#MCIB 13

697 39 9
                                    

	MIKHA terbangun di ruangan yang begitu asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MIKHA terbangun di ruangan yang begitu asing. Ia melihat cahaya putih yang menyilaukan. Ditambah bau obat-obatan yang menyeruak di ruangan itu. Sebenarnya ia benci bau obat-obatan, apalagi bau rumah sakit. Pandangannya masih kabur dan ia mencoba menfokuskan pengelihatannya.

Mikha melihat Aaron sedang berdiri tidak jauh dari dirinya. Sebagian wajah laki-laki itu tertutupi oleh perban. Ia berpikir kalau Aaron mengalami banyak luka. Dia ingin menghinanya. Hal itu tidak dilakukannya karena luka Mikha lebih banyak daripada Aaron. Tidak hanya muka saja yang terdapat perban, melainkan sebuah perban besar melingkar di kepalanya dan tangannya yang terlilit sebuah tali berwarna seperti merah bata.

"Lo pingsan tadi. Terus dokter bilang kalo kepala lo udah dijahit dan tangan lo harus pangku. Kepala lo robek karena kena batu besar dan sendi siku lo geser. Jadi, lo jangan banyak gerak dan bertingkah.," tutur Aaron. Lalu ia memberikan segelas air putih kepada Mikha. "Lo minum dulu, gih."

'Betapa romantisnya saat Arro berbaik hati memberikan minum padanya,' batin Mikha. Namun ia hanya terkekeh.

"Et dah, bocah. Disuruh minum malah ketawa."

"I-iya," ucap Mikha gelagapan. Ia segera meraih gelas pemberian Aaron dan menghabiskannya. "Kyra mana?"

Aaron terdiam, lalu menatap manik mata Mikha. "Sebenarnya Kyra sudah---" ada jeda, "mati."

Lantas Mikha terkejut. Ia tidak percaya kalau gadis itu telah meninggalkannya. Itu membuat hatinya menjadi sedih. Dan rasanya, Mikha ingin menangis.

"Dia kasih jantungnya buat lo agar lo bisa tetap hidup."

Kalimat itu justru membuat Mikha tidak dapat menampung rasa sedihnya. Ia ingin sekali menangis, menumpahkan kesedihannya. Ia menangis karena Aaron mengatakan bahwa gadis itu sudah meninggal.

Saat Mikha mulai menangis, Aaron malah tertawa. Tawanya makin lama maki keras. Bahkan dirinya tidak mampu untuk mengendalikan dirinya dan ia terguling-guling di lantai sambil terus tertawa.

   Mikha segera menghentikan tangisannya dan kembali menatap Aaron. "Roo, kok kamu bukannya sedih, malah ketawa?"

   Aaron menyadari Mikha mengajaknya berbicara. Lalu ia bangun dan membalas, "Ternyata lo polos juga, ya. Sampe bisa diboongin."
Lantas Mikha tidak terima dengan ucapannya, "Hah, polos. Kenapa?"

Laki-laki itu berjalan ke arahnya, lalu duduk di ujung tempat tidur Mikha sambil terus menatap wajah Mikha. "Kyra itu enggak mati, dia masih hidup. Dia lagi pergi bentar."

Mikha tidak langsung mempercayai Aaron, "Enggak mungkin, pasti dia--,"

Dan seseorang yang Mikha kira sudah mati, kini menghampirinya sambil membawa sekantung makanan untuk Mikha.

[TLS-1] My Cutie-Idiot Boy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang