Chapter 28

1.8K 102 6
                                    

Hinata menatap ke sekeliling nya, kehangatan dan hembusan nafas yang terasa menghembus di permukaan kulit nya membuatnya terbangun dari mimpi dan malam indah yang sudah ia lalui. Tangan kekar yang masih melingkar di perutnya, menegaskan jika pemilik tangan itu siap untuk menjaga dan takan melepaskan nya pergi lagi.

Dengan sangat hati-hati Hinata mencoba memindahkan tangan Naruto yang sedang memeluknya, karena Kepulasan tidur sang kekasih, tidak sulit bagi Hinata untuk bangun dan melepaskan diri dari kurungan Naruto.

Hinata menatap wajah sang kekasih yang masih terlelap di samping nya, dengan lembut ia mengusap kepala kuning dengan rambut yang di potong pendek itu, bahkan dalam hatinya,Hinata menilai jika Naruto sekarang terlihat gagah dan dewasa meskipun saat sedang tidur.

Setelah puas dengan melampiaskan perhatian nya pada sang kekasih, dan tak mau membuang banyak waktu untuk hari ini,Ia menggapai kain yang bisa ia gapai untuk menutupi tubuhnya yang masih polos itu. Hinata hanya memakai apa yang berhasil ia bawa tanpa peduli jika ternyata kaos Narutolah yang berhasil ia raih.

Dengan berjinjit kaki agar tak menimbulkan suara, Hinata pergi untuk membersihkan dirinya, meninggalkan Naruto yang masih terlihat sedang bergulat dengan mimpi, ia berencana untuk membuatkan Sarapan untuk sang kekasih dan semua orang, karena menurutnya hanya hal ini yang bisa ia lakukan untuk membalas kebaikan orang-orang di sekitarnya padanya.

Hinata cukup tersenyum dengan rona merah yang menghiasi nya saat ia melihat bercak merah yang membekas di sekitar leher dan dadanya, ingatan akan malam indah yang sudah terjadi membuatnya malu hanya untuk sekedar menatap diri sendiri. tak mau bergulat dengan pikiran apa yang sudah terjadi, Hinata kembali dengan tubuh yang sudah segar dan rambut yang basah karena ia juga mencuci rambutnya.

" Ohayo Hime.. " Sapa seseorang dengan suara berat nya khas orang bangun tidur.

" Na-naruto-kun, kau sudah bangun ? " Ucap Hinata terkejut. " kapan kau bangun ? "

" sejak kau mengelus rambutku " Jawabnya singkat sambil berjalan menghampiri Hinata dan memeluknya dari belakang. " kenapa kau bangun pagi-pagi sekali ? ini baru pukul 6."

" Aku harus menyiapkan sarapan untuk semua Orang, tidak enak rasa nya jika harus bangun telat dari pemilik rumah. " Jelas Hinata

" Kau memang benar-benar Hinataku.." Gumam Naruto.

"Mou, Naruto-kun terus saja berbicara seperti itu, apa setelah kejadian semalam, kau masih menganggapku bayangan ? " Ucap Hinata pura-pura merajuk.

" Tentu saja tidak, hanya saja kau masih tetap menjadi pribadi yang lembut. Itu maksudku, aku sudah percaya jika kau benar-benar kembali. Jangan salah faham, bagiku entah itu bayangan ataupun Kau yang sebenarnya. Tak masalah, asalkan kau ada di sampingku."

Hinata tersipu malu mendengar ucapan Naruto, dengan lembut ia melepaskan pelukan Naruto dan mengubah posisinya dengan berhadapan " Arigato, untuk semuanya "

#cup

Naruto membalas ucapan Hinata dengan kecupan. " menurutku alangkah baiknya jika kau menyapaku dulu sebelum berbicara yang lain Hime, kau belum membalas sapaan ku. Dan seperinya kau melupakan sesuatu."

Hinata memandang sang kekasih dengan tatapan bingung, ia tak mengerti dengan apa yang di ucapkan Naruto, apa yang ia lupakan ? rasanya ingatan nya sudah kembali 100 %.

" A-apa yang ku lupakan ? "Tanya Hinata.

Dengan senyuman jahilnya Naruto mengangkat tubuh Hinata dan memangku Hinata. " kau melupakan morning Kiss mu Hinata. "

" Na-naruto-kun sudah melakukan nya, kenapa Na-naruto-kun masih meminta sebuah ciuman pagi ? " Untuk kesekian kalinya Hinata berbicara gagap dan terbata-bata.

MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang