MCIB #33

395 19 0
                                    

MALAM kian semakin menggelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MALAM kian semakin menggelap. Waktu kini telah menunjukkan tengah malam. Kyra dan Aaron masih belum pulang dari The Classical. Masih setia berdiri di dinginnya malam.

Aaron berinsiatif membawa gadis itu menuju tempat yang jauh dari pusat keramaian. Ia menuntun tubuh Kyra yang terasa lemah akibat shock menyaksikan kejadian tadi.

"Sekarang, kamu duduk sini dulu, ya," ujar Aaron. Ia mengibaskan kursi itu sebentar, lalu mempersilakan Kyra duduk.

Kyra mengangguk lemah tanpa berkata apa-apa.

Aaron melirik Kyra saksama. Matanya masih terus mengeluarkan air mata dan membasahi pipinya. Melihat gadis itu masih bersedih, Aaron juga ikut bersedih. Walaupun ia tidak berada di posisi Kyra, tetapi ia amat begitu memahami perasaannya. Memahami rasa sakit yang ia rasakan. Juga ikut memahami perasaan Mikha yang saat ini dalam keadaan yang tidak baik.

Angin malam mulai bertiup kencang, membuat udah terasa semakin dingin. Langsung saja Aaron melepaskan segera jas yang dikenakannya dan menyampirkannya pada punggung Kyra. Dengan cepat, ia merangkul tubuh gadis itu dan membawa dalam pelukannya. Memastikannya kalau ia mendapatkan kehangatan dan keamanan dari Aaron.

"Udah, Kyra. Jangan nangis melulu, emang tidak capek?"

Tidak ada kata yang keluar dari bibir mungil Kyra Febiola. Hanya ada sesenggukkan dan nafas berat yang membalas pertanyaan Aaron.

"Sudah, Kyra, sudah. Jangan menangis, okey? Gue yakin, Mikha baik-baik aja kok. Dia bakal cepet pulih dan dapat berkumpul dengan kita lagi."

"Gue tahu apa yang lo rasain saat ini, Ra. Rasa sakit yang benar-benar sakit. Lo pasti merasa kecewa berat sama kakak lo, Abi. Lo pasti akan bertanya-tanya, kenapa kakak lo pergi ninggalin keluarga lo? Kenapa kakak lo gak kasih kabar sama sekali sama lo, bahkan kenapa kakak lo harus berbuat hal seperti itu dan mengancam jiwa orang lain?"

"Gue juga pernah ngerasain kok, gimana ditinggal orang yang lo kasihin. Gue, beberapa tahun lalu, ditinggal nyokap entah kemana. Ninggalin gue dan bokap gue. Dia gak pamitan, bahkan gak kasih kabar sampai saat ini. Saat dia kembali ke kehidupan gue, rasanya amat sakit. Rasa sedih dan kecewa bercampur aduk jadi satu, jadi rasa benci."

"Gue gak ngelupain nyokap gue gitu aja. Nyokap gue dateng tiba-tiba cuma mau bilang kalau dia kangen sama gue. Di balik pertemuan itu, dia berniat memperkenalkan pacar barunya. Tapi, apakah gue harus terus-terusan benci, apalagi sama keluarga sendiri??"

Mendengar perkataan Aaron, Kyra perlahan menghentikan tangisannya.

Aaron kemudian melanjutkan ucapannya, "Memang, lo pasti benci kenapa kakak lo tiba-tiba hadir kembali dengan cara yang mengejutkan? Well, itulah keajaiban dari hubungan seorang kakak beradik, tidak disangka-sangka datang. Mungkin dengan cara ini, kakak lo bisa sadar dan bisa kembali dalam keluarga yang utuh."

"Jadi, gimana Kyra? Apakah lo masih mau terus menyalahkan kakak lo yang menghilang lalu kembali lagi?"

Deg.

[TLS-1] My Cutie-Idiot Boy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang