hinata Naruto tak mampu menolak, dengan berat langkah ia tetap menuruti keinginan Hinata dan berjalan meninggalkan Hinata menuju dapur.
***
Naruto berjalan menuju dapur yang terlihat gelap karena seluruh lampu sudah di matikan, dengan beberapa buah jeruk yang di ambil nya dari gudang makan, pandangan nya menangkap sosok yang terlihat hitam sedang duduk di kursi bar dan dihadapkan dengan sebuah gelas kosong.
Naruto memicingkan matanya untuk melihat lebih jelas atas apa yang di lihatnya, Naruto kaget saat tiba-tiba sosok itu berdiri dan dengan cepat menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mask
Fiksi PenggemarRasanya ingin sekali bersembunyi di balik tirai Hitam yang bisa menutupi semua Keluh kesahku... Bukan ku ingin melarikan diri, Hanya saja Perasaan ini Terlalu berat Untuk di Pertontonkan ..