Saat Takdir Mempertemukan Kita
Paris, France
Sebuah Hendpone bergetar di Atas Meja Menimbulkan Suara Getaran yang Cukup Membuat Seorang gadis Yang tertidur Pulas Terbangun dari Mimpi Indahnya, dengan Mata yang Masih terpejam gadis itu meraba- raba meja di samping tempat Tidurnya mencari benda Yang sudah Membangunkanya.
Setelah menemukan Benda yang di carinya, Dengan Malas Gadis itu melihat Nama yang tertera di Layar Ponselnya, dan Langsung Memposisikanya di telinga kanan nya.
"Moshi-Moshi Thou-chan .." Sapanya pada Penelpon di Sebrang sana.
"LAMA SEKALI KAU MENJAWAB PANGGILAN DARIKU ! APA YANG SEBENARNYA KAU LAKUKAN HINGGA KAU LAMA MENJAWAB PANGGILANKU HEH ?!! " Bentaknya.
"Ma-afkan Hinata Thou-chan, Karena Tugas Kuliah, Semalam Hinata Harus Berga..."
"HENTIKAN ALASAN MU, AKU TIDAK MAU MENDENGARNYA ! LANGSUNG SAJA, AKU MENELPONMU UNTUK MENYURUHMU UNTUK TIDAK KEMBALI KE JEPANG. AKU DENGAR DARI CHIYO KAU AKAN PULANG KE JEPANG ! BUANG KEINGINANMU. DAN FOKUSLAH PADA KULIAHMU, JANGAN SEENAKNYA MENGHAMBURKAN UANG HANYA UNTUK KEINGINAN BODOHMU. JADI KU TEGASKAN KAU TIDAK USAH PULANG KE JEPANG !" Potongnya dengan Nada Yang masih Membentak
" Tapi Thoucan...-"
Tut tut tut tut
Suara panggilan terputus mengakhiri percakapan mereka, Hinata melihat Layar Ponsel nya yang tadinya Tertera Alfabet yang Membentuk Huruf ' Thou-chan ' berubah menjadi Backroud bunga Lavender
"-Hinata Pulang bukan Ingin Merayakan Ulang Tahun Hinata, Hinata Hanya merindukan kalia, Hinata Rindu dengan Wajah Thou-can, Kaa-san, dan Nejji-nii dan Ingin Memperingati Hari Kematianya kaa-san" Ucapnya Lirih, Air matapun Membentuk Anak sungai di Pipi Mulusnya.
Pasalnya setelah pengusiran 10tahun yang lalu. Hinata Tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Kaka Laki-lakinya, Tentu saja Karena Larangan Dari sang Ayah yang Tidak memperbolehkan Hinata berkomunikasi dengan Saudara-saudaranya Alasanya, Jika Hinata Berkomunikasi Dengan Mereka, Hinata akan mengganggu Aktifitas Mereka.
Hinata Hanya Bisa Menunggu jikalau Adik Satu-satunya Shion Menghubunginya itupun dengan Tanpa Sepengetahuan sang Ayah. Dia harus Bersembunyi agar bisa Berkomunikasi Dengan kakanya.
Beberpa Saat Setelah Percakapan singkat dengan ayahnya, Ponsel nya Bergetar Kembali.
Kali ini Adik yang sedang di pikirkanya menelfon, Hinata menghapus jejak air matanya dan tersenyum sambil menempatkan Ponselnya di Telinga kananya.
" Hallooooha ~~~ Bonjour, Guten Morgen, Selamat Pagi, Annyeong Haseo Hinata !!! " Sapanya terdengar Cempreng dan Cukup Membuat Hianata Terkikik.
"Selamat Pagi Shion, Berhentilah Menyapaku seperti itu. Kau membuatku Harus Merasakan Sakit di Bagian telinga Saat mendengar Sapaan Panjangmu dengan suara Ceprengmu "
" Yo ~ Selamat Ulang Tahun Hinata ! Semoga kakaku, kembaranku, Hinataku ini menjadi Orang yang Lebih Baik, Lebih Tegar, Lebih Dewasa dan Juga Lebih Cantik hahaha" .
" terimakasih Adiku yang Paling menggemaskan. Ohya, Bagaimana Kabarmu dan Nejji-nii ? " .
" Aku Baik, Hinata ! Sebelumnya aku akan Memberimu Kado Ulang Tahun dulu. Tutup matamu dan dengarkan Baik-baik ".
KAMU SEDANG MEMBACA
Mask
FanfictionRasanya ingin sekali bersembunyi di balik tirai Hitam yang bisa menutupi semua Keluh kesahku... Bukan ku ingin melarikan diri, Hanya saja Perasaan ini Terlalu berat Untuk di Pertontonkan ..