chapter 15 : Tragedy 2

2.3K 148 26
                                    

Paris, Francis.

Naruto menatap pantulan dirinya di cermin besar di kamar tidurnya, dia memperhatikan setiap bagian dari dirinya,setelah jas hitam terlihat rapi dan gagah di kenakanya hanya saja wajah sembab dan lingkar hitam di bagian bawah matanya membuat dirinya terlihat berantakan. Ya, Naruto tidak tidur semalaman karena menunggu kabar dari Hinata .  Hari ini hari dimana dia harus menjelaskan hasil observasi akhirnya kepada beberapa profesor untuk mendapatkan gelarnya sebagai sarjana.

" kau melanggar janji pertama kita Hinata. baiklah, akan ku selesaikan semua ini dengan cepat dan aku akan menyusulmu ke Jepang. Lihat saja, kau akan mendapat Hukuman karena telah melanggar janjimu " ucap Naruto pada dirinya sendiri sambil merapihkan dasi yang di kenakanya.

Naruto mencoba menghubungi Hinata dengan perkiraan waktu Hinata untuk dapat sampai ke jepang, beberapa kali Naruto menghubunginya tetap saja hanya jawaban operator yang mengucapkan beberapa kata seperti

' Nomor yang anda tuju, sedang sibuk. cobalah beberapa saat lagi ' atau 'tekan # untuk menggunakan layanan kotak suara, kotak suara anda akan kami simpan dan bla bla bla bla '. 

Naruto bergegas pergi ke kampusnya dengan membawa file berisi bahan skripsi yang akan dia presentasikan. tak butuh  waktu lama baginya, dia sampai di kampusnya dan menunggu giliran sidangnya.

***

Sakura sedang mengobati pasien yang sedang terluka ringan akibat sebuah kecelekaan, tinggal menempelkan plaster pada perban dan dia akan selsai mengerjakan tugasnya.

ponselnya bergetar beberapa kali, Sakura sengaja tidak menjawab panggilan telepon jika dia sedang menangangi seorang pasien, tapi getaran Ponselnya tidak mau berhenti dan mungkin ini sudah ke tiga kalinya si penelpon mencoba menghubunginya.

"désolé(maaf ), aku harus menerima panggilan ini dulu. aku permisi, jika ada sesuatu yang membuatmu tidak nyaman. tolong beri tahu aku, " ucap sopan Sakura pada pasyienya, dan di balas dengan anggukan dan senyuman dari pasienya. " suster Ohm, tolong urus sisanya ya." titah sakura pada salah satu suster yang menjadi asistenya.

Sakura mendengus kesal pada kekasihnya Sasuke yang sedari tadi menelponya, dia sangat tidak suka di ganggu saat dia sedang menangani Pasienya, dan Sasuke tahu itu. Sakura mengusap layar ponselnya, menerima panggilan Sasuke dan menemperlkan ponsel itu di telinganya dengan kesal.

" Sasuke-kun, sudah ku bilang jangan menghubungi ku saat aku sedang..."

" Ayah Shion meninggal. "potong Sasuke.

Sakura  langsung menutup mulunya, dia benar-benar terkejut. jika ayah dari kedua temanya sudah tidak ada lagi di dunia ini.

"  Oh, Kami-sama. Ini sungguh mengejutkan, lalu bagaimana dengan Hinata dan Shion ? "'

" Shion dan Hinata tidak sadarkan diri. Shion sekarang sedang berbaring di kamar rawat sedangkan Hinata berada di pelukan Neji, mereka sepertinya sedang menunggu mereka sadar dan menunggu beberapa kerabat Hyuga untuk melakukan prosesi pemakaman. "

" apa jika aku kesana aku masih sempat mengikuti prosesi pemakaman ? " tanya Sakura.

" Hn,mungkin"

" Baiklah, aku akan meminta izin untuk cuti. dan aku akan pergi bersama Naruto jika dia sedang tidak sibuk. "

" Hn, Kau datang saja ke bandara. Aniki sedang dalam perjalanan eropanya dan sekarang dia akan pulang ke jepang menggunakan pesawat pribadi Uchiha, dia menyuruhku untuk menghubungimu dan Naruto karena 3-4 jam lagi Pesawatnya akan lending di France International Airport.  "

MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang