Chapter 31 : New Plan

1.3K 90 5
                                    

SELAMAT MEMBACA

🌸🌸🌸

Hinata menatap lurus tanpa berekspresi ke depan, entah apa yang menjadi objek pandang nya. Hanya ada beberapa tumpukan baju dan koper yang masih kosong dan terbuka. Ya, dia sedang melamun...

Naruto datang dengan dua gelas jus Jeruk yang di bawanya dari dapur, pandangan nya menangkap sosok sang isteri yang masih terbalut kain pernikahan yang sama saat mereka berucap janji di depan pendeta. Naruto tersenyum simpul saat mendapati sang isteri tengah melamun,rasa ingin menjahili tiba-tiba terlintas di pikiran nya, ia mengendap-endap masuk kedalam kamarnya, menjinjit kakinya agar tidak menimbulkan suara langkah kaki, dan saat ia sudah berada di dekat sang isteri,

#Cup

Pria berkulit tan itu mencuri ciuman di pipi gemil Hinata, sontak hal itu membuat Hinata terperanjat kaget karena tingkah laku Naruto.

" Naruto-kun... kapan Naruto-kun masuk ? " tanya Hinata kaget sambil memegang pipi yang di hadiahi kecupan oleh sang suami.

" Apa yang kau lamunkan sayang ? hingga tak menyadari kedatanganku..." Naruto berbalik bertanya sambil menyodorkan gelas yang berisi jus jeruk yang di bawanya untuk sang Isteri.

" Nandemonai..." Jawab Hinata terdengar lirih sambil menerima gelas yang di sodorkan oleh sang suami dan langsung mengalihkan pandangan ke arah lain agar ia tak ketahuan berbohong.

" Dalam sakit maupun senang, Dalam suka maupun susah. kau ingat janji yang baru saja kita ucapkan beberapa jam yang lalu ? " Ucap Naruto tidak puas dengan jawaban sang Isteri, ia mengubah posisinya, berjongkok di bawah isterinya dan menarik gelas yang baru saja dia berikan untuk di simpan nya. Dan menggenggam lembut tangan Hinata yang sudah bebas " Apa yang kau pikirkan, hmmm ? "

Hinata tersenyum mendengar sang suami yang baru saja mengingatkan akan janji mereka berdua yang beberapa jam terucap di bibirnya, Ia melepaskan genggaman tangan sang suami, beralih membelai lembut wajah Naruto yang terlihat khawatir padanya " Aku masih tidak menyangka jika kita sekarang sudah menjadi sepasang suami isteri.. " Ucap Hinata " Tapi, sepertinya hanya untuk beberapa hari aku bisa melayani mu Anata, sebagai Isteri yang memenuhi kewajiban nya pada sang suami..."

Naruto menatap sendu pada Hinata, ia merasa sedi atas ucapan yang baru saja keluar dari mulut sang Isteri , namun ada hal yang lebih menyita perhatiaan nya, Darah tiba-tiba keluar dari lubang hidung Hinata tanpa Hinata sadari dan menetes pada gaun pernikahan yang masih di kenakan nya.

" Hime, kau kenapa ?" Ucap Naruto panik sambil meraih wajah Hinata untuk ia pastikan kondisinya. " kau mimisan, Hime..." Tambah Naruto sambil menarik tengkuk dagu sang istri untuk mencoba mendoakan kepalanya agar darah tidak terus keluar.

Hinata terkejut dengan reaksi yang di tunjukan oleh tubuhnya ini, ia tidak menyangka jika suatu hal seperti ini akan terjadi di hadapan sang suami. " Ta-tak apa Naruto-kun... a-aku hanya kelelahan" Ucap Hinata sambil mencoba meredakan pendarahan pada hidungnya.

" Tidak apa bagaimana ?!" Bantah Naruto terdengar tegas " mimisan bisa dikatakan pendarahan, hal ini tidak bisa kita sepelekan, apalagi jika pendarahan itu di bagian kepalamu" Tambah Naruto sambil mencari sebuah lap untuk mengelap darah yang terus keluar " bersihkan dan sumpal dulu dengan ini, aku akan memanggil Sakura-chan" Titah Naruto saat ia mendapati sebuah Tisue dan memberikan nya pada sang isteri sebelum ia bergegas memanggil sahabatnya.

***

Naruto berlari ke arah Hinata yang sudah duduk sambil menyandarkan punggung nya di kepala kasur, ia mencoba mengendahkan tengkuk kepalanya agar kepalanya mendongak ke atas, selang beberapa detik segerombolan orang memasuki kamarnya dan melingkari tempat tidur nya.

MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang