Chapter 22 : Be With You, but I don't Know

1.6K 73 7
                                    

* Note : sebelumnya Autor mau memberi tahu  jika Readers semua menemukan tanda (') bisa saja  memberi tahu tentang isi kenangan/ ingatan, atau bisa saja  sebuah ungkapan dalam hati. dan biasanya jika ingatan, ceritanya akan bertulisan dengan tulisan miring (italic)*

***

Song fict By : 4MEN (Feat. Mi) - Here I Am

***

"kebetulan. berhubung kesempatan ini Naruto ada dalam perdebatan ini, Jadilah asisten Naruto, cermati bagaiaman cara dia bekerja. Dan praktekan di hadapanku nanti. Kau akan membantuku kan Naruto ? " ucap Neji sambil tersenyum memandang Naruto yang terlihat syok.

Naruto, ia merasa jika tiba-tiba ia di tarik ke medan perang dan ia bingung untuk menyikapi kejadian yang ada di hadapannya.

"Tapi neji ini terlalu.." ucap Naruto bingung

" aku akan langsung menandatangani kontrak kerja deng World Hotel, dan tidak seperti kontrak biasanya, aku hanya ingin mendapat 10 % dari pendapatan Invesku sebelumnya, bagaiaman ? tentu saja syaratnya mudah kau hanya perlu menerima Shion mejadi Asistenmu. Bagaimana ?" tanya Neji

" kalian mencoba mempersulit ku ? " bentak Hinata.

" tidak ada penawaran gila seperti ini Naruto, dan jika kau berani menolaknya, tak jadi masalah, hanya saja setiap hal yang berkaitan dengan Namikaze dengan Hyuga, penolakan itu ku anggap sebagai gunting untuk memotong dan mengakhiri ikatan itu " ucap Neji dingin, tanpa memperdulikan ucapan Hinata.

***

Seorang wanita bercepol dua berjalan dengan tergesa-gesa sambil memangku seorang balita berkisar berumur 2 tahun dipangkuanya, setelah ia menerima telepon dari seorang Dokter tempat Shion di rawat, Tenten langsung pergi dengan di antar oleh supir yang Shoya sediakan untuk membantu transportasi Tenten.

"excuse me, Bagaimana keadaan adik saya Dok ?" Tanya tenten to the point saat ia melihat seorang Dokter keluar dari ruang rawat Shion.

 " Tadi sepertinya ia tiba-tiba Syok, dan tubuhnya menolak setiap fungsi alat medis. Tapi,setelah kami tangani, pasien tiba-tiba kembali normal dengan beberapa ciri menuju kesadaran dengan tanda-tanda anggota tubuh yang merespon sentuhan. Kami akan memeriksa lebih detail, semoga Pasien benar-benar bisa bangun dari komannya dalam waktu dekat ini " Jawab sang dokter dengan wajah yang berbinar ikut merasakan kebahagiaan akibat kabar yang di dapatnya dan ia sampaikan, dan berlalu pergi meninggalakan Tenten. 

" Riko-kun, ayo kita bertemu dengan Shion Ba-chan. " ajak Tenten pada sang putra yang terlihat mengacuhkannya karena mainan baru yang di mainkannya. 

Tenten menarik kursi pendek yang biasa ia gunakan untuk menyimpan anaknnya, Riko anak laki-laki Tenten terlihat anteng dengan mainan nya, Fisik yang berdominan seperti ayahnya, dengan rambut Coklat dan pipi yang gemil membuatnya terlihat lucu dan tampan, apalagi saat ia menatap, mata amnesty Neji yang sama dengan nya membuatnya terlihat seperti jiplakan Neji versi mini. Tenten membelai sayang surai Shion yang terlihat lepek karena lama belum ia cuci.

" Shion, cepatlah bangun. Aku mohon, hanya kau yang bisa mengembalikan semua keadaan yang kacau ini. Apa kau tak merindukan Neji dan keluargamu ? " ucap Tenten dengan berlinang air mata." Kau bahkan belum melihat keponakan mu. Ini sudah lebih dari dua tahun kau tidur, apa kau tak merasa pegal ? Ayolah, kumohon bangun " 

"Chiyon ba-chan, banun...." Racu Riko di tempatnya duduk. Tenten tersenyum mendengar putranya mulai meracu dengan menyebutkan nama Bibinya, ia kembali menatap Shion yang belum memberikan respons apapun. 

MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang