Ternyata orang itu adalah laki-laki yang Kyra temui di taman sore tadi. Dia adalah orang yang membuat dirinya kesal di sisa-sisa hari ini. Padahal, Kyra sudah bersumpah untuk tidak akan menemui orang aneh itu lain. Namun, nasib berlainan.
Laki-laki itu berjalan mendahuluiku, lalu menatap ke arahku. Ia tersenyum manis pada Kyra dengan pipi yang sedikit menggemaskan. Dan itu membuat Kyra menjadi malu.
"Dari mana kamu tahu aku?" tanya Kyra.
Laki-laki itu menjawab, "Aku hanya mengikuti hati. Tiba-tiba, aku lihat kamu kedinginan. Jadi, aku ingin memberikan jaket itu untuk kamu."
Oh, itulah yang membuat Kyra merasa ingin terbang.
Walaupun jaket yang dikenakannya terlihat seperti jubah anak paduan suara.
Laki-laki itu menarik lengan Kyra, lalu meletakkan sesuatu di tangan Kyra. "Ini, uangnya. Aku kembalikan. Aku berpikir, kamu pasti membutuhkannya."
Kyra menatap beberapa uang yang tampak lusuh, lalu tersenyum. Kini Kyra memberanikan dirinya untuk menatap laki-laki itu. "Namamu, siapa?"
Laki-laki itu menyeringai, lalu mengulurkan lengannya. Kyra menyambutnya dan ia menggenggam sambil berkata, "Aku---."
Tiba-tiba, sebuah motor besar melintas di depan mereka berdua. Kyra hampir saja tertabrak. Untungnya, laki-laki itu segera menahan Kyra untuk menyebrang. Lalu mereka menyebrang dengan hati-hati.
"Namamu, siapa?" tanya Kyra sekali lagi.
Saat laki-laki itu hendak membuka mulutnya, sebuah sepeda melintas diantara kami. Dengan sigap, pria itu menarik lengan Kyra. Kyra hampir saja jatuh di pelukan laki-laki itu. Mereka kembali menyejajarkan diri dan berjalan kembali.
"Aku, Mik--,"
Kyra kesal karena gangguan itu terus datang. Seketika angin malam bertiup cukup kencang sehingga membuat Kyra tidak mendengar apa yang dikatakan laki-laki itu dengan jelas. Karena Kyra ingin tahu nama pria itu, dia setengah berteriak, "Tadi, Mik-apa?"
Tampaknya laki-laki itu juga kesal karena adanya gangguan saat ia hendak mengatakan namanya. "Aku Mikhael, tapi panggil saja aku Mikha."
Oh, Kyra sudah tahu. Ternyata laki-laki itu bernama Mikha. Dia tampak lucu saat mengucapkan namanya sendiri.
"Salam kenal, semoga kita bisa berteman," timpal Mikha lagi. Mereka berdua berjalan beriringan. Ternyata, tinggi Kyra hanya sehidung Mikha saja. Jadi, Kyra harus mendongak saat ia berbicara dengan Mikha. Sempat ada keheningan diantara mereka. Lalu Mikha memberanikan diri untuk bertanya, "Rumahmu, dimana?"
Kyra baru menyadari kalau Mikha sedang bertanya. "Oh, rumahku, tidak jauh dari sini. Kamu hanya tinggal berjalan selama sepuluh menit untuk sampai di rumahku. Orang-orang mengenalku." Lalu Kyra bertanya, "Lalu rumahmu dimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[TLS-1] My Cutie-Idiot Boy ✅
Подростковая литература#1 of Teenagers Life Series. Pernahkah kamu bertemu dengan seorang yang asing? Bahkan orang asing itu harus tinggal bersama dirimu? Itulah yang dirasakan Kyra Febiola, seorang gadis sederhana yang bertemu Mikha, orang asing yang katanya lupa inga...